Jika pariwisata di Bali adem ayem, tidak demikian dengan Australia
Barat. Wisatawan menurun 20 persen karena kawasan itu tak kuat bersaing
dengan Bali.
Kota wisata pantai Broome di negara bagian Western Australia, adalah yang paling merasakan dampak persaingan wisata dengan Bali. Maskapai Qantas meniadakan satu penerbangan Sydney-Broome dan Melbourne-Broome hingga 11 Juni 2012, lantaran sepinya penumpang.
Acara olahraga polo pantai di Broome bulan Mei mendatang juga dibatalkan. Padahal, acara akbar yang disiapkan untuk 12-13 Mei mendatang ini diharapkan menggaet ribuan penonton. Namun seperti dilansir news.com.au, Rabu (11/4/2012), ada kisruh antara para pihak penyelenggara.
Bernard Whewell dari Broome and The Kimberley Holidays, mengatakan banyak wilayah di Western Australia yang mengalami penurunan di bidang pariwisata. Broome yang paling terpukul karena industri mutiaranya juga terkena dampak sepinya kunjungan.
Biro Statistik Australia menunjukan Perth masih punya tingkat hunian hotel yang tinggi. Namun wilayah Western Australia lain mengalami penurunan tingkat hunian hotel 50-60 persen.
Selain itu, 70 persen bangku pesawat lebih terisi untuk perjalanan bisnis dan urusan pemerintahan, ketimbang orang liburan. Harga tiket pesawat pun makin mahal. Beberapa hotel di Broome banting harga hotel sampai AUD 99 per malam, tapi hotel tetap sepi.
Jubir Broome Resort Accommodation Managers Association, Michael Leake, mengatakan pariwisata di Broome 5 tahun lalu cukup meledak. Namun dengan menjual dagangan yang sama dengan Bali, Broome seperti terkena pukulan telak.
"Kalau cuma menawarkan pantai, untuk apa terbang ke Broome dengan membayar AUD 250 untuk pelayanan biasa saja. Anda bisa terbang ke Bali atau Phuket dengan harga yang sama dan dapat layanan bintang lima," keluh Leake. Nah lho!
Kota wisata pantai Broome di negara bagian Western Australia, adalah yang paling merasakan dampak persaingan wisata dengan Bali. Maskapai Qantas meniadakan satu penerbangan Sydney-Broome dan Melbourne-Broome hingga 11 Juni 2012, lantaran sepinya penumpang.
Acara olahraga polo pantai di Broome bulan Mei mendatang juga dibatalkan. Padahal, acara akbar yang disiapkan untuk 12-13 Mei mendatang ini diharapkan menggaet ribuan penonton. Namun seperti dilansir news.com.au, Rabu (11/4/2012), ada kisruh antara para pihak penyelenggara.
Bernard Whewell dari Broome and The Kimberley Holidays, mengatakan banyak wilayah di Western Australia yang mengalami penurunan di bidang pariwisata. Broome yang paling terpukul karena industri mutiaranya juga terkena dampak sepinya kunjungan.
Biro Statistik Australia menunjukan Perth masih punya tingkat hunian hotel yang tinggi. Namun wilayah Western Australia lain mengalami penurunan tingkat hunian hotel 50-60 persen.
Selain itu, 70 persen bangku pesawat lebih terisi untuk perjalanan bisnis dan urusan pemerintahan, ketimbang orang liburan. Harga tiket pesawat pun makin mahal. Beberapa hotel di Broome banting harga hotel sampai AUD 99 per malam, tapi hotel tetap sepi.
Jubir Broome Resort Accommodation Managers Association, Michael Leake, mengatakan pariwisata di Broome 5 tahun lalu cukup meledak. Namun dengan menjual dagangan yang sama dengan Bali, Broome seperti terkena pukulan telak.
"Kalau cuma menawarkan pantai, untuk apa terbang ke Broome dengan membayar AUD 250 untuk pelayanan biasa saja. Anda bisa terbang ke Bali atau Phuket dengan harga yang sama dan dapat layanan bintang lima," keluh Leake. Nah lho!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar