Senin, 05 Maret 2012

Sejarah Persija Jakarta

 

Persija berdiri sebulan setelah lahirnya Sumpah Pemuda, tanggal 28 November 1928. Ketika itu perkumpulan     pemuda Jakarta sepakat untuk membentuk Voetballbond Indonesische Jacatra (VIJ), kenapa pakai Jacatra? karena rasa nasionalisme pemuda Jakarta tumbuh begitu tinggi, jadi mereka meninggalkan kata-kata Batavia sebagai nama perkumpulan Sepakbola. Lagipula VIJ lahir juga sebagai perlawanan Voetballbond Batavia Omstraken (VBO), perkumpulan sepakbola Batavia dari kalangan Belanda.

VIJ adalah perkumpulan sepakbola yang murni diisi oleh orang-orang Pribumi. Rasa nasionalisme para pemuda ini tidak terbendung lagi, sehingga VIJ pun diberi identitas ‘Merah dan Putih’ sebagai wujud Indonesia secara kecil. VIJ juga tercatat sebagai perkumpulan sepakbola yang ikut membidani lahirnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mr. Soekardi sebagai perwakilan VIJ dan Iskandar Brata sebagai Ketua Umum pertama VIJ.

 Kompetisi PSSI pertama tahun 1931, VIJ berhasil keluar sebagai juara setelah berhasil mengalahkan VVB (Solo) dan PSIM (Jogjakarta). Setahun berselang, VIJ gagal menjadi juara. Baru pada tahun 1933, 1934 dan 1938 VIJ keluar sebagai juara.

 Pada era kependudukan Jepang, sepakbola Indonesia vakum alias tidak ada kegiatan. Kompetisi baru dimulai kembali pada tahun 1951. VIJ pada tahun 1950 merubah namanya menjadi nama Indonesia, yaitu Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta atau yang kita kenal dengan PERSIJA. Pada tahun ini pula beberapa klub VBO yang banyak berisikan pemuda pribumi mulai bergabung ke Perkumpulan Persija, yang pertama bergabung adalah Bangka Belitong Sport Association alias BBSA, lalu diikuti Cung Hwa (PS Tunas Jaya), UMS, Maesa, Hercules dll.

 Dengan limpahan pemain-pemain dari VBO, Persija tidak kesulitan menemukan pemain-pemain hebat, rata-rata pemain Persija diambil dari UMS dan Cung Hwa yang pada kompetisi VBO sangat menguasai Kompetisi VBO tersebut.

 Beberapa pemain top Persija saat itu seperti Van der Vin, Hong Sing, Him Tjiang, Kwee Tek Liong dan Djamiaat Dalhar berasal dari UMS, lalu Tan Liong Houw dari Cung Hwa (Tunas Jaya) atau Van der Berg dari BBSA berhasil mencuri perhatian masyarakat Jakarta yang saat itu deman sepakbola. Persija akhirnya keluar sebagai juara pada tahun 1954 setelah mengalahkan PSMS dengan skor 2-1.

                                                   

Sepuluh tahun berselang Persija kembali merajai Kompetisi PSSI 1964. Juara Tahun ini sungguh istimewa, karena saat itu Persija tidak terkalahkan dengan pemain-pemain muda yang diambil dari Kompetisi Persija. Tangan dingin pelatih legendaris Persija, drg Endang Witarsa berhasil membawa anak-anak muda ini berpesta di Senayan, setelah pada pertandingan penetuan berhasil menghancurkan Persebaya Surabaya.

Dari tangan dingin drg. Endang Witarsa pula lahir generasi hebat Persija seperti Soetjipto Soentoro, Yudo Hadiyanto, Fam Tek Fong, Kiat Seek, Dominggus, Supardi, Didik Kasmara, Surya Lesmana dll. Tentu penemuan Soetjipto Soentoro, adalah paling fenomenal. Ditemukan di pinggiran Gandaria, Kebayoran Lama, Jakarta, pemain ini menjadi maskot Persija saat itu. Gareng adalah sapaan akrab Soetjipto, bahkan Gareng pun memulai debut bersama Persija pada usia 16 Tahun.

Usai gagal mempertahankan gelar juara pada Kompetisi tahun 1965, yang jatuh ke Persib, Persija baru bisa meraih kembali gelar juara sembilan tahun kemudian di tahun 1973. Era 70an bisa dibilang adalah eranya Persija, setelah berhasil menguasai Kompetisi Piala Suratin U-18, pemain-pemain jebolannya kemudian berhasil mempersembahkan gelar juara untuk Persija senior.

Era ini pula pemain-pemain Persija berteknik sepakbola modern. Risdianto, Iswadi Idris, Anjas Asmara, Sutan Harharah, I’im Ibrahim, Oyong Liza, Sumirta, Yudo Hadiyanto dkk. bahkan bukan saja andalan di Persija tapi juga di Timnas Indonesia kala itu. Di Era ini penonton sepakbola Indonesia selalu disuguhkan permainan berteknik tinggi dari Persija. Maka tak heran Persija berhasil meraih gelar juara pada tahun 1973, 1975 dan 1979. Persija hanya gagal juara pada era ini pada tahun 1971 dan 1977.

                                          

Setelah Era 70an, Persija mengalami reformasi pemain pada tahun era 80an. Dengan tidak menghilangkan ciri khasnya, yaitu permainan skill tinggi, tim yang identik dengan warna Merah ini sedikit menurun pada era ini. Setelah gelar juara tahun 1979, Persija dengan berani menurukan pemain-pemain mudanya termasuk salah satunya adala Reva Deddy Utama.

Persija bahkan hampir terdegradasi pada tahun 1985. Persija terselamatkan oleh gelaran 4 Kecil yang diadakan PSSI untuk menentukan siapa yang degradasi ke Divisi I PSSI dan siapa yang promosi ke Divisi Utama PSSI. Hampir degradasi membuat Ketua Umum Persija saat itu, ir Todung Barita Lumbanraja berniat membuat Sekolah Sepakbola Persija sebagai sarana pencarian bibit muda untuk Persija.

Setelah tahun 1985, Persija perlahan mulai bangkit dan kembali mengacak-acak arena Divisi Utama PSSI. Di Era ini-lah perseteruan baru dengan Persib Bandung meruncing sangat tajam. Persija yang saat itu banyak diisi pemain-pemain jebolan PSSI Timnas Garuda seperti Tony Tanamal, Patar Tambunan dan Agus Waluyo mulai mengusik dominasi Persib di era 80an. Harus diakui bahwa era 80an adalah eranya Persib, maka saat Persija yang mulai bangkit kembali, menjadi ancaman serius Persib.

Persija era ini memang tidak menghasilkan gelar juara, hanya runner-up pada tahun 1988 dan peringkat ke ketiga pada tahun 1990 tidak lantas membuang ciri khas Persija yang bermain teknik tinggi. Pelatih Sugih Hendarto adalah seorang maestro Persija era itu, kawan Wiel Coerver itu telah menjadikan Persija menjadi tim yang sangat atraktif dan menjadi tim yang sangat ditunggu-tunggu penikmat sepakbola Indonesia era itu, bahkan oleh para bobotoh.

Era 90an Persija sedikit terpuruk dengan ditandai ketidakmampuan Persija bertanding ke Cimahi, Bandung untuk menghadapi Persikab pada suatu lanjutan Liga Indonesia. Tapi kondisi ini tidak berlangsung lama, saat Gubernur DKI Jaya saat itu, Sutiyoso mulai memperhatikan Persija. Perlahan-lahan Bang Yos membangun era nya di Persija, mulai mendatangkan pemain-pemain eks Bandung Raya yang bubar sampai merubah warna kostum kebanggan Persija yang sudah bertahun-tahun menemani perjalanan Persija.

                                      

Jadilah Persija era Bang Yos ini berwarna Orange dan berhombase di Lebak Bulus dengan berbagi tempat dengan pemiliknya, Pelita Jaya. Persija era Bang Yos mulai kembali diperhitungkan kembali sebagai calon Juara. Setelah hampir menunggu duapuluh dua tahun lamanya, gelar tertinggi Sepakbola Indonesia kembali diraih Persija pada tahun 2001. Harmonisasi dari pengurus hingga, supporter The Jakmania menjadikan Persija tim yang solid sehingga gelar juara sebetulnya tinggal menunggu waktu.

Persija berhasil mengalahkan PSM Makassar 3-2 lewat gol Imran Nahumarury dan dua gol dari legenda hidup Persija saat ini, Bambang Pamungkas. Musim berikutnya Persija gagal mempertahankan gelar juaranya, dan sampai saat ini Persija belum lagi merebut gelar juara Liga Indonesia yang sekarang bernama Indonesia Super League (ISL). Persija era orange baru mengoleksi gelar juara tertinggi PSSI satu kali serta dua kali Piala Brunei Invitation pada tahun 2000 dan 2001.

Bahkan yang sangat miris saat semua identitas Persija berubah dari merah ke orange, Persija juga kehilangan Stadion Menteng yang digusur oleh “pembina”nya sendiri. Ini berbanding terbalik dengan M.H. Thamrin sebagai pembina Persija saat masih bernama VIJ, Bang Thamrin mati-matian mengupayakan VIJ atau Persija memiliki lapangan sendiri di daerah Petojo, dengan uang 2000 Gulden, Bang Thamrin membeli tanah untuk sarana latihan VIJ/Persija, memutar kompetisi VIJ dan terlebih penting adalah sarana bermain bagi orang-orang Jakarta.

Juara Kompetisi Tertinggi PSSI
(1) Tahun 1931
(2) Tahun 1933
(3) Tahun 1934
(4) Tahun 1938
(5) Tahun 1954
(6) Tahun 1964
(7) Tahun 1973
(8) Tahun 1975
(9) Tahun 1979
(10) Tahun 2001

Runner-Up
 (1) Tahun 1932
(2) Tahun 1952
(3) Tahun 1977
(4) Tahun 2004

Prestasi PSSI : Memalukan Bangsa dan Berbohong

Komentar tak membangun justru dikeluarkan oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, mengenai tragedi 10 gol di Bahrain tadi malam. Djohar beralasan kekalahan tersebut disebabkan oleh kepemimpinan wasit yang buruk. Meski tak mau mengkambinghitamkan Andre Al Hadad, wasit pada pertandingan semalam namun Djohar bersikukuh wasitlah penyebab kekalahan Indonesia. Ironisnya Djohar sendiri adalah mantan wasit yang mestinya tahu bagaimana law of the game.

Empat penalti untuk Bahrain memang layak diberikan. Dari tayangan ulang terlihat jelas kontak fisik yang mengakibatkan pelanggaran dalam kotak penalti Indonesia. Empat penalti, dua sukses dan dua lagi bisa ditahan Andi Muhammad Guntur, kiper kedua timnas.


Hal yang berbeda justru ditunjukkan oleh para pemain. Para pemain dengan kebesaran jiwa meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia lewat akun twitter masing – masing. Seperti yang dimuat dalam detiksport.com :

Ferdinand Sinaga : “Maaf telah membuat malu indonesia dalam game tadi..kami hanya berusaha semaksimal yang kami punya..jangan menghujat kami yang sudah berusaha,”

Abdulrahman : “Saya mewakili teman2 minta maaf karena ga bisa ngasi yangg terbaik buat masyarakat dan bangsa Indonesia dan mohon jangan salahkan kami,karena kami sudah berusaha,”

Irfan Bachdim : “Saya minta maaf Indonesia!! Saya main jelek sekali. Ini wake up call buat saya!! Saya harus kerja keras! Maaf!! I will never give up!

Kekalahan ini memecahkan rekor kekalahan terbesar Indonesia selama 38 tahun. Rekor sebelumnya didapat Indonesia setelah kalah 0 – 9 dari Denmark di Kopenhagen tahun 1974.

Dengan pilihan yang terbatas dari kompetisi LPI, PSSI justru menerapkan hal yang aneh dalam pola perekrutan pemain. Para pelatih di klub – klub yang bernaung di PT.LPIS mengirimkan para pemain yang menurut mereka layak untuk ikut seleksi timnas. Pemain inilah yang kemudian diseleksi, walau dengan jujur Aji Santoso mengeluh atas pilihan yang ada. 

Padahal di LPI masih ada pemain – pemain seperti Erol Iba, Andi Oddang, yang menurut saya layak masuk timnas. 

Mesti diingat pula, PSSI melakukan tindakan berbahaya dengan mengirimkan skuad yang berbeda dari 5 pertandingan sebelumnya. Hal ini bisa dijadikan bahan protes dari kontestan. Nama – nama skuad timnas yang sudah terdaftar di AFC dan FIFA adalah Bambang Pamungkas cs yang kemudian dilarang oleh PSSI membela timnas karena bermain di Liga Super.

Hal ini pula, seperti yang dimuat Mediaindonesia.com, menguak kebohongan PSSI kepada FIFA. FIFA mempertanyakan keabsahan liga yang terkait dengan perubahan komposisi pemain di timnas. PSSI menyebutkan bahwa peserta IPL adalah eks ISL. Padahal hanya ada Semen Padang dan Persijap di IPL yang merupakan eks ISL. Dengan alasan PSSI bahwa IPL adalah ISL, dan juga PSSI tidak menyalahi kongres Bali, maka FIFA mengizinkan permohonan Indonesia untuk mengganti pemain dalam laga melawan Bahrain tadi malam.

Menurut beberapa pihak, kelolosan Qatar sedikit banyak mempengaruhi keberuntungan PSSI. Karena jika Qatar tidak lolos dan malah Bahrain yang lolos, maka Qatar pasti akan mengadukan PSSI kepada FIFA.

Inilah sebuah prestasi dalam waktu singkat yang bisa dihasilkan orang – orang yang menyebut diri mereka revolusioner. Kekalahan Memalukan dan Kebohongan kepada FIFA. Itulah Prestasi mereka dikancah internasional.

Sepuluh Hasil Buruk Indonesia Sepanjang Sejarah

Sepuluh. Angka ini mendadak tidak lepas dari benak pikiran serta ramai menjadi pembahasan penggemar sepakbola tanah air, Rabu (29/2) malam lalu. Pasalnya, telah tercipta sejarah yang sayangnya merupakan peristiwa memalukan bagi timnas Indonesia. Pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia, Indonesia ditelan tuan rumah Bahrain, 10-0.

Sepuluh gol tercipta ke dalam gawang Andi Muhammad Guntur. Seakan kian melengkapi penderitaan, Samsidar menerima kartu merah pada menit ketiga pertandingan, menyusul kartu merah kepada pelatih Aji Santoso, dan empat kali hukuman penalti yang dijatuhkan wasit Andre El Haddad asal Libanon. Sejarah juga mencatat, tidak ada tim lain setelah Brighton & Hove Albion pada Maret 1989 yang menerima empat hukuman penalti sekaligus pada satu pertandingan.

Definisi "terburuk" tidak mesti berarti kekalahan dengan skor besar, tetapi juga hasil-hasil mengejutkan dan di luar dugaan yang mencegah terwujudnya mimpi Indonesia untuk berprestasi. Sepuluh pertandingan ini juga dipilih berdasarkan dampaknya terhadap perkembangan sepakbola tanah air secara keseluruhan. Dengan demikian, kekalahan 7-1 dari Uruguay, misalnya, pada laga ujicoba tidak masuk dalam catatan.

Catatan hasil-hasil ini juga tidak dimaksudkan untuk menghujat, melainkan dilakukan dengan semangat pembelajaran dari pengalaman yang sudah dialami Indonesia. Sepakbola tidak melulu soal kemenangan, tetapi juga bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan.

1. Mogok di debut regional, vs Thailand 1-1, SEA Games 1977

 


Untuk kali pertama Indonesia berpartisipasi di pesta olahraga negara Asia Tenggara, SEA Games. Di cabang sepakbola, Indonesia disematkan status favorit karena sudah langganan tampil di turnamen antarnegara seperti Merdeka Games, Piala Raja Thailand, atau Piala Presiden Korea Selatan. Status favorit kian lantang ketika Indonesia mampu mengalahkan tuan rumah Malaysia 2-1 pada laga debut SEA Games. Setelah laga itu, skuad Indonesia menuding kubu tuan rumah menerapkan strategi tidak sportif dengan jadwal ketat. Puncaknya terjadi ketika di laga semi-final Indonesia memprotes kepemimpinan wasit Othman Omar, asal Malaysia, yang dianggap berat sebelah. Pemain Indonesia berkelahi dengan Thailand dan wasit menghentikan pertandingan pada menit ke-60 pada kedudukan 1-1. Indonesia menolak melanjutkan laga sehingga panitia memberikan kemenangan kepada Thailand. Indonesia pun melanjutkan protes dengan mogok bertanding pada pertandingan perebutan medali perunggu melawan Burma.

2. Super-Mokh membungkam Senayan, vs Malaysia 0-1, SEA Games 1979
 

Setelah kasus mogok pada partisipasi debut, Indonesia berhasil melaju ke babak puncak SEA Games 1979 yang digelar di kandang sendiri. Ratusan ribu pasang mata memadati Senayan berharap Indonesia mampu melengkapi gelar juara umum dengan medali emas cabang primadona, sepakbola. Apalagi musuh di laga puncak adalah seteru abadi, Malaysia. Harapan masyarakat Indonesia musnah di kaki penyerang legendaris Harimau Malaya, Mokhtar Dahari. Memanfaatkan kecerobohan Ronny Pattinasarany, pemain berjuluk Super-Mokh itu berhasil membobol gawang Ronny Paslah pada menit ke-21. Indonesia gagal membalas sepanjang sisa pertandingan dan rivalitas dua negara tetangga ini pun kian dalam.


3. Raksasa melawan liliput, vs Fiji 3-3, Kualifikasi Piala Dunia 1982


Indonesia tak mampu mengalahkan Fiji, negara seukuran provinsi Nusa Tenggara Barat, dalam dua pertemuan pada kualifikasi Piala Dunia 1982. Tergabung di Sub Grup A kualifikasi Piala Dunia 1982 bersama Selandia Baru, Australia, Taiwan, dan Fiji, Indonesia nyaris saja terhempas menjadi juru kunci. Hasil buruk dibukukan pada empat laga pertama ketika dibekuk Selandia Baru 2-0 dan 5-0, kandang dan tandang, menyerah 2-0 dari Australia di Melbourne, dan bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Fiji. PSSI memutuskan mengganti pelatih Harry Tjong dengan Endang Witarsa. Di Senayan, dua hari sebelum melawan Fiji, seperti dilansir Tempo, manajer Syarnoebi Said akan menyuruh pemain Indonesia bersumpah guna menepis kecurigaan kemungkinan disuap. Di lapangan, Indonesia sempat unggul 3-1 sebelum akhirnya disamakan 3-3 oleh Fiji hingga pertandingan berakhir. Beruntung Indonesia selamat dari posisi juru kunci setelah menaklukkan Australia 1-0 pada laga pamungkas yang sudah tidak menentukan.

4. Antiklimaks Garuda 1, vs Thailand 0-7, SEA Games 1985
 


Hanya empat bulan setelah sukses menjuarai Sub Grup B kualifikasi Piala Dunia 1986 dan hanya kalah dari Korea Selatan yang lolos ke Meksiko, Indonesia tidak tampil dengan standar yang sama di SEA Games di Thailand. Padahal Indonesia tampil dengan sisa-sisa skuad Garuda 1 yang berlatih khusus di Brasil. Bedanya, Bertje Matulapelwa ditunjuk menjadi pelatih menggantikan Sinyo Aliandoe. Pada partisipasi kali ini, Indonesia hanya mampu bermain imbang sekali dalam empat pertandingan. Puncaknya adalah kekalahan telak 7-0 dari tuan rumah Thailand di semi-final. Usai SEA Games, Bertje tetap dipercaya PSSI menangani timnas. Seperti diketahui, Bertje kemudian sukses membawa Indonesia menempati peringkat keempat Asian Games 1986. Kegagalan SEA Games rupanya menjadi pelecut Indonesia untuk melaju jauh di Asian Games dan kemudian sukses menjuarai SEA Games 1987 yang digelar di Jakarta.

5. Gol bunuh diri Mursyid Effendy, vs Thailand 2-3, Piala Tiger 1998 
 
Untuk menghindari tuan rumah sekaligus favorit Vietnam di semi-final, Indonesia dan Thailand "menolak" menang pada pertandingan terakhir babak penyisihan Grup A. Kedua tim sudah dipastikan lolos ke semi-final, tetapi hasil imbang saja sudah cukup bagi Thailand untuk menempati posisi runner-up dan terhindar dari laga melawan Vietnam. Ketidakseriusan memuncak usai jeda. Indonesia memimpin dua kali sebelum selalu disamakan Thailand. Puncaknya, pada menit ke-90 Mursyid Effendi melesakkan bola ke dalam gawang sendiri! Thailand menang 3-2 dan berhadapan dengan Vietnam di semi-final. Ketua Umum PSSI Azwar Anas menyambut kepulangan timnas di bandara dan sambil berlinang air mata menyatakan pengunduran diri karena insiden memalukan itu. Setelahnya, Mursyid juga mendapat sanksi larangan bermain untuk timnas seumur hidup oleh FIFA.

6. Antiklimaks di Negeri Tirai Bambu, vs Cina 0-5, Piala Asia 2004

Bersama pelatih Bulgaria yang senantiasa didampingi penerjemah bahasa Indonesia, Ivan Kolev, membawa Garuda mengejutkan Asia dengan menundukkan Qatar 2-1 pada laga perdana Grup A Piala Asia 2004. Hasil tersebut menyebabkan Qatar memecat pelatih Philippe Troussier. Optimisme pun melambung karena minimal Indonesia membutuhkan satu poin tambahan melawan Cina dan Bahrain pada dua laga susulan. Nyatanya, Indonesia tampil lesu pada laga kedua menghadapi tuan rumah Cina. Alex Pulalo mendapat kartu merah pada menit ke-29 dan Garuda menyerah 5-0. Pada laga terakhir Indonesia dikalahkan Bahrain 3-1 dan gagal masuk delapan besar. Kolev kemudian tidak melanjutkan tugas sebagai pelatih dan digantikan oleh Peter Withe untuk Piala AFF tahun yang sama. Tim besutan Withe, dengan mengandalkan bintang baru seperti Boaz Solossa dan Ilham Jayakesuma, tampil mempesona di turnamen tersebut.

7. Blunder Garuda Muda, vs Suriah 0-7, kualifikasi Piala Dunia 2010

Gairah publik meningkat setelah penampilan Indonesia di Piala Asia 2007 yang terbilang memuaskan meski gagal lolos ke babak perempat-final. Semangat melaju jauh di kualifikasi Piala Dunia pun mengapung ketika berhadapan dengan Suriah di babak eliminasi. Apa lacur, 9 November, Indonesia harus mengakui keunggulan tim tamu 4-1. Merasa tak lagi punya peluang, Indonesia mengirimkan tim U-23 yang disiapkan mengikuti SEA Games 2007. Kebijakan itu terbukti menjadi blunder. Garuda Muda menyerah 7-0 di Damaskus dan gagal total di Nakhon Rachasima, Thailand. Pelatih Ivan Kolev yang dipuja-puja saat Piala Asia pun sontak kehilangan kepercayaan PSSI dan digantikan dengan Benny Dollo di awal 2008.

8. Tersandung di Bukit Jalil, vs Malaysia 0-3, leg pertama final Piala AFF 2010

Sejengkal lagi perjuangan Indonesia mengakhiri puasa gelar sejak 1991 akan terwujud di Piala AFF 2010. Indonesia selalu menang dalam tiga pertandingan penyisihan grup dan dua laga semi-final melawan tim kejutan Filipina. Lawan di laga puncak adalah Malaysia, tim muda yang ditelan 5-1 pada laga pembuka di Senayan. Dengan segala sorotan dan eksploitasi terhadap tim asuhan Alfred Riedl, termasuk dengan kegiatan tim mengikuti pengajian sebelum laga final, Indonesia tersandung di Bukit Jalil. Malaysia mengejutkan dengan kemenangan 3-0 dan hasil itu hanya mampu dibalas 2-1 pada laga kedua di Senayan beberapa hari berselang. Harapan publik untuk berprestasi pun kembali pupus. Enam bulan setelah turnamen, terjadi pergantian kepemimpinan PSSI dan Riedl secara kontroversial dipecat untuk digantikan dengan Wim Rijsbergen.

9. Skandal Senayan, vs Yugoslavia Selection 2-3, Laga eksebisi

Almarhum Tony Pogacnik tercenung setiap kali ditanya wartawan tentang peristiwa memalukan yang terjadi di tengah persiapan Indonesia menghadapi Asian Games 1962 di negeri sendiri. Persiapan untuk cabang sepakbola digelar serius dengan menggelar pelatnas dan membentuk dua tim, Banteng dan Garuda. Sejumlah laga ujicoba digelar, antara lain menghadapi Torpedo Moskwa dan Yugoslavia Selection. Pada kekalahan 3-2 melawan Yugoslavia Selection disinyalir sejumlah pemain timnas menerima suap. Pogacnik bahkan sampai berlinang air mata ketika kepolisian memeriksa dan menahan beberapa pemain atas tuduhan tersebut. Pada akhirnya, Pogacnik terpaksa membentuk tim yang sama sekali baru. Di Asian Games, Indonesia gagal terbang tinggi dan tersisih di penyisihan grup.

10. Tragedi Manama, vs Bahrain 0-10, Kualifikasi Piala Dunia 2014

Terakhir, tentu saja hasil yang baru saja terjadi di pertandingan terakhir kualifikasi menuju Brasil 2014. Tak lagi punya peluang, ditambah dengan masalah dualisme kompetisi, PSSI memberangkatkan tim yang hanya diisi para pemain dari kompetisi legal. Wim Rijsbergen tidak lagi menjadi pelatih dan Aji Santoso dipercaya menukangi tim. Hasil buruk rupanya merusak laga debut Aji serta sebagian besar para pemain di ajang internasional. Kekalahan 10-0 di Manama ini merupakan yang terbesar dialami Indonesia sepanjang sejarah, melampaui rekor 9-0 ketika dikalahkan Denmark pada 1974.

10 Peristiwa Sejarah Yang Aneh dan Mencurigakan

10. La Reverte
 
Pada tahun 1900, Maria Salome (20 tahun) memulai debutnya sebagai Grand matador wanita pertama. Selama bertahun-tahun ia menjadi sangat populer dan mendapat pujian bagus untuk prestasinya. Karena popularitasnya, pemerintah Spanyol menganggap tidak bermoral bagi seorang wanita untuk menjadi matador sehingga mereka mulai melarangnya.

Hal Ini tidak dirisaukan Maria (juga dikenal sebagai La Reverte) - di depan umum ia melepas wig-nya dan mengumumkan kepada dunia bahwa dia, pada kenyataannya, seorang pria. Ia Mengumumkan Nama aslinya adalah Agustin Rodigriquez's , tapi hal ini malah menjadi bumerang baginya sebagai matador populer, orang-orang Spanyol membenci dia karena merasa ditipu. Tak ayal lagi hal ini mengakhiri karirnya.
 
9. Kematian Yang Mencurigakan
 
Ketika Paus Paulus VI meninggal, pada tahun 1978, saat itu adalah awal dari tahun ketiga Paus.Albino Luciani terpilih untukuntuk menjabat sebagai Paus, dan memilih gelar pemerintahan Paus John Paul I. Anehnya, setelah pemilihan pembantu rumah tangga ia mengatakan bahwa ia tidak akan memerintah untuk waktu yang lama.
 
Tiga puluh tiga hari kemudian ia meninggal. Vatikan melaporkan bahwa Paus yang berusia hampir66 tahun kemungkinan besar meninggal malam sebelumnya karena serangan jantung. Telah menyatakan bahwa Vatikan mengubah beberapa rincian penemuan kematian untuk menghindari ketidaklayakan mungkin dalam bahwa ia ditemukan oleh Suster Vincenza, biarawati.
 
Autopsi tidak dilakukan bersama dengan pernyataan yang tidak konsisten yang dibuat setelah kematian Paus, menyebabkan sejumlah teori konspirasi tentang mulai bermunculan. Pernyataan ini berhubungan dengan siapa yang telah menemukan tubuh Paus pertama kali setelah dia meninggal dan kertas apa yang berada di tangannya.
 
Banyak yang percaya bahwa Yohanes Paulus I dibunuh oleh komunis (untuk merencanakan untuk melanjutkan kembali berdiri secara tradisional kuat terhadap itu) atau Freemason (diyakini telah menyusup Gereja dengan eselon tertinggi).
 
8. Terlalu panas untuk Ditangani
 
Berbicara tentang kematian aneh, pada tahun 1979, seorang pria berusia 58 tahun dan Istrinya 53 tahun meninggal karena menghabiskan terlalu banyak waktu di bak mandi air panas mereka di California.
 
Keduanya memiliki tekanan darah tinggi dan bak mandi air panas diatur ke 110f (43 c). Mereka jatuh tertidur setelah minum banyak dan tidak pernah terbangun. otopsi secara resmi mengatakan bahwa mereka meninggal karena kombinasi dari penyakit jantung dan keracunan alkohol.
 
Setelah menghabiskan waktu dengan banyak minum anggur di bak mandi air panas aku dapat menjamin fakta bahwa anda bisa dengan mudah lupa sudah berapa lama anda berendam ...
 
7. Waktu Siluman 
 
Hipotesis waktu Phantom adalah teori dikembangkan oleh Heribert Illig (lahir 1947) pada tahun 1991, yang menyatakan bahwa telah ada upaya sistematis untuk membuatnya tampak bahwa periode sejarah, khususnya yang dari Eropa selama Abad Pertengahan awal (614-911 M) sebenarnya tidak ada

Illig yakin bahwa ini adalah dicapai melalui misrepresentasi, perubahan dan pemalsuan dokumen dan bukti fisik.
 
Dia menyatakan kehadiran arsitektur Romawi di abad kesepuluh sebagai bukti bahwa kurang dari setengah milenium bisa telah berlalu sejak jatuhnya Kekaisaran Romawi, dan menyimpulkan bahwa periode Carolingian keseluruhan, termasuk orang dari Charlemagne, adalah pemalsuan penulis sejarah abad pertengahan , lebih tepatnya konspirasi oleh Otto III dan Gerbert d'Aurillac.
 
6 .Silahkan Tembak Saya
 
Pada tahun 1821, imperium Utsmani Menduduki Yunani. Di tengah-tengah salah satu pertempuran Turki kehabisan peluru dan mengusulkan untuk menghancurkan Acropolis dan menggunakan inti dari bahan tiang-tiangnya untuk membuat amunisi.

Ketika orang Yunani mendengar kabar ini mereka mengumpulkan peluru mereka dan mengirim mereka ke Pasukan Turki untuk digunakan melawan yunani sendiri.
 
Tindakan (dan sejauh yang saya tahu diverifikasi) menakjubkan diduga untuk melindungi monumen, yang sangat penting untuk budaya Yunani.
 
5. Penyihir Terakhir

Jane Rebecca Yorke adalah orang terakhir dihukum berdasarkan Undang-Undang Sihir dari Inggris 1735.


Percaya atau tidak, pada tahun 1944, ia ditangkap dan dihukum menjadi seorang penyihir karena klaim dia menipu masyarakat dengan mengeksploitasi ketakutan masa perang. Selama séances dengan Yorke, polisi diperintahkan menyamar untuk menanyakan tentang anggota keluarga yang tidak ada.
 
Yorke menyediakan rincian yang rumit pada mereka (yang ia mengklaim telah disediakan oleh pemandu roh) seperti mengatakan kepada petugas bahwa kakaknya(yang sebenarnya tidak ada) telah dibakar hidup-hidup pada misi pengeboman. Pedoman dari roh yang membimbing Yorke adalah Zulu dan dia juga sering mengaku memanggil Ratu Victoria.

Dia ditangkap pada bulan Juli, 1944. Pada sidang di September di London Tengah Pengadilan Kriminal dia bersalah atas tujuh tuntutan UU Sihir dari 1735.
 
Yorke didenda £ 5 dan ditempatkan pada penjara yang baik selama tiga tahun, menjanjikan dia akan terus ada séances lagi. Wanita lain juga diadili dan dihukum karena sihir - Helen Duncan (digambarkan di atas) dari Skotlandia - salah disebut sebagai penyihir terakhir.
 
Undang-Undang Sihir dicabut di Inggris pada tahun 1951, namun masih berlaku di Israel banyak yang mempertahankan hukum pra-kemerdekaan - hukuman di Israel untuk sihir adalah 2 tahun penjara.
 
4 .Kegagalan Demokrasi
 
Rencana Huston adalah 43 halaman laporan dan garis besar operasi keamanan yang diusulkan disatukan oleh ajudan Gedung Putih Tom Charles Huston, pada tahun 1970.Dorongan untuk laporan ini berasal dari Presiden Richard Nixon ingin lkoordinasi lebih pada intelijen domestik di daerah dan mengumpulkan informasi tentang 'radikal sayap kiri' yang diklaim dan gerakan anti-perang pada umumnya.
 
Antara lain rencana yang disebut perampokan dalam negeri, pengawasan elektronik ilegal dan membuka surat orang-orang "radikal" dalam negeri. Pada suatu waktu itu, juga menyerukan pembentukan kamp di negara-negara Barat, dimana pengunjuk rasa anti-perang akan ditahan.
 
Antara lain rencana yang menyerukan perampokan dalam negeri, pengawasan elektronik ilegal dan membuka suratpara radical domestik. Shockingly several of the proposals were put into action. Mengejutkan beberapa proposal yang dimasukkan ke dalam tindakan.
 
3. Heri Kegelapan...
hari Kegelapan New England's mengacu pada sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Mei, 1780 ketika gelap yang tidak biasa membayangi langit negara-negara bagian New England dan Kanada. Penyebab utama dari peristiwa ini diyakini adalah kombinasi asap dari kebakaran hutan, kabut tebal dan awan. Kegelapan itu begitu pekat sehingga lilin diperlukan di siang hari. Tapi hal itu tidak berlanjut sampai tengah malam berikutnya.
 
Selama beberapa hari sebelum Hari kegelapan, matahari seperti yang terlihat dari New England tampak merah, dan langit kuning muncul.Sementara kegelapan hadir, jelaga diamati berkumpul di sungai dan dalam air hujan, menunjukkan adanya asap.Juga, ketika malam benar-benar masuk, pengamat melihat bulan berwarna merah.
 
Hari ini, beberapa orang, terutama mereka di antara Advent Hari Ketujuh mengutip peristiwa alkitabi ekstrak sekuensial, "[...] matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak akan memberikan cahaya nya [...]" (Matius 24:29) tanda-tanda sebelum kedatangan Kristus dan interpretasi dari peristiwa seperti dikutip oleh Ellen G. White, percaya bahwa Hari Kegelapan adalah pemenuhan nubuatan Alkitab di akhir-kali.
 
2. Perjanjian Aneh
 
Kepala Suku Paramount Mkwavinyika Munyigumba Mwamuyinga (1855-19 Juli 1898), lebih dikenal sebagai Chief Mkwawa, adalah seorang pemimpin suku Hehe Afrika Timur (sekarang sebagian besar bagian daratan Tanzania) yang menentang kolonisasi Jerman.
 
On 28 October, 1894, the Germans, under the new commissioner Colonel Freiherr Friedrich von Schele, attacked Mkwawa's fortress at Kalenga.
 
Pada tanggal 28 Oktober, 1894, Jerman, di bawah komisaris Kolonel baru Friedrich Freiherr von Schele, menyerang Mkwawa di benteng Kalenga.
 
Meskipun mereka bisa mengambil alih benteng, Mkwawa berhasil melarikan diri. Selanjutnya, Mkwawa melakukan kampanye perang gerilya, melecehkan orang Jerman sampai 1898, ketika, pada tanggal 19 Juli, ia dikepung dan memilih menembak dirinya sendiri daripada ditangkap.
 
Jerman memenggal kepalanya sebagai tropi dan tengkoraknya dikirim ke museum. Dalam perputaran yang aneh, bertahun-tahun kemudian Inggris menginginkan tengkorak untuk diberikan sebagai hadiah kepada Tanganyika sebagai ucapan terima kasih atas dukungan mereka dalam Perang Dunia Pertama.
 
Untuk mencapai hal ini mereka menambahkan klausul berikut dengan Traktat Versailles yang sangat terkenal: "PASAL 246. Dalam waktu enam bulan sejak berlakunya Perjanjian ini, ... Jerman akan menyerahkan ke Pemerintah Britannia tengkorak dariRaja Mkwawa yang telah dipenggal oleh Protektorat Jerman Afrika Timur dan dibawa ke Jerman. "Tengkorak itu akhirnya kembali pada tahun 1954, dan sekarang dapat dilihat dalam Mkwawa Memorial Museum di Kalenga.
 
1. Kecantikan Yang Aneh
 
453Px-Elizabeth I Dari Inggris - Potret Coronation

Cleopatra mandi dalam susu keledai, Mary Queen of Scots bermandikan anggur, George Sands bermandikan susu sapi dengan madu, dan Isabeau dari Perancis (abad ke-12) mandi dalam susu keledai 'yang ditindaklanjuti dengan menggosok kulitnya dengan kelenjar buaya dan otak dari babi jantan.
 
Selama ribuan tahun wanita perlahan meracuni dirinya sendiri dengan mengenakan riasan wajah yang disebut bedak, yang menjadi bubuk mematikan. mereka menggunakan rouge yang mengandung merkuri, menyebabkan cacat lahir dan keguguran.
 
Tapi, sebelum kita mengkritik, harus diingat bahwa jutaan orang setiap tahun wajah mereka disuntik dengan toksin botulisme untuk menghilangkan keriput.Digambarkan di atas adalah Ratu Elizabeth I dari Inggris dengan wajah dicat dengan sebuah produk bedak yang mengakibatkan rontoknya semua rambut.

Ular Berkepala 10 Muncul di Kalimantan

Warga Kalteng Khusus warga Desa Babual kecamatan Kota Waringin lama, mendadak beboh dengan adanya ular jenis kepala Sepuluh. Ular kobra kepal sepuluh mucul ketika warga Babual kerja di perkebunan PT Sungai Rangit. Ular itu telah menewaskan satu orang.

Ular yang memilik panjang 4 meter dengan diameter 20 Cm itu menewaskan salah satu warga Babual yang sedang kerja saat membersihkan lahan perkebunan tersebut.


“Ular tersebut telah menggigir salah satu karyawaan PT tersebut, dimana korban yang tidak tahu namanya, telah bekerja dilahan yang tidak cukup semak. Dan saat menancapkan pisau kerah rumput tersebut, ular itu tiba- tiba muncul dan menggigit karyaan tersebut,” jelas Hendri.


Ditambahkannya lagi, bahwa saat posisi kerja cuaca mendung, korban yang meninggal itu ketika digigit langsung kami larikan ke klinik terdekat, tapi sayangnya tidak bisa terselamatkan.


Salah satu warga yang menolong korban menerangkan kepada warga riam durian, bahwa ketika korban di patok ular tersebut, korban langsung berteriak, dan ular tersebut belum melarikan diri, dan saat itu pula ular itu kami liat memiliki satu kepala dan posisi berdiri sepanjang 1 meter keatas.


Dan selama korban di tolong rekan kerjanya, ular tersebut tetap beridiri dan tidak mau lari. Dan para teman korban belum bisa bertindak apa- apa karena korban langsung pucat dan menggigil.


Dan selang 25 menit ular tersebut memunculkan kepalanya berjumlah 3, dan para mandor berdatangan ular tersebut semakin menambahkan kepalanya sampai berjumlah sepuluh. Dan salah satu mandor mengambil photo dengan cepat , ular tersebut tidak lari juga. Usai diphoto mandor tiba-tiba kaget sebab ular tersebut menghilang dengan cepat,”jelas seden saat diterangkan mandor yang mengambil photo.


Informasi lain juga menyebutkan bahwa ular tersbut sudah dua kali ditemukan warga saat bekerja di lahan perkabunan dan menampakan kepala sepuluhnya, dan beridiri di tempat yang sama korban meninggal.

Misteri Adanya Kota Ajaib Uwentira di Palu

 
Cerita mengenai keberadaa komunitas "jin" Uwentira beredar cukup luas di kalangan masyarakat Palu. Mendengar kata Uwentira atau Wentira, mereka merujuk pada cerita, kisah maupun mitos soal keberadaan komunitas yang tak kasat mata ini. Hanya sedikit orang yang bisa melihatnya bahkan bisa berkomunikasi dengan warga Uwentira yang sering muncul bahkan di pasar-pasar di Palu dan sekitarnya. Kawasan Wentira ini oleh kalangan paranormal di Indonesia, memang dikenal sebagai salah satu wilayah paling angker di seluruh pelosok nusantara
 
Demi menjawab rasa penasaran banyak pengunjung, saya ingin membagikan cerita 3 teman saya berikut ini. Kebetulan mereka saya kenal karena bertemu langsung.

1. Cerita Sulwan Dase

To Wentira (ditulis Uwentira), demikian masyarakat Palu menyebut komunitas ini. Terletak disebuah kawasan yang bernama Wentira. Orang Toraja kuno menyebutnya To Wae Ntira. Menurut beberapa kawan menceritakan pengalaman mereka saat bertemu dgn orang2 To Wentira. Katanya, kita seolah-olah terombang-ambing diantara dunia nyata dan dunia maya, rasionalitas, dan supranatural. Bingung bercampur takjub. Antara percaya dan tidak percaya.

Menurut mereka yang pernah ke "Kota Wentira", kota itu sangat modern, dgn peradabana yang sangat luar biasa. Semua jenis kendaraan ada disana (termasuk MRT). Masyarakatnya makmur dan serba berada. Yang menjadi persoalan adalah, pintu masuk ke kota tsb. Hampir tak satu orang pun bisa menjelaskn secara pasti lokasi jalan masuk. beberapa menjelaskan bahwa pintu masuk degan kendaraan roda dua dan mobil adalah melalui sebuah jembatan beratap. Jembatan ini sebenarnya menjembatani sebuah sungai yang membentang. Secara logika, bila kita masuk ke ujung satu pastilah bisa tiba di ujung satunya. Namun keanehan terjadi. Kadang2 ketika sebuah mobil memasuki ujung jembatan, mobil itu tdk pernah lagi keluar di ujung satunya. Beberapa hari kemudian, biarlah pengendara mobil itu bercerita bahwa mereka baru saja pulang dari Kota Wentira, di mana segala sesuatunya ada disana.


Wow...persoalannya, di bagian mana dari jembatan itu yg menjadi pintu masuknya? Sebab mobil tsb ketika memasuki jembatan, menghilang begitu saja dari pandangan mata....Sewaktu saya bertanya kepada beberap kawan yg pernah kesana, mengatakan, tempat itu sangat luar biasa. Namun tdk ada lagi yg berani kesana...


2. Cerita LES Kala'tiku

Saya ingat suatu kejadian aneh yang saya dengar dari bapak saya sendiri. Waktu itu Bapak mempunyai proyek di daerah lokasi wentira. niatnya sih jalan2 di jembatan itu tapi pas memasuki mulut jembatan menurut teman proyeknya mobil truk yang pakai teman saya dan supirnya tiba2 hilang seakan2 di telan oleh jembatan itu. terus terang ini tidak masuk di akal tapi kenyataan terjadi. tapi sayang teman kantor sya ini tidak mau menceritakannya pak jadi jujur saya juga jadi penasaran dengan cerita teman saya yang katanya kota itu luar biasa modern. yah antara kenyataan dan fiksi..

3. Kesaksian PS Patandung

To wentira menurut orang Kaili (Suku asli di Sulteng) ada di sekitar kebun kopi ( Jl poros tawaeli - Toboli ) di jalan poros tersebut ada satu jembatan yang masih ada sampai sekarang. Konon katanya, masih buatan Belanda. Di sampingnya ada satu jembatan jembatan beton yang digunakan konon tahun 1980-an setiap kendaraan yg lewat wajib memberi kode lampu atau setidaknya klakson sebagai tanda permisi mau lewat.
 
Area ini melewati kawasan Kebun Kopi yang disebut-sebut dua teman terakhir ini. Kawasan ini dikenal cukup berat, menanjak dengan kemiringan tajam. Belum lagi sering terjadi longsong. Jembatan itu masih ada, dan bahkan sekarang ada sebuah tugu berwarna kuning bertuliskan NGAPA UWENTIRA. Ngapa dalam bahasa Kaili berarti Kampung,Negeri atau Kota. Uwentira berarti tidak kasat mata. Jadi NGAPA UWENTIA berarti Kota UWENTIRA.

Rumah Cantik Ini Hanya Rp 70 juta/unit

Beginilah kondisi rumah murah yang dibanggakan Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) seperti terlihat di rumah contoh di halaman kantor Kemenpera, Jl Raden Patah, Senin (5/3/2012) malam. Menurut Menteri Djan Faridz, rumah tipe 36 dengan luas tanah 60 m2 ini senilai Rp 20an juta. Plus harga tanah, jalan dan bangunan, maksimal harga per unit Rp 70 juta.
 
GB
Rumah contoh untuk dipamerkan ke pengunjung/investor. Disisi kanan, terdapat kerangka rumah aslinya. 
 
GB
Saat ini, lokasi pembangunan rumah murah diprioritaskan di pinggiran kota. Sebab, selain harga tanah yang masih terjangkau, banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di pinggir kota.
 
 
GB
Rumah ini memiliki 2 kamar, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Djan mengatakan rumah murah ini rencananya akan dibangun di 33 provinsi dan sudah ada 49 kabupaten/kota yang meneken MoU. 
 
 
GB
"Rumah contoh yang dibangun ini tipenya 36, luas tanah yang dibutuhkan 60 meter persegi, untuk harga tanahnya saja diperkirakan menghabiskan sekitar Rp 20 juta kalau ditambah dengan prasarana jalan dan bangunan semahal-mahalnya akan jatuh sekitar Rp 70 juta,"
 
GB
Pembangunan rumah murah ini akan berlanjut sampai tahun 2014. Untuk tahun 2012 target pembangunannya sebanyak 200 ribu unit dengan alokasi dana Rp 8 triliun untuk seluruh wilayah Indonesia. 
 
GB
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menyatakan pembangunan rumah murah ini diharapkan membantu mengurangi kekurangan kebutuhan (backlog) perumahan yang mencapai angka 13,6 juta unit rumah. Apalagi masyarakat juga bisa mencicil rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang suku bunganya rendah.