Siapa yang tak tahu dengan Kopassus, pasukan khusus elit milik negara Kita. Pasukan yang sangat disegani oleh dunia kemiliteran dunia, bagaimana tidak, Kopassus tercatat sebagai pasukan khusus terbaik ketiga di dunia, hanya kalah dengan Pasukan Khusus Inggris dan pasukan Mossad Israel. Selain itu Kopassus juga menjadi satu dari empat pasukan khusus yang berhasil melaksanakan operasi pembebasan sandera di dalam pesawat. (Operasi pembebasan sandera pesawat DC-9 Wovla Garuda Indonesia)
Tapi tahukah kalian bagaimana sejarah terbentuknya Kopassus?. Terbentuknya Kopassus tak terlepas dari peristiwa gerakan operasi untuk menumpas berbagai pemberontakan dan gerakan separatisme yang melanda negeri Indonesia di masa-masa pasca kemerdekaan. Saat itu Kolonel Slamet Riyadi mempunyai gagasan untuk membentuk sebuah pasukan Khusus yang mempunyai kemampuan bertempur luar biasa.
Hal ini kemudian didiskusikan dengan Kolonel Alex E kawilarang. Namun sayang, Kolonel Slamet Riyadi gugur dalam sebuah pertempuran di Ambon sebelum berhasil mewujudkan impianya membentuk pasukan khusus.
Kolonel Alex Kawilarang pun berusaha untuk meneruskan impian Kolonel Slamet Riyadi, ia menunjuk Rokus Bernadus visser, seorang mantan tentara Belanda yang menjadi warga negara Indonesia dan merubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi. Idjon Djanbi adalah mantan kapten pada Corps Speciale Troopen KNIL. Jabatan terakhirnya adalah Komandan sekolah terjun payung KNIL di Cimahi. Pengalamanya selama menjadi prajurit Speciale Troopen membuatnya memiliki kemampuan tempur yang baik. Hal inilah yang membuat Kolonel Alex Kawilarang menunjuknya untuk memimpin dan melatih serta merombak pasukan khusus yang sebelumnya sudah dibentuk oleh Kolonel Kawilarang yang bernama Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) pada tanggal 15 April 1952.
Setelah menyanggupi permintaan Kolonel Alex Kawilarang, Idjon Djanbi kemudian menjadi Anggota TNI dengan pangkat Mayor dan mulai memilih perwira-perwira terbaik untuk dilatih menjadi anggota Kesko TT yang mempunyai kemampuan tempur seperti layaknya anggota Speciale Troopen, pasukan yang pernah dipimpin oleh Idjon Djanbi sewaktu masih bergabung dengan tentara RMS.
Setelah mendapatkan sekompi perwira-perwira terpilih ditambah dengan anggota-anggota lama Kesko TT, mulailah Idjon Djanbi melatih perwira-perwira tersebut dengan berbagai kemampuan tempur baik secara individu maupun secara kelompok, kemampuan evakuasi, dan kemampuan-kemampuan lainya yang harus dimiliki oleh layaknya anggota sebuah pasukan khusus. Sejak itu pula Indonesia mempunyai sebuah pasukan khusus yang bisa dibanggakan.
Nama Pasukan Khusus ini sering berubah-ubah, Berikut ini adalah beberapa perubahan nama Yang terjadi pada Pasukan Khusus Kita ini
Kopassus, Pasukan Khusus kebanggan Indonesia
Tapi tahukah kalian bagaimana sejarah terbentuknya Kopassus?. Terbentuknya Kopassus tak terlepas dari peristiwa gerakan operasi untuk menumpas berbagai pemberontakan dan gerakan separatisme yang melanda negeri Indonesia di masa-masa pasca kemerdekaan. Saat itu Kolonel Slamet Riyadi mempunyai gagasan untuk membentuk sebuah pasukan Khusus yang mempunyai kemampuan bertempur luar biasa.
Hal ini kemudian didiskusikan dengan Kolonel Alex E kawilarang. Namun sayang, Kolonel Slamet Riyadi gugur dalam sebuah pertempuran di Ambon sebelum berhasil mewujudkan impianya membentuk pasukan khusus.
Kolonel Alex Kawilarang pun berusaha untuk meneruskan impian Kolonel Slamet Riyadi, ia menunjuk Rokus Bernadus visser, seorang mantan tentara Belanda yang menjadi warga negara Indonesia dan merubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi. Idjon Djanbi adalah mantan kapten pada Corps Speciale Troopen KNIL. Jabatan terakhirnya adalah Komandan sekolah terjun payung KNIL di Cimahi. Pengalamanya selama menjadi prajurit Speciale Troopen membuatnya memiliki kemampuan tempur yang baik. Hal inilah yang membuat Kolonel Alex Kawilarang menunjuknya untuk memimpin dan melatih serta merombak pasukan khusus yang sebelumnya sudah dibentuk oleh Kolonel Kawilarang yang bernama Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) pada tanggal 15 April 1952.
Kolonel Alex Kawilarang
Setelah menyanggupi permintaan Kolonel Alex Kawilarang, Idjon Djanbi kemudian menjadi Anggota TNI dengan pangkat Mayor dan mulai memilih perwira-perwira terbaik untuk dilatih menjadi anggota Kesko TT yang mempunyai kemampuan tempur seperti layaknya anggota Speciale Troopen, pasukan yang pernah dipimpin oleh Idjon Djanbi sewaktu masih bergabung dengan tentara RMS.
Mochammad Idjon Djanbi
Setelah mendapatkan sekompi perwira-perwira terpilih ditambah dengan anggota-anggota lama Kesko TT, mulailah Idjon Djanbi melatih perwira-perwira tersebut dengan berbagai kemampuan tempur baik secara individu maupun secara kelompok, kemampuan evakuasi, dan kemampuan-kemampuan lainya yang harus dimiliki oleh layaknya anggota sebuah pasukan khusus. Sejak itu pula Indonesia mempunyai sebuah pasukan khusus yang bisa dibanggakan.
Nama Pasukan Khusus ini sering berubah-ubah, Berikut ini adalah beberapa perubahan nama Yang terjadi pada Pasukan Khusus Kita ini
- Tanggal 19 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) dan Berubah Nama jadi KKAD,
- 18 Maret 1953 komando Siliwangi di ambil alih Mabes ABRI, kemudian namanya diubah menjadi “Korps Komando Angkatan Darat” (KKAD).
- 25 Juli 1955 KKAD ditingkatkan menjadi “Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD)”, saat itu masih dikepalai oleh Idjon Djanbi.
- Tahun 1959 Kepanjangan RPKAD diubah menjadi “Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)”. Karena unsur tempur TNI dipindah ke cijantung, dalam masa ini, Idjon Djanbi digantikan oleh Komaruddin Nasution.
- 12 Desember 1966 RPKAD berubah lagi menjadi “Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD)”
- 17 Februari 1971, resimen dari Puspassus AD tersebut diberi nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Kopasanda inilah yang berhasil membawa nama Kopasus cemerlang di kancah internasional, karena berhasil dalam operasi pembebasan sandera pesawat DC-9 Wovla Garuda Indonesia Airways yang dibajak oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok ekstremis “Komandi Jihad”. dalam misi ini Kopassandha berhasil membebaskan seluruh sandera dan menembak mati semua pelaku pembajakan, satu orang anggota yaitu Capa (anumerta) Achmad Kirang dan pilot Kapten Herman Rante gugur ditembak oleh pembajak. Prestasi lainnya adalah berhasil menangkap Xanana Gusmao di dili pada tahun 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar