Kampung Tradisonal Takpala ini didiami oleh Suku Abui yang terdiri dari 15 Kepala Keluarga atau sekitar 70 orang penduduk. Suku Abui di perkampungan ini terbagi atas tiga suku yaitu Suku Marang, Suku Kapitang dan Suku Aweni.
Potret suku yang bermukin di Kampung Takpala ini kesehariannya berkebun dan membuat kerajinan-kerajinan tradisonal. Hasil dari berkebun selain dikonsumsi sehari-hari juga dijual di pasar. Masyarakat kampung ini rata-rata tinggal di rumah tradisional yang dinamakan Fala Foka atau Rumah Gudang yang besar. Fala Foka ini memiliki keunikan karena bentuknya mirip Lopo yang biasa kita jumpai di Pulau Timor, namun karena bentuknya sangat besar, rumah ini mempunyai 4 tingkatan yang digunakan untuk empat keperluang penghuninya.
Pada tingkatan pertama setelah kita menaiki tangga digunakan untuk menerima tamu atau juga untuk bersantai. Pada tingkat dua digunakan sebagai tempat untuk memasak, tempat makan dan tempat tidur. Sedangkan pada tingkat tiga dan empat digunakan sebagai gudang penyimpanan barang, makin tinggi tingkatannya makin berharga barang yang disimpan didalamnya.
Suku Abui yang tinggal di Kampung Takpala ini juga mempunyai upacara adat yang biasanya diselenggarakan pada tiap bulan Juli. Upacara Tifoital atau upacara memohon berkat sebelum masuk hutan atau berburu ini biasanya diselenggarakan di Mesbah (Tempat Upacara Adat) yang mempersembahkan Kambing atau hewan lainnya untuk disembelih dan darahnya diletakkan di atas Mesbah. Upacara ini biasanya dipimpin langsung oleh Kepala Suku.
Tempat Upacara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar