Klub asal Inggris akhirnya meraih impian mereka
menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya, setelah mengalahkan
Bayern Muenchen, di laga final yang digelar di Allianz Arena, Minggu
(20/5/2012) dinihari Wib. Kepastian Chelsea juara didapat setelah mereka
menang adu penalti 5-4 (1-1).
Bermain di Allianz Arena yang notabene merupakan markas mereka
sendiri, Bayern Muenchen sebenarnya tampil mendominasi sepanjang
pertandingan. Trio Mario Gomez, Arjen Robben, dan Frank Ribery,
berkali-kali malancarkan serangan ke lini pertahanan Chelsea, yang di
pertandingan final ini tampil tanpa kapten mereka John Terry.
Namun disiplinnya permainan lini belakang Chelsea, ditambah kurang
tenangnya pemain depan Muenchen dalam penyelesaian akhir, membuat tak
satupun peluang Muenchen berbuah gol. Mario Gomez, Robben, Ribery,
hingga Thomas Müller, sempat memperoleh peluang bagus. Sayangnya tak
satupun yang berhasil menembus gawang Chelsea.
Sebaliknya tim asuhan Roberto Di Matteo, hanya sesekali melakukan
serangan. Namun seperti halnya Muenchen, kurang tenangnya pemain
Chelsea, membuat semua serangan yang dibangun bisa dipatahkan lini
belakang Muenchen. Alhasil hingga akhir babak pertama, skor imbang 0-0
untuk kedua tim tetap tak berubah.
Di babak kedua permainan tak jauh berubah. Muenchen lebih banyak
menyerang, sementara Chelsea hanya sekali-sekali melakukan serangan
balik.
Chelsea Juara Setelah Abramovich Pecat Tujuh Pelatih
Telah lama Roman Abramovich memimpikan klub miliknya Chelsea meraih gelar juara Liga Champions. Sejak awal membeli klub London itu, Abramovich telah mengeluarkan “berkarung-karung” uang demi menggapai impian menjadi juara eropa.
Sudah banyak pemain bintang yang dibeli. Demikian pula pelatih
ternama yang direkrut. Namun justru di tangan Roberto Di Matteo yang
hanya berstatus pelatih sementara, mimpi Abramovich tercapai.
Saat dibeli Abramovich di tahun 2003, Chelsea masih ditangani oleh
Claudio Ranieri. Karena tak puas dengan pelatih asal Italia itu,
Abramovich mendepak Ranieri, dan merekrut Jose Mourinho yang baru saja
membawa Porto menjadi juara Liga Champions 2004.
Mourinho kemudian dipecat tahun 2007, karena tak kunjung membawa
Chelsea juara Liga Champions. Saat Mou didepak, Avram Grant datang
menggantikan. Namun ia hanya bertahan setahun, karena pada musim 2008
pelatih asal Israel itu ikut dipecat. Ia pelatih asal Brasil, Luis
Felipe Scolari, yang pernah membawa Seleccao juara Piala Dunia 2002.
Scolari rupanya juga tak bertahan lama. Pada pertengahan musim 2008,
ia ‘diusir’ dari Stanford Bridge, dan digantikan Guus Hiddink, yang saat
itu juga berstatus pelatih Timnas Rusia.
Hiddink hanya menjadi pelatih sementara. Awal musim 2009, Abramovic
merektur Carlo Ancelotti dari AC Milan. Namun Don Carlo juga dipecat
pada musim 2011, dan digantikan Andre Villas-Boas di awal musim
2011/2012.
Prestasi Chelsea yang menurun di tangan Villas-Boas, membuat
Abramovich kembali kecewa. Villas-Boas pun hanya bertahan setengah
musim, dan digantikan oleh Roberto Di Matteo.
Rupanya di tangan Di Matteo Chelsea menemukan keberuntungannya.
Buktinya mereka berhasil mengalahkan Bayern Muenchen di final Liga
Champions, sekaligus memastikan diri meraih gelar juara untuk pertama
kalinya.
SPURS MERANA
Kegagalan Bayern Muenchen menghentikan laju Chelsea
dalam final Liga Champions di Allianz Arena, Ahad (20/5) dini hari,
membuat Tottenham Hotspurs merana.
Apa pasal? Itu lantaran nasib the Lilywhites--julukan
Hotspurs--melaju ke Liga Champions musim depan sangat bergantung
pencapaian Chelsea.
Hotspur pun kini harus rela menyerahkan jatah slot terakhir Liga
Primer Inggris untuk tampil di Liga Champions musim depan ke kubu the
Blues.
Padahal mereka hampir dipastikan lolos setelah mampu menduduki
peringkat keempat klasemen akhir, sementara Chelsea hanya mampu
nongkrong di urutan keenam.
Dari empat jatah tiket Liga Champions untuk klub Inggris, tiga
lainnya direbut Manchester City, Manchester United, dan Arsenal. Akibat
penggusuran itu Hotspur harus puas bermain di Liga Eropa musim
2012/2013.
Pelatih Hotspurs Harry Redknapp mengaku sewot timnya gagal lolos ke
Liga Champions gara gara Chelsea. Redknapp pun seolah tak peduli kalau
keponakannya Frank Lampard, sedang merayakan kemenangan bersama "Si
Biru".
Menurut Redknapp, klub tidak menginginkan tampil di Liga Eropa, melainkan lebih penting ambil bagian di Liga Champions.
"Itu lah kesulitan di sepakbola. Kami profesional, dan Frank tahu
saya ingin Tottenham main di Liga Champions," ujar Redknapp dikutip AFP.
Bayern kalah 3-4 dalam adu tendangan penalti setelah sempat unggul di
menit ke-83 melalui tembakan Thomas Mueller. Didier Drogba kemudian
berhasil menyamakan kedudukan pada sisa waktu dua menit babak kedua,
sebelum Robben gagal mencetak gol melalui peluang penalti di babak
pertambahan waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar