Pertamina mencatat warga DKI sebagai pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi paling boros. Konsumsi BBM bersubsidi di DKI Jakarta hingga Mei 2012 melampau 36 persen dari kuota yang ditetapkan.
"Kontributor terbesar mungkin sepeda motor yang setiap hari bertambah ribuan," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budaya, di Jakarta, Kamis, 24 Mei 2012.
Dalam catatan Pertamina, kuota Premium DKI Jakarta tahun ini 1,5 juta kiloliter. Namun hinga Mei 2012 sudah 818.369 kiloliter atau lebih dari separuh kuota sudah terpakai. Untuk mengendalikan kuota ini, Hanung mengatakan Pertamina akan menambah SPBU non-subsidi di Jakarta. "Sekarang sudah lima, akan terus kami tambah seoptimal mungkin," kata Hanung.
Dia menegaskan penggunaan BBM bersubidi memang tidak akan mengganggu pasokan untuk masyarakat. Namun penjualan BBM tanpa pembatasan akan membuat subsidi BBM membengkak.
Secara nasional realisasi konsumsi BBM bersubsidi telah mencapai 14,15 juta kiloliter. Angka ini berarti konsumsi per April sudah 7,4 persen di atas kuota. Tanpa langkah pengendalian, konsumsi BBM bersubsidi tahun ini diperkirakan bisa mencapai 44,1 juta kiloliter. Awalnya pada APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan 37,5 juta kiloliter. Namun, dalam APBN-P 2012, kuota BBM Bersubsidi telah ditambah menjadi 40 juta kiloliter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar