Montpellier meraih
gelar juara Liga Prancis (Ligue 1) untuk pertama kali dalam sejarah,
setelah menang 2-1 di Auxerre pada pertandingan final yang berlangsung
rusuh, Minggu, sehingga wasit harus menghentikan laga dua kali karena
protes penonton.
Tim urutan kedua Paris Saint-Germain mengeluarkan segenap kekuatan mereka untuk memenangi pertandingan 2-1 di Lorient, dan penundaan pertandingan di Auxerre membuat tim asuhan Rene Girard harus tahan nafas karena kesuksesan mereka musim ini masih belum pasti.
Akhirnya Montpellier menyelesaikan musim ini dengan keunggulan tiga poin di atas PSG pada klasemen akhir, sehingga klub dari kawasan selatan itu --urutan ke-14 pada kompetisi Ligue 1 musim lalu-- meraih gelar besar pertama sejak Pial Prancis pada 1990.
Tim urutan kedua Paris Saint-Germain mengeluarkan segenap kekuatan mereka untuk memenangi pertandingan 2-1 di Lorient, dan penundaan pertandingan di Auxerre membuat tim asuhan Rene Girard harus tahan nafas karena kesuksesan mereka musim ini masih belum pasti.
Akhirnya Montpellier menyelesaikan musim ini dengan keunggulan tiga poin di atas PSG pada klasemen akhir, sehingga klub dari kawasan selatan itu --urutan ke-14 pada kompetisi Ligue 1 musim lalu-- meraih gelar besar pertama sejak Pial Prancis pada 1990.
Pertandingan cukup
menegangkan, terlebih ketika Auxerre memecah jalan buntuk lewat gol pada
menit ke-20 di Stade Abbe Deschamps, ketika Olivier Kapo menggetarkan
jalan gawang Montpellier dari arah pojok pertahanan lawan.
Gol itu membuat Montpellier tidak akan berhasil meraih gelar musim ini, tetapi mereka berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-32 ketika John Utaka berhasil memanfaatkan umpan panjang dari rusuk kanan yang dilayangkan Suleymane Camara.
Pendukung Auxerre melancarkan protes atas terdegradasinya tim mereka -- dengan melemparkan bola tenis dan benda lainnya ke lapangan-- pada awal babaka kedua, sehingga para pemain hasus kembali ke ruang ganti pakaian mereka.
Ketika pertandingan dimulai lagi, Montpellier terlambat 19 menit dari laga Lorient-PSG dan dengan kemenangan PSG, berarti tim puncak Montpellier semakin grogi meneruskan permainan mereka.
Penjaga gawang Geoffrey Jourdren menahan tendangan keras dari Delvin N`Dinga, sebelum benda-benda keras kembali masuk lapangan dan wasit terpaksa kembali menunda pertandingan selama 20 menit.
Gol itu membuat Montpellier tidak akan berhasil meraih gelar musim ini, tetapi mereka berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-32 ketika John Utaka berhasil memanfaatkan umpan panjang dari rusuk kanan yang dilayangkan Suleymane Camara.
Pendukung Auxerre melancarkan protes atas terdegradasinya tim mereka -- dengan melemparkan bola tenis dan benda lainnya ke lapangan-- pada awal babaka kedua, sehingga para pemain hasus kembali ke ruang ganti pakaian mereka.
Ketika pertandingan dimulai lagi, Montpellier terlambat 19 menit dari laga Lorient-PSG dan dengan kemenangan PSG, berarti tim puncak Montpellier semakin grogi meneruskan permainan mereka.
Penjaga gawang Geoffrey Jourdren menahan tendangan keras dari Delvin N`Dinga, sebelum benda-benda keras kembali masuk lapangan dan wasit terpaksa kembali menunda pertandingan selama 20 menit.
Ketika para pemain
PSG menyaksikan pertandingan itu dari televisi di Lorient, polisi
antihuru-hara mulai mendinginkan para penontong yang melancarkan protes
dan setelah itu pertandingan dapa dimulai.
Masih ada 16 menit lagi waktu pertandingan, ketika Utaka membuat pendukung tim tamu lega ketika menambah gol timnya pada menit ke-76, ketika mencetak gol kedua sekaligus meraih gelar juara mereka di Stade de la Mosson untuk pertama kalinya.
Pemain Montpellier, Olivier Giroud, mengakhiri permainan musim ini sebagai pencetak gol terbanyak Ligue 1, sama dengan yang dicetak pemain PSG Nene dengan 21 gol, terapi ia lebih sedikit mencetak gol penalti.
PSG butuh kemenangan untuk meraih gelar juara, tetapi mereka kandas pada menit ke-28 di Lorient ketika Kevin Monnet-Paquet melakukan gebrakan melewati Zoumana Camara.
Tim asuhan Carlo Ancelotti itu menyamakan kedudukan pada menit ke-61 melalui pemain dengan rekor bayaran terbesar Javier Pastore dan memastikan kemenangan lewat Thiago Motta 15 menit menjelang laga usai, tetapi PSG tidak berhasil menahan laju Montpellier yang berhasil mendapatkan tiga poin pada laga akhir mereka itu.
Masih ada 16 menit lagi waktu pertandingan, ketika Utaka membuat pendukung tim tamu lega ketika menambah gol timnya pada menit ke-76, ketika mencetak gol kedua sekaligus meraih gelar juara mereka di Stade de la Mosson untuk pertama kalinya.
Pemain Montpellier, Olivier Giroud, mengakhiri permainan musim ini sebagai pencetak gol terbanyak Ligue 1, sama dengan yang dicetak pemain PSG Nene dengan 21 gol, terapi ia lebih sedikit mencetak gol penalti.
PSG butuh kemenangan untuk meraih gelar juara, tetapi mereka kandas pada menit ke-28 di Lorient ketika Kevin Monnet-Paquet melakukan gebrakan melewati Zoumana Camara.
Tim asuhan Carlo Ancelotti itu menyamakan kedudukan pada menit ke-61 melalui pemain dengan rekor bayaran terbesar Javier Pastore dan memastikan kemenangan lewat Thiago Motta 15 menit menjelang laga usai, tetapi PSG tidak berhasil menahan laju Montpellier yang berhasil mendapatkan tiga poin pada laga akhir mereka itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar