Aparat keamanan Malaysia menahan 338 orang aktivis yang tengah berkumpul di sebuah stadion, setelah sebelumnya menutup sebagian jalan di kota terbesar Malaysia, Kuala Lumpur, Sabtu (9/7). Aksi koalisi masyarakat yang diberi nama "Koalisi Bersih" menuntut reformasi pemilihan umum, karena lemahnya tekanan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, dalam melaksanakan proses pemilihan yang adil dan transparan.
Baharuddin Ahmad (tengah), pendukung Koalisi untuk Pemilu Bersih dan Jujur (Bersih), mengikuti unjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (9/7). Kelompok oposisi mengatakan, Baharuddin (59) meninggal karena serangan jantung saat unjuk rasa. Sementara itu, polisi menyangkal tuduhan bahwa korban meninggal karena terkena tembakan gas air mata.
Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim (kiri), terbaring lemah setelah terjatuh di trotoar saat menghindari lontaran gas air mata dan semburan meriam air yang dilepaskan oleh polisi guna membubarkan aksi unjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (9/7). Anwar Ibrahim yang didampingi putrinya, Nurul Izzah, bergabung dalam aksi unjuk rasa yang menuntut reformasi pelaksanaan pemilihan umum.
Polisi berhadapan dengan massa demonstran di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (9/7/2011).
Ribuan aktivis Koalisi Bersih berunjuk rasa di Kuala Lumpur, menuntut Pemilu Malaysia yang bersih dan adil, Sabtu (9/7/2011)
Pengunjuk rasa di Malaysia mencoba menendang tabung gas air mata yang ditembakkan polisi antihuru-hara di Kuala Lumpur, Sabtu (9/7/2011)
Polisi Malaysia menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa, Sabtu (9/7/2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar