Dalam dua bulan terakhir, TNI menjadi sorotan. Bukan karena urusan
militer atau perang, namun akibat kelakuan beberapa oknum yang terlibat
masalah. Apa saja?
Sedikitnya ada empat kasus yang melibatkan anggota TNI. Kasusnya bervariasi, mulai dari sikap arogan anggota TNI di jalanan hingga kasus narkoba.
Direktur Operasional Imparsial, Bhatara Ibnu Reza, juga mempunyai data serupa. Menurut dia, telah terjadi peningkatan kasus anggota TNI dalam dua bulan terakhir.
"Untuk 2 bulan belakang ini kasus penyelewangan oknum TNI semakin marak terjadi," tuturnya .
Berikut keempat kasus tersebut:
1. Koboi Palmerah
Sedikitnya ada empat kasus yang melibatkan anggota TNI. Kasusnya bervariasi, mulai dari sikap arogan anggota TNI di jalanan hingga kasus narkoba.
Direktur Operasional Imparsial, Bhatara Ibnu Reza, juga mempunyai data serupa. Menurut dia, telah terjadi peningkatan kasus anggota TNI dalam dua bulan terakhir.
"Untuk 2 bulan belakang ini kasus penyelewangan oknum TNI semakin marak terjadi," tuturnya .
Berikut keempat kasus tersebut:
1. Koboi Palmerah
Pada awal Mei 2012 lalu, seorang anggota TNI berpangkat kapten tertangkap kamera saat memaki-maki pemotor. Dia juga terlihat melayangkan pukulan dan mengacungkan pistol. Rekaman video itu kemudian diunggah di Youtube dengan judul 'Koboy Palmerah' karena lokasi kejadiannya berada di Palmerah, Jakarta Barat.
Belakangan diketahui anggota TNI yang di video tersebut bernama Kapten Arluthfi. Sementara si pemotor berinisial S. Menurut pihak TNI, keduanya sudah berdamai. Sedangkan Kapten Arluthfi, menurut panglima TNI, sudah diberi sanksi.
2. Anggota Bais Terlibat Narkoba
Anggota Primer Koperasi Kalta milik Bais TNI Serma A terlibat kasus penyelundupan 1,5 juta ekstasi asal China. Dia ditangkap petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) di Pelabuhan Tanjung Priok. Oknum TNI tersebut terancam dipecat. Penangkapan digelar pada hari Senin 28 Mei. Saat itu, BNN menangkap 8 Orang, termasuk sang oknum TNI.
3. Aksi Marinir di 'Pondok Maksiat'
Pada Selasa (29/5), Satpol PP dan warga tengah menertibkan bangunan liar yang diduga bangunan tempat mesum atau 'pondok maksiat' di Padang, Sumatera Barat. Penertiban 'pondok maksiat' di Padang, Sumbar, pada Selasa (29/5), ricuh karena ada anggota Marinir yang memiliki warung di lokasi.
Tidak terima dengan penertiban itu, sang marinir dan kawan-kawannya lalu melabrak wartawan dan merampas memory card, kamera, dan lain-lain. Kini, 11 anggota Marinir yang terlibat sudah ditahan.
4. Geng Pita Kuning
Pada awal April lalu, terjadi serangkaian pengeroyokan terhadap warga sipil di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Pelakunya, diduga puluhan oknum TNI yang berusaha membalas dendam atas kematian Kelasi Arifin Siri yang tewas dikeroyok geng motor di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat.
Geng yang beraksi membabi buta itu mengenakan pita kuning di lengan. Hasil penyelidikan sementara, ada 4 oknum anggota TNI AD yang ditangkap. Sementara untuk pelaku lainnya belum ada perkembangan.