Hingga
hari ini, nasib konser Lady Gaga yang semestinya digelar 3 Juni
mendatang belum juga menemukan titik terang. Big Daddy, promotor Gaga
mengaku optimistis, sebaliknya sejumlah ormas Islam termasuk FPI (Front
Pembela Islam) menyatakan tak akan tinggal diam.
Gaga yang akhirnya kesampaian menggelar konser hingga dua malam di Manila, Filipina, merespon situasi yang ribut terkait konsernya "Born This Way" di Indonesia.
Dalam akun Twitternya, @ladygaga, penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu mengaku menghadapi dua tantangan, dari pemerintah dan organisasi massa. "Situasi di Jakarta dua kali lipat: pihak berwenang Indonesia menuntut aku menyensor konser, secara terpisah ada kelompok yang mengancam dengan kekerasan," kata Lady Gaga.
"Jika konser tidak berjalan seperti yang dijadwalkan, aku akan melakukan BTWBall sendiri," kata "mother monster" itu tanpa menjelaskan maksud perkataannya.
Sementara, terkait konser di Manila, Gaga mengaku puas. Sebelumnya, konser penyanyi kontroversial itu di Filipina juga diprotes banyak pihak. Gaga dituding melakukan penghujatan, pemujaan setan, dan memamerkan ketelanjangan atau perilaku cabul dalam pertunjukkannya.
Namun, di tengah hujaman protes itu, tiketnya justru laris manis. Konser yang awalnya direncanakan hanya satu kali, digelar dua malam. "Jangan khawatir jika aku dilempar ke penjara Manila, Beyonce akan membayar uang jaminan untuk membebaskanku," tulis Gaga. "Tiket konser dua malam di Filipina terjual habis. Aku sangat menyukainya."
Terkait konser Gaga, kemarin, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi massa lainnya mendatangi Komisi III di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat.
FPI dan sejumlah ormas lainnya dengan keras menentang kehadiran Lady Gaga. Bahkan, dalam akun Facebook-nya, Ketua FPI Bekasi Raya, Murhali Barda mengunggah foto dirinya sambil memegang tiket konser Lady Gaga.
"Bismillahirrahimanirrahim. Tiket Lady Gaga sudah kami peroleh. Bukan untuk menonton, tapi ini tanda kami masuk. Apa yang akan terjadi... terjadilah dengan segala resiko. Kami sudah SIAP," tulis Murhali dalam akun Facebooknya, Senin 21 Mei 2012.
Soal itu, Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, Habib Salim Alatas, mengaku belum mengetahui adanya informasi itu. Namun, untuk FPI Jakarta dia memastikan tidak ada anggotanya yang membeli tiket. "Duitnya kan tidak sedikit yang harus dikeluarkan," kata dia.
Salim menjelaskan jika nantinya Polri tetap mengizinkan konser yang digelar pada 3 Juni 2012 itu, pihaknya bakal bergerak untuk menentangnya. "Caranya seperti apa, lihat saja nanti," ucapnya.
Kepolisian awalnya juga menyatakan tak akan memberi izin atas konser itu. Namun belakangan, Kepolisian menyatakan Lady Gaga bisa manggung di Gelora Bung Karno dengan sejumlah persyaratan.
Gaga yang akhirnya kesampaian menggelar konser hingga dua malam di Manila, Filipina, merespon situasi yang ribut terkait konsernya "Born This Way" di Indonesia.
Dalam akun Twitternya, @ladygaga, penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu mengaku menghadapi dua tantangan, dari pemerintah dan organisasi massa. "Situasi di Jakarta dua kali lipat: pihak berwenang Indonesia menuntut aku menyensor konser, secara terpisah ada kelompok yang mengancam dengan kekerasan," kata Lady Gaga.
"Jika konser tidak berjalan seperti yang dijadwalkan, aku akan melakukan BTWBall sendiri," kata "mother monster" itu tanpa menjelaskan maksud perkataannya.
Sementara, terkait konser di Manila, Gaga mengaku puas. Sebelumnya, konser penyanyi kontroversial itu di Filipina juga diprotes banyak pihak. Gaga dituding melakukan penghujatan, pemujaan setan, dan memamerkan ketelanjangan atau perilaku cabul dalam pertunjukkannya.
Namun, di tengah hujaman protes itu, tiketnya justru laris manis. Konser yang awalnya direncanakan hanya satu kali, digelar dua malam. "Jangan khawatir jika aku dilempar ke penjara Manila, Beyonce akan membayar uang jaminan untuk membebaskanku," tulis Gaga. "Tiket konser dua malam di Filipina terjual habis. Aku sangat menyukainya."
Terkait konser Gaga, kemarin, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi massa lainnya mendatangi Komisi III di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat.
FPI dan sejumlah ormas lainnya dengan keras menentang kehadiran Lady Gaga. Bahkan, dalam akun Facebook-nya, Ketua FPI Bekasi Raya, Murhali Barda mengunggah foto dirinya sambil memegang tiket konser Lady Gaga.
"Bismillahirrahimanirrahim. Tiket Lady Gaga sudah kami peroleh. Bukan untuk menonton, tapi ini tanda kami masuk. Apa yang akan terjadi... terjadilah dengan segala resiko. Kami sudah SIAP," tulis Murhali dalam akun Facebooknya, Senin 21 Mei 2012.
Soal itu, Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, Habib Salim Alatas, mengaku belum mengetahui adanya informasi itu. Namun, untuk FPI Jakarta dia memastikan tidak ada anggotanya yang membeli tiket. "Duitnya kan tidak sedikit yang harus dikeluarkan," kata dia.
Salim menjelaskan jika nantinya Polri tetap mengizinkan konser yang digelar pada 3 Juni 2012 itu, pihaknya bakal bergerak untuk menentangnya. "Caranya seperti apa, lihat saja nanti," ucapnya.
Kepolisian awalnya juga menyatakan tak akan memberi izin atas konser itu. Namun belakangan, Kepolisian menyatakan Lady Gaga bisa manggung di Gelora Bung Karno dengan sejumlah persyaratan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar