1. Pilar utama nilai budaya jepang:
Pilar utama nilai-nilai budaya Jepang dikenal dengan wa (harmoni), kao (reputasi), dan omoiyari (loyalitas).
Konsepsi wa mengandung makna mengedepankan semangat teamwork, menjaga hubungan baik, dan menghindari ego individu
kao berarti wajah. Wajah merupakan cermin harga diri, reputasi, dan status sosial. Masyarakat Jepang pada umumnya menghindari konfrontasi dan kritik terbuka secara langsung. Membuat orang lain ‘’kehilangan muka’’ merupakan tindakan tabu dan dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan bisnis
Sedangkan omoiyari berarti sikap empati dan loyalitas. Spirit omoiyari menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan dan kepentingan bersama dalam jangka panjang.
2. Kaizen:
Kaizen merupakan istilah bahasa jepang terhadap continous improvement
kai berarti perubahan zen berarti baik.
jadi kaizen berarti melakukan perubahan agar lebih baik secara terus menerus.
3. Bushido:
Bushido Adalah kode Atau prinsip yg Dianut Oleh Para samurai jepang.
prinsip bushido Menekankan pada kehormatan, keberanian dan kesetian kepada atasan. melebihi apapun.
pejuang samurai Yang Ideal adalah mereka Yang tidak mempunyai Rasa takut terhadap kematian tetapi mereka Takut jika tugas yang mereka Emban tidak Berhasil.
4. Makoto:
Makoto berarti bersungguh Sungguh dengan selalu berkata dan bertindak Jujur dengan tidak berlaku curang baik kepada kawan maupun lawan.
5. Genchi Genbutsu:
Definisi harfiah Genchi Genbutsu dari bahasa Jepang adalah `go and see the problem`. Genchi genbutsu bukan sekadar teori, melainkan lebih menekankan pada praktek dimana kita harus langsung mendatangi masalah untuk mengetahui masalah tersebut.
6. Hansei:
Dalam bahasa Jepang , hansei berarti perenungan
Dalam manajemen bisnis, hansei berarti peninjauan ulang secara cermat yang dilakukan setelah tindakan diambil.
Tidak perduli hasil akhirnya sukses atau gagal, mereka tetap harus meninjau hasilnya
Hansei berlawanan dengan pola pikir KALAU TIDAK RUSAK BUAT APA DIPERBAIKI.Kebanyakan kita masih menunggu rusak baru diperbaiki…
Pilar utama nilai-nilai budaya Jepang dikenal dengan wa (harmoni), kao (reputasi), dan omoiyari (loyalitas).
Konsepsi wa mengandung makna mengedepankan semangat teamwork, menjaga hubungan baik, dan menghindari ego individu
kao berarti wajah. Wajah merupakan cermin harga diri, reputasi, dan status sosial. Masyarakat Jepang pada umumnya menghindari konfrontasi dan kritik terbuka secara langsung. Membuat orang lain ‘’kehilangan muka’’ merupakan tindakan tabu dan dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan bisnis
Sedangkan omoiyari berarti sikap empati dan loyalitas. Spirit omoiyari menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan dan kepentingan bersama dalam jangka panjang.
2. Kaizen:
Kaizen merupakan istilah bahasa jepang terhadap continous improvement
kai berarti perubahan zen berarti baik.
jadi kaizen berarti melakukan perubahan agar lebih baik secara terus menerus.
3. Bushido:
Bushido Adalah kode Atau prinsip yg Dianut Oleh Para samurai jepang.
prinsip bushido Menekankan pada kehormatan, keberanian dan kesetian kepada atasan. melebihi apapun.
pejuang samurai Yang Ideal adalah mereka Yang tidak mempunyai Rasa takut terhadap kematian tetapi mereka Takut jika tugas yang mereka Emban tidak Berhasil.
4. Makoto:
Makoto berarti bersungguh Sungguh dengan selalu berkata dan bertindak Jujur dengan tidak berlaku curang baik kepada kawan maupun lawan.
5. Genchi Genbutsu:
Definisi harfiah Genchi Genbutsu dari bahasa Jepang adalah `go and see the problem`. Genchi genbutsu bukan sekadar teori, melainkan lebih menekankan pada praktek dimana kita harus langsung mendatangi masalah untuk mengetahui masalah tersebut.
6. Hansei:
Dalam bahasa Jepang , hansei berarti perenungan
Dalam manajemen bisnis, hansei berarti peninjauan ulang secara cermat yang dilakukan setelah tindakan diambil.
Tidak perduli hasil akhirnya sukses atau gagal, mereka tetap harus meninjau hasilnya
Hansei berlawanan dengan pola pikir KALAU TIDAK RUSAK BUAT APA DIPERBAIKI.Kebanyakan kita masih menunggu rusak baru diperbaiki…