Ukuran Sukses bukanlah sewaktu kita berada di posisi puncak...sukses itu justru diukur dari seberapa jauh kita dapat melambung setelah kita menyentuh dasar
Jumat, 24 Februari 2012
Asal usul Becak
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia
"kereta kuda") adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum
ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal
becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Di Indonesia
ada dua jenis becak yang lazim digunakan:
* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra.
Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:
1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.
Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara. Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang modern. Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil. Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang.
ASAL USULNYA
Tahukah Readers, becak ternyata berasal dari Jepang? Kemunculan kendaraan beroda tiga yang ditarik dengan tenaga manusia itu pertama kalinya hanya kebetulan. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat dia berpikir bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi ditarik manusia itu menamakannya jinrikisha. Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan.
Pada tahun 1800-an jinrikisha akhirnya sampai ke telinga masyarakat di China. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum. Kendaraan ini diberi nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama para pemerhati kemanusiaan di China iba melihat para hiki yang kerja bagaikan kuda itu. Mulai 1870 rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalan-jalan negeri China. Sedangkan inrikisha di Jepang sebelumnya sudah lama dilarang. Diilhami jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekitar tahun 1941 untuk pertama kalinya di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya dikayuh dengan dua kaki.
* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra.
Becak dengan pengemudi di samping:
Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:
1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.
Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara. Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang modern. Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil. Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang.
ASAL USULNYA
Tahukah Readers, becak ternyata berasal dari Jepang? Kemunculan kendaraan beroda tiga yang ditarik dengan tenaga manusia itu pertama kalinya hanya kebetulan. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat dia berpikir bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi ditarik manusia itu menamakannya jinrikisha. Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan.
Pada tahun 1800-an jinrikisha akhirnya sampai ke telinga masyarakat di China. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum. Kendaraan ini diberi nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama para pemerhati kemanusiaan di China iba melihat para hiki yang kerja bagaikan kuda itu. Mulai 1870 rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalan-jalan negeri China. Sedangkan inrikisha di Jepang sebelumnya sudah lama dilarang. Diilhami jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekitar tahun 1941 untuk pertama kalinya di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya dikayuh dengan dua kaki.
Eksotisme Karimunjawa
Tanpa direncanakan, saya bersama teman-teman bertualang
ke Karimunjawa. Pada dasarnya, kami memang hoby traveling, jadi
dipilihlah Karimunjawa sebagai destinasi kami. Kabarnya, Karimunjawa
tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai di negara lain. Di
tengah-tengah perjalanan Karimunjawa, kami disuguhi oleh hamparan laut
biru yang luas dan menakjubkan!
Pantai yang menggoda
Ternyata benar, Karimunjawa memang memiliki pasir yang putih dan halus, air laut yang biru dan bersih. Benar-benar tempat yang sangat indah dan luar biasa. Selain itu, di sini ada larangan membuang sampah sembarangan. Jika membuang sampah sembarangan, maka akan dikenakan denda Rp 100.000.
Indonesia memang memiliki banyak kekayaan alam yang tidak kalah dengan negara-negara lain. Salah satunya adalah Karimunjawa.
Lautnya yang biru
Berenang bersama ikan hiu di Karimunjawa
Berikut ini adalah beberapa foto pemandangan alam Karimunjawa :
Pantai Karimun Jawa Siang Hari |
Pantai Pasir Putih Karimunjawa |
Keindahan Alam Karimunjawa dari atas |
Keindahan Alam Pulau Karimunjawa |
Pemandangan Sunrise Pulau Karimunjawa |
Pemandangan Sunset |
Keindahan Terumbu Karang Karimunjawa |
Gunung Muria Dilihat Dari Karimunjawa |
di pulau ini banyak sekali terumbu karang yang masih lestari dan bagus2 serta ikan2 kecil seperti ikan badut ikan buncis,dan lain lain
Uang logam Indonesia kuno yang harganya jutaan
Selain uang logam yang dipergunakan
sebagai alat pembayaran, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan beberapa
jenis uang logam peringatan. Uang-uang logam peringatan ini terbuat
dari emas dan perak serta dicetak dalam jumlah sangat terbatas sehingga
mempunyai nilai jual yang sangat tinggi.
Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)
1. Pecahan 200 rupiah
Terbuat dari perak (silver) dengan kadar 99,99% seberat 8 gram.
Bergambar burung cendrawasih dan dicetak sebanyak 5100 keping.
Harga berkisar Rp. 400-500 ribu
Pecahan 200 rupiah 1970 (silver)
2. Pecahan 250 rupiah
Terbuat dari perak 99,99% dengan berat 10 gram dan bergambar patung Manjusri dari Candi Tumpang di Malang. Dicetak sebanyak 5000 keping, harga jual sekitar Rp. 500 ribu.
Pecahan 250 rupiah 1970 (silver)
3. Pecahan 500 rupiah
Bergambar penari wayang, dicetak sebanyak 4800 keping. Kadar perak 99,99% dengan berat 20 gram. Harga jual sekitar Rp. 500 -600 ribu
Pecahan 500 rupiah 1970 (silver)
4. Pecahan 750 rupiah
Bergambar ukiran Bali, berat 30 gram dengan kadar perak 99,99%. Dicetak sebanyak 4950 keping. Harga perkeping sekitar Rp. 600-700 ribu.
Pecahan 750 rupiah 1970 (silver)
5. Pecahan 1000 rupiah
Bergambar Jendral Sudirman dengan berat 40 gram dan terbuat dari 99,99% perak. Dicetak sebanyak 4250 keping dengan harga sekitar 800 ribu s/d 1 juta rupiah.
Pecahan 1000 rupiah 1970 (silver)
.
Kelima pecahan di atas ada yang dikemas dalam bentuk folder berisi sertifikat keaslian. Harga satu set lengkap berkisar di angka 2,5 sampai 3 juta rupiah.
Folder berisi 5 keping logam perak 1970
.
Selain kelima pecahan yang tebuat dari perak, dikeluarkan pula 5 pecahan yang bentuknya sama tetapi dengan nominal dan bahan yang berbeda. Kelima pecahan berikutnya terbuat dari emas dengan kadar 90%.
.
6. Pecahan 2000 rupiah
Gambar dan ukuran sama persis dengan yang perak, terbuat dari emas dengan berat 4,93 gram dan dicetak sebanyak 2970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi. Harga emasnya saja sudah sekitar 1 juta rupiah belum termasuk nilai antiknya.
Pecahan 2000 rupiah 1970 (gold)
7. Pecahan 5000 rupiah
Berat sekitar 12,3 gram dan dicetak sebanyak 2150 keping. Harga emasnya saja sudah sekitar 2,5 juta rupiah.
Pecahan 5000 rupiah 1970 (gold)
8. Pecahan 10000 rupiah
Dicetak sebanyak 1440 keping dengan berat sekitar 24,6 gram. Harga sudah melebihi 5 juta rupiah perkeping.
Pecahan 10000 rupiah 1970 (gold)
9. Pecahan 20000 rupiah
Mempunyai berat 49,37 gram dengan jumlah hanya 1285 keping. Harga saat ini di atas 10 juta rupiah perkepingnya.
Pecahan 20000 rupiah 1970 (gold)
.
10. Pecahan 25000 rupiah
Pecahan terbesar dari seri ini, terbuat dari emas dengan berat 61,7 gram. Dicetak hanya sebanyak 970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi. Harga sudah mencapai 14-15 juta rupiah perkeping. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.
Pecahan 25000 rupiah 1970 (gold)
SERI WWF 1974
1. Pecahan 2000 rupiah
Bergambar macan Jawa dan terdiri dari 2 jenis:
a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% seberat 25,65 gram. Harga sekitar Rp.200 ribu dan dicetak sebanyak 43000 keping
b. Terbuat dari perak dengan kadar 92,5% (proof) dan berat 28,28 gram. Harga sekitar Rp.300 ribu dan dicetak sebanyak 18000 keping
Pecahan 2000 rupiah 1974 (silver proof)
2. Pecahan 5000 rupiah
Bergambar orangutan, juga terdiri dari 2 jenis:
a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% dan berat 32 gram. Dicetak sebanyak 43000 keping. Harga sekitar Rp 250 ribu perkeping.
b. Terbuat dari perak berkadar 9,25% (proof) dan berat 35 gram. Dicetak sebanyak 17000 keping. Harga sekitar Rp. 350 ribu perkeping.
Pecahan 5000 rupiah 1974 (silver proof)
SERI WWF 1987
Hanya terdiri dari 2 pecahan yaitu 10000 (silver) dan 200000 (gold)
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar babi rusa, terbuat dari perak berkadar 92,5% dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 25 ribu keping. Harga sekitar 500 ribu rupiah perkeping.
Pecahan 10000 rupiah 1987 (silver)
2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar badak Jawa dan terbuat dari emas 91,7% dengan berat 10 gram. Dicetak sebanyak 5000 keping. Harga sekitar 3 sampai 4 juta rupiah perkeping.
Pecahan 200000 rupiah 1987 (gold)
.
.
SERI SAVE THE CHILDREN 1990
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pemain badminton, terbuat dari 92,5% perak dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 20000 keping. Harga berkisar diangka 700 ribu rupiah perkeping.
Pecahan 10000 rupiah 1990 (silver)
2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar penari Bali, terbuat dari 91,7% emas dengan berat 10 gram. Sangat langka dan bernilai tinggi karena hanya dicetak sebanyak 3000 keping. Harga sekitar 4 juta rupiah perkeping.
Pecahan 200000 rupiah 1990 (gold)
SERI 45 TAHUN KEMERDEKAAN 1990
Seri ini terdiri dari 3 macam pecahan yang semuanya terbuat dari emas 95,83%, sangat langka dan bernilai tinggi karena dicetak masing2 hanya sebanyak 3000 keping. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.
1. Pecahan 125000 rupiah
Terbuat dari emas dengan berat 8 gram. Harga berkisar 2 juta rupiah perkeping.
Pecahan 125ooo rupiah 1990 (gold)
2. Pecahan 250000 rupiah
Bergambar peta Indonesia dengan berat 17 gram. Harga sekitar 5 juta rupiah perkeping.
Pecahan 250000 rupiah 1990 (gold)
3. Pecahan 750000 rupiah
Bergambar lambang Angkatan 45, terbuat dari emas seberat 45 gram. Harganya? Sekitar 15 juta rupiah lebih perkepingnya.
Pecahan 750000 rupiah 1990 (gold)
SERI 50 TAHUN KEMERDEKAAN 1995
1. Pecahan 300000 rupiah
Bergambar Presiden Soeharto sedang berbicara dengan rakyat. Terbuat dari emas seberat 17 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping dengan harga sekitar 8 juta rupiah perkeping.
Pecahan 300000 rupiah 1995 (gold)
2. Pecahan 850000 rupiah
Merupakan pecahan terbesar yang pernah dicetak, bergambar Presiden Soeharto, juga terbuat dari emas dengan berat 50 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping dengan harga sekitar 25 - 30 juta rupiah perkeping.
Pecahan 850000 rupiah 1995 (gold)
.
SERI 50 TAHUN UNICEF 1999
.
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pramuka sedang menanam pohon, terbuat dari 92,5% perak seberat 28,28 gram. Dicetak sebanyak 25000 keping. Gambar diambil dari situs BI.
Pecahan 10000 rupiah 1999 (silver)
2. Pecahan 150000 rupiah
Bergambar penari kuda lumping, terbuat dari emas berkadar 99,99% dengan berat 6,22 gram. Harga emasnya saja saat ini sudah sekitar 1,5 juta rupiah. Gambar diambil dari situs BI.
Pecahan 150000 rupiah 1999 (gold)
Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)
1. Pecahan 200 rupiah
Terbuat dari perak (silver) dengan kadar 99,99% seberat 8 gram.
Bergambar burung cendrawasih dan dicetak sebanyak 5100 keping.
Harga berkisar Rp. 400-500 ribu
Pecahan 200 rupiah 1970 (silver)
2. Pecahan 250 rupiah
Terbuat dari perak 99,99% dengan berat 10 gram dan bergambar patung Manjusri dari Candi Tumpang di Malang. Dicetak sebanyak 5000 keping, harga jual sekitar Rp. 500 ribu.
Pecahan 250 rupiah 1970 (silver)
3. Pecahan 500 rupiah
Bergambar penari wayang, dicetak sebanyak 4800 keping. Kadar perak 99,99% dengan berat 20 gram. Harga jual sekitar Rp. 500 -600 ribu
Pecahan 500 rupiah 1970 (silver)
4. Pecahan 750 rupiah
Bergambar ukiran Bali, berat 30 gram dengan kadar perak 99,99%. Dicetak sebanyak 4950 keping. Harga perkeping sekitar Rp. 600-700 ribu.
Pecahan 750 rupiah 1970 (silver)
5. Pecahan 1000 rupiah
Bergambar Jendral Sudirman dengan berat 40 gram dan terbuat dari 99,99% perak. Dicetak sebanyak 4250 keping dengan harga sekitar 800 ribu s/d 1 juta rupiah.
Pecahan 1000 rupiah 1970 (silver)
.
Kelima pecahan di atas ada yang dikemas dalam bentuk folder berisi sertifikat keaslian. Harga satu set lengkap berkisar di angka 2,5 sampai 3 juta rupiah.
Folder berisi 5 keping logam perak 1970
.
Selain kelima pecahan yang tebuat dari perak, dikeluarkan pula 5 pecahan yang bentuknya sama tetapi dengan nominal dan bahan yang berbeda. Kelima pecahan berikutnya terbuat dari emas dengan kadar 90%.
.
6. Pecahan 2000 rupiah
Gambar dan ukuran sama persis dengan yang perak, terbuat dari emas dengan berat 4,93 gram dan dicetak sebanyak 2970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi. Harga emasnya saja sudah sekitar 1 juta rupiah belum termasuk nilai antiknya.
Pecahan 2000 rupiah 1970 (gold)
7. Pecahan 5000 rupiah
Berat sekitar 12,3 gram dan dicetak sebanyak 2150 keping. Harga emasnya saja sudah sekitar 2,5 juta rupiah.
Pecahan 5000 rupiah 1970 (gold)
8. Pecahan 10000 rupiah
Dicetak sebanyak 1440 keping dengan berat sekitar 24,6 gram. Harga sudah melebihi 5 juta rupiah perkeping.
Pecahan 10000 rupiah 1970 (gold)
9. Pecahan 20000 rupiah
Mempunyai berat 49,37 gram dengan jumlah hanya 1285 keping. Harga saat ini di atas 10 juta rupiah perkepingnya.
Pecahan 20000 rupiah 1970 (gold)
.
10. Pecahan 25000 rupiah
Pecahan terbesar dari seri ini, terbuat dari emas dengan berat 61,7 gram. Dicetak hanya sebanyak 970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi. Harga sudah mencapai 14-15 juta rupiah perkeping. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.
Pecahan 25000 rupiah 1970 (gold)
SERI WWF 1974
1. Pecahan 2000 rupiah
Bergambar macan Jawa dan terdiri dari 2 jenis:
a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% seberat 25,65 gram. Harga sekitar Rp.200 ribu dan dicetak sebanyak 43000 keping
b. Terbuat dari perak dengan kadar 92,5% (proof) dan berat 28,28 gram. Harga sekitar Rp.300 ribu dan dicetak sebanyak 18000 keping
Pecahan 2000 rupiah 1974 (silver proof)
2. Pecahan 5000 rupiah
Bergambar orangutan, juga terdiri dari 2 jenis:
a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% dan berat 32 gram. Dicetak sebanyak 43000 keping. Harga sekitar Rp 250 ribu perkeping.
b. Terbuat dari perak berkadar 9,25% (proof) dan berat 35 gram. Dicetak sebanyak 17000 keping. Harga sekitar Rp. 350 ribu perkeping.
Pecahan 5000 rupiah 1974 (silver proof)
SERI WWF 1987
Hanya terdiri dari 2 pecahan yaitu 10000 (silver) dan 200000 (gold)
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar babi rusa, terbuat dari perak berkadar 92,5% dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 25 ribu keping. Harga sekitar 500 ribu rupiah perkeping.
Pecahan 10000 rupiah 1987 (silver)
2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar badak Jawa dan terbuat dari emas 91,7% dengan berat 10 gram. Dicetak sebanyak 5000 keping. Harga sekitar 3 sampai 4 juta rupiah perkeping.
Pecahan 200000 rupiah 1987 (gold)
.
.
SERI SAVE THE CHILDREN 1990
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pemain badminton, terbuat dari 92,5% perak dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 20000 keping. Harga berkisar diangka 700 ribu rupiah perkeping.
Pecahan 10000 rupiah 1990 (silver)
2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar penari Bali, terbuat dari 91,7% emas dengan berat 10 gram. Sangat langka dan bernilai tinggi karena hanya dicetak sebanyak 3000 keping. Harga sekitar 4 juta rupiah perkeping.
Pecahan 200000 rupiah 1990 (gold)
SERI 45 TAHUN KEMERDEKAAN 1990
Seri ini terdiri dari 3 macam pecahan yang semuanya terbuat dari emas 95,83%, sangat langka dan bernilai tinggi karena dicetak masing2 hanya sebanyak 3000 keping. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.
1. Pecahan 125000 rupiah
Terbuat dari emas dengan berat 8 gram. Harga berkisar 2 juta rupiah perkeping.
Pecahan 125ooo rupiah 1990 (gold)
2. Pecahan 250000 rupiah
Bergambar peta Indonesia dengan berat 17 gram. Harga sekitar 5 juta rupiah perkeping.
Pecahan 250000 rupiah 1990 (gold)
3. Pecahan 750000 rupiah
Bergambar lambang Angkatan 45, terbuat dari emas seberat 45 gram. Harganya? Sekitar 15 juta rupiah lebih perkepingnya.
Pecahan 750000 rupiah 1990 (gold)
SERI 50 TAHUN KEMERDEKAAN 1995
1. Pecahan 300000 rupiah
Bergambar Presiden Soeharto sedang berbicara dengan rakyat. Terbuat dari emas seberat 17 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping dengan harga sekitar 8 juta rupiah perkeping.
Pecahan 300000 rupiah 1995 (gold)
2. Pecahan 850000 rupiah
Merupakan pecahan terbesar yang pernah dicetak, bergambar Presiden Soeharto, juga terbuat dari emas dengan berat 50 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping dengan harga sekitar 25 - 30 juta rupiah perkeping.
Pecahan 850000 rupiah 1995 (gold)
.
SERI 50 TAHUN UNICEF 1999
.
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pramuka sedang menanam pohon, terbuat dari 92,5% perak seberat 28,28 gram. Dicetak sebanyak 25000 keping. Gambar diambil dari situs BI.
Pecahan 10000 rupiah 1999 (silver)
2. Pecahan 150000 rupiah
Bergambar penari kuda lumping, terbuat dari emas berkadar 99,99% dengan berat 6,22 gram. Harga emasnya saja saat ini sudah sekitar 1,5 juta rupiah. Gambar diambil dari situs BI.
Pecahan 150000 rupiah 1999 (gold)
Langganan:
Postingan (Atom)