Boleh
percaya, boleh juga tidak. Semua tergantung dari cara pemikiran anda.
Tulisan ini cukup menarik untuk dibaca. Disadur dari Kolom Opini
Kompas hari Jum’at (24/04/2009) yang merupakan opini dari seorang
dalang yang bernama Sujiwo Tejo, yang berjudul “WASPADAI RAMALAN KE-7 JOYOBOYO”.
Sebanyak enam ramalan Joyoboyo telah terjadi, adakah ramalan ketujuh bakal muncul ?
Keenam ramalan Joyoboyo yang sudah terjadi adalah :
- Murcane Sabdo Palon Noyo Genggong (runtuhnya Majapahit)
- Semut Ireng Anak-anak Sapi (Masuknya Belanda)
- Kebo Nyabrang Kali (Belanda Kenyang Dan Hengkang)
- Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang (Jepang Masuk 3,5 Tahun)
- Pitik Tarung Sang Kandang (Perang Saudara Zaman Bung Karno)
- Kodok Ijo Ongkang-Ongkang (Tentara Berkuasa Era Suharto)
Sedangkan ramalan ketujuh adalah Tikus Pithi Anoto Baris, yang tafsirnya adalah Barisan Pemberontakan Rakyat Nusantara Dari Berbagai Penjuru.
Geger Tahun 1998 yang melengserkan Presiden Soeharto sebetulnya belum
merata. Bisa dikatakan ini cuma pecah dibeberapa kampus, DPR/MPR, Glodok
dan beberapa tempat di Jakarta. Situasi akan jauh berbeda dibandingkan
berkobarnya api tikus pithi anoto baris yang sekamnya kini mulai rantak
membara diseluruh Nusantara karena cekcok pemilu legislatif.
Namun tikus pithi anoto baris
sebenarnya dapat dihindari. Nujum memang membuat kita pasrah
menyongsong kehadirannyayang laksana nasib. Tetapi, bukankah nubuat juga
bertugas membuat kita ancang-ancang , waspada, dan melakukan berbagai
nazar agar kehadirannya batal ?
Yang paling mungkin menghindari tikus pithi anoto baris
adalah titah kepemimpinan nasional agar semua pihak gotong royong
membantu cacah ulang peserta pemilu presiden mendatang. Ini karena
perasaan saja bahwa ada atau tidak ada rekayasa politik , daftar pemilih
tetap (DPT) akan kacau jika data mentah yang mendasarinyapun sudah
kacau.
Titah dan ketegasan sikap
kepemimpinan nasional inilah yang akan membuat cacah ulang data dasar
tak bakal mustahil dilakukan dalam waktu singkat. Apalagi dengan bantuan
teknologi informasi.
Misalnya,
mengaktifkan lagi petugas BKKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional) yang tersebar sampai pelosok. Kita ingat, bahkan sampai
tingkat desa, para petugas itu tidak hanya mencatat petugas KB. Dalam
wilayah tugasnya dan dalam perkembangan berikutnya, mereka tahu siapa
yang Lampid (Lahir, Mati, Pindah, Datang). Kabarnya mereka masih punya
data hingga tahun 2005. Sistem pendataannya masih ada. Begitu tombol
diaktifkan…jalan!
Selain mencacah
ulang data mendasari penyusunan DPT untuk pemilu presiden, mungkin masih
ada ada langkah-langkah lain penghindaran tikus pithi anoto baris,
segenap upaya penghindaran harus dituntaskan.
Ini
penting mengingat enam ramalan Joyoboyo sudah terjadi. Hitung-hitung
sambil menjajal diri, siapakah yang lebih sakti, kita semua dari
millenium ini atau “cuma” seorang diri Joyoboyo dari abad ke-11 silam ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar