Ukuran Sukses bukanlah sewaktu kita berada di posisi puncak...sukses itu justru diukur dari seberapa jauh kita dapat melambung setelah kita menyentuh dasar
Kamis, 29 Maret 2012
BBM Naik, Guru Honorer Menjerit
Seorang guru honorer menangis histeris saat berorasi di
depan Istana Negara, Kamis (29/3). Ia menuntut pemerintah agar
memperhatikan masa depan guru honorer. "Pemerintah gagal, pemerintah
abai," kata guru itu secara terbata-bata di hadapan para peserta aksi
demonstrasi.
Akibat orasi itu, suasana aksi sempat memanas. Meski
demikian, tidak terjadi aksi dorong-mendorong antara guru dan aparat.
"Kita tidak mau mencari masalah di sini. Kami memang ingin mencari jalan
yang baik sebuah solusi, meski kami ditelantarkan berpuluh-puluh
tahun," kata orator lainnya mencoba menenangkan peserta aksi.
Dalam
aksi itu, para guru horoner ini menuntut status guru honorer, dan
kesempatan bagi guru honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Kami menelantarkan kewajiban untuk menyuarakan masalah ini, agar
didengar. Ini momentum yang tepat," kata orator.
"Bapak Presiden,
berapa banyak guru honorer yang digantung akibat kenaikan BBM. Status
kami tidak jelas, bagaimana kami melanjutkan hidup kalau semua serba
mahal," tambah dia.
Badai Salju Hantam Sumatra Barat
Meski termasuk negara tropis, ternyata Indonesia pun
bisa mengalami badai salju. Tidak percaya? Itulah yang terjadi ketika
puluhan rumah warga mengalami kerusakan akibat dihantam badai salju yang
melanda Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar). "Badai salju
melanda Kabupaten Sijunjung pada Rabu (28/3) sekitar pukul 20.00 WIB
mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan, "kata Kabid
Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar Ade Edwar di Padang, Kamis (29/3).
Menurutnya,
berdasarkan data sementara diperoleh BPBD Sumbar, dimana 48 unit rumah
atapnya beterbangan, dua unit rumah hancur berantakan. "Selain puluhan
rumah warga rusak, badai salju juga merusak beberapa unit bangunan
Sekolah Dasar (SD), tiga lokal belajar dan beberapa atapnya beterbangan,
serta satu unit rumah dinas sekolah," katanya.
Dia menambahkan,
badai salju yang melanda Kabupaten Sijunjung itu tidak menimbulkan
korban jiwa, hanya mengalami kerugian materil. "BPBD masih melakukan
penghitungan berapa kerugian harta benda ketika badai salju
itu,"katanya.
Dia mengatakan, badai salju yang melanda Kabupaten Sijunjung hingga merusak puluhan rumah tersebut merupakan yang pertama kali terjadi di Sumbar. "Badai salju ini tidak pernah terjadi, ini merupakan pertama kali terjadi di Sumbar,"katanya.
Menurutnya, warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat dihantam badai salju telah dievakuasi ke tempat yang dirasakan aman. "BPBD telah mendirikan berapa unit tenda darurat bagi warga yang mengungsi, sementara itu bantuan akan segera dikirimkan,"katanya.
Dia menambahkan, untuk sementara aktivitas warga yang berada di
Kabupaten Sijunjung masih belum pulih akibat badai salju yang melanda.
"Masyarakat Kabupaten Sinjunjung masih merasakan khawatir jika badai
salju susulan kembali terjadi, mereka berharap pemeerintah cepat
memberikan bantuan,"katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)