Racun sudah banyak digunakan sejak zaman dulu, baik untuk keperluan
peperangan, menyingkirkan lawan bahkan untuk bunuh diri karena urusan
cinta. Tokoh-tokoh dunia pun banyak yang meninggal karena keganasan
racun. Berikut beberapa tokoh dunia yang meninggal karena racun:
1. Raja Jawa Amangkurat I
Sri Susuhunan Amangkurat Agung atau disingkat Amangkurat I adalah raja Kesultanan Mataram yang memerintah tahun 1646-1677. Ketika dilahirkan ia diberi nama Raden Mas Sayidin atau Jibus atau Rangkah, yang merupakan putra kesepuluh Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Amangkurat I banyak mengalami pemberontakan selama masa pemerintahannya. Ia juga berselisih dengan putra mahkotanya, yaitu Raden Mas Rahmat (Amangkurat II) yang menjadi Adipati Anom. Amangkurat I meninggal dalam perjalanan pada 13 Juli 1677. Menurut Babad Tanah Jawi, minumannya telah diracun oleh Mas Rahmat, putranya sendiri.
Sri Susuhunan Amangkurat Agung atau disingkat Amangkurat I adalah raja Kesultanan Mataram yang memerintah tahun 1646-1677. Ketika dilahirkan ia diberi nama Raden Mas Sayidin atau Jibus atau Rangkah, yang merupakan putra kesepuluh Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Amangkurat I banyak mengalami pemberontakan selama masa pemerintahannya. Ia juga berselisih dengan putra mahkotanya, yaitu Raden Mas Rahmat (Amangkurat II) yang menjadi Adipati Anom. Amangkurat I meninggal dalam perjalanan pada 13 Juli 1677. Menurut Babad Tanah Jawi, minumannya telah diracun oleh Mas Rahmat, putranya sendiri.
2. Adolf Hitler dan istrinya Eva Braun
Kematian pemimpin Nazi Adolf Hitler, masih menjadi misteri. Sang diktator Jerman ini diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Satu sumber menyebutkan ia tewas karena menembak diri sendiri setelah menelan kapsul sianida, sedangkan sumber lain menyebutkan hanya racun. Istrinya, Eva Braun juga dikabarkan bunuh diri dengan menenggak racun sianida.
Namun fakta itu mulai dipertanyakan. Program History Channel Documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak milik Hitler yang disimpan Rusia bukan miliknya. Itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.
Kematian pemimpin Nazi Adolf Hitler, masih menjadi misteri. Sang diktator Jerman ini diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Satu sumber menyebutkan ia tewas karena menembak diri sendiri setelah menelan kapsul sianida, sedangkan sumber lain menyebutkan hanya racun. Istrinya, Eva Braun juga dikabarkan bunuh diri dengan menenggak racun sianida.
Namun fakta itu mulai dipertanyakan. Program History Channel Documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak milik Hitler yang disimpan Rusia bukan miliknya. Itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.
3. Socrates
Filsuf Yunani Socrates meninggal pada usia 70 tahun. Ia dihukum dengan tuduhan 'menolak mengakui dewa yang diakui oleh negara' dan 'merusak generasi muda dengan menyebarkan ajaran baru'. Ia dihukum mati dan diperintahkan untuk meminum racun hemlock (Conium maculatum).
Muridnya, Plato, hadir pada saat kematiannya dan mengatakan bahwa dosis fatal hemlock telah membunuh gurunya. Socrates berjalan dengan tangan dan kaki yang berat, hingga akhirnya racun bekerja di seluruh tubuhnya, menyebabkan mati rasa dan menghentikan jantungnya.
Filsuf Yunani Socrates meninggal pada usia 70 tahun. Ia dihukum dengan tuduhan 'menolak mengakui dewa yang diakui oleh negara' dan 'merusak generasi muda dengan menyebarkan ajaran baru'. Ia dihukum mati dan diperintahkan untuk meminum racun hemlock (Conium maculatum).
Muridnya, Plato, hadir pada saat kematiannya dan mengatakan bahwa dosis fatal hemlock telah membunuh gurunya. Socrates berjalan dengan tangan dan kaki yang berat, hingga akhirnya racun bekerja di seluruh tubuhnya, menyebabkan mati rasa dan menghentikan jantungnya.
4. Munir Said Thalib
Munir Said Thalib adalah aktivis HAM Indonesia yang banyak menyoroti kekerasan oleh aparat keamanan. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat di Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Munir meninggal di Jakarta ketika terbang ke Amsterdam, 7 September 2004. Autopsi menemukan jejak-jejak senyawa arsenik yang dimasukkan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang menginginkan kematiannya. Kasus ini sudah bergulir di pengadilan dan beberapa tersangka sudah divonis.
Munir Said Thalib adalah aktivis HAM Indonesia yang banyak menyoroti kekerasan oleh aparat keamanan. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat di Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Munir meninggal di Jakarta ketika terbang ke Amsterdam, 7 September 2004. Autopsi menemukan jejak-jejak senyawa arsenik yang dimasukkan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang menginginkan kematiannya. Kasus ini sudah bergulir di pengadilan dan beberapa tersangka sudah divonis.
5. Yasser Arafat
Yasser Arafat, pemimpin PLO Palestina meninggal dunia pada 11 November 2004 setelah menjalani perawatan beberapa minggu di rumah sakit. Arafat menghembuskan napas terakhir di rumah sakit militer Percy di Paris pada usia 75 tahun. Saat itu dikabarkan bahwa Arafat meninggal akibat penyakit misterius.
Namun hasil penelitian terbaru menyebutkan bahwa mantan pemimpin Palestina itu tewas akibat diracun zat kimia jenis Polonium yang mengandung radioaktif. Hasil tersebut disampaikan oleh pakar radiofisika dari Univeritas Lausanne, Swiss, Francois Bachud. Bochud melakukan penelitian laboratorium di Swiss terhadap sampel biologis yang diambil dari benda-benda peninggalan mendiang Arafat.
Yasser Arafat, pemimpin PLO Palestina meninggal dunia pada 11 November 2004 setelah menjalani perawatan beberapa minggu di rumah sakit. Arafat menghembuskan napas terakhir di rumah sakit militer Percy di Paris pada usia 75 tahun. Saat itu dikabarkan bahwa Arafat meninggal akibat penyakit misterius.
Namun hasil penelitian terbaru menyebutkan bahwa mantan pemimpin Palestina itu tewas akibat diracun zat kimia jenis Polonium yang mengandung radioaktif. Hasil tersebut disampaikan oleh pakar radiofisika dari Univeritas Lausanne, Swiss, Francois Bachud. Bochud melakukan penelitian laboratorium di Swiss terhadap sampel biologis yang diambil dari benda-benda peninggalan mendiang Arafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar