Seorang guru honorer menangis histeris saat berorasi di
depan Istana Negara, Kamis (29/3). Ia menuntut pemerintah agar
memperhatikan masa depan guru honorer. "Pemerintah gagal, pemerintah
abai," kata guru itu secara terbata-bata di hadapan para peserta aksi
demonstrasi.
Akibat orasi itu, suasana aksi sempat memanas. Meski
demikian, tidak terjadi aksi dorong-mendorong antara guru dan aparat.
"Kita tidak mau mencari masalah di sini. Kami memang ingin mencari jalan
yang baik sebuah solusi, meski kami ditelantarkan berpuluh-puluh
tahun," kata orator lainnya mencoba menenangkan peserta aksi.
Dalam
aksi itu, para guru horoner ini menuntut status guru honorer, dan
kesempatan bagi guru honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Kami menelantarkan kewajiban untuk menyuarakan masalah ini, agar
didengar. Ini momentum yang tepat," kata orator.
"Bapak Presiden,
berapa banyak guru honorer yang digantung akibat kenaikan BBM. Status
kami tidak jelas, bagaimana kami melanjutkan hidup kalau semua serba
mahal," tambah dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar