Timnas Indonesia
menyerah dari tuan rumah Palestina, 1-2, pada pertandingan semifinal Al
Nakba International Tournament di Stadion Al Hussein Hebron, Palestina
yang berakhir Rabu dini hari.
Dengan kekalahan ini maka Timnas Merah Putih yang pada pertandingan semifinal menggunakan kostum Merah-Hijau-Hijau harus tersingkir dan gagal masuk final. Posisi juara selanjutnya akan diperebutkan antara Palestina melawan Tunisia, Kamis (24/5).
Permainan anak asuh Nil Maizar sebetulnya cukup ekspresif. Betapa tidak. Meski lawan yang dihadapi memiliki postur yang lebih besar, Samsul Arif dan kawan-kawan bermain dengan tenang bahkan mampu membuat pertahanan lawan harus bekerja keras.
Sadar diri dengan kondisi postur tubuh yang berbeda dengan lawan, Timnas Merah Putih bermain dengan taktis dan beberapa kali melakukan ciri khasnya yaitu mengandalkan serangan balik yang cepat dan hasilnya Irfan Bachdim pada menit 12 mampu menjebol gawang Palestina.
Tertinggal 0-1 Palestina berusaha meningkatkan tempo permainan. Terbukti beberapa kali barisan pertahanan Indonesia yang dimotori oleh Wahyu Wijiasnanto dibuat kerepotan untuk menahan gempuran lawan.
Gempuran demi gempuran yang dilakukan oleh Palestina terus tertahan. Hanya saja petaka bagi timnas terjadi pada menit ke-38 setelah pemain belakang melanggar pemain Palestina di kotak pinalti.
Abu Habib yang ditunjuk menjadi algojo sukses menjalankan tugasnya sehingga kedudukan menjadi 1-1. Kondisi bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua timnas langsung mendapatkan tekanan. Kondisi ini membuat Taufik melakukan pelanggaran sedikit di luar kota pinalti. Kondisi ini nyaris mengancam gawang Endra Prasetya, namun tendangan lawan masih tinggi di atas mistar gawang.
Terus mendapatkan tekanan, anak asuh Nil Maizar berusaha memberikan perlawanan. Bola dari kaki ke kaki berusaha diperagakan dengan harapan bisa menjebol pertahanan ketat Pelastina. Hanya saja upayanya terus tertahan dibarisan pertahanan lawan.
Palestina yang tidak ingin malu di kandang dengan segala upaya mengurung Timnas Garuda. Upaya yang dilakukan tuan rumah akhirnya berhasil setelah sang kapten tim Roberto Kettlun pada menit ke-66 mampu menjebol gawang Endra Prasetya sehingga membuat Palestina unggul menjadi 2-1.
Dalam kondisi tertinggal, Timnas Garuda tetap bermain agresif. Masuknya Nur Iskandar untuk menggantikan Rahmad membuat pola serangan lebih tajam. Beberapa peluang tercipta namun belum bisa merubah kedudukan karena tendangan yang dilakukan kurang akurat.
Menjelang akhir pertandingan Indonesia tetap berusaha menekan lawan. Salah satunya dilakukan sang kapten Samsul Arif. Hanya saja tendangan kerasnya mampu ditangkap oleh penjaga gawang Palestina dan tidak bisa mengubah kedudukan hingga pertandingan berakhir.
Dengan kekalahan ini maka Timnas Merah Putih yang pada pertandingan semifinal menggunakan kostum Merah-Hijau-Hijau harus tersingkir dan gagal masuk final. Posisi juara selanjutnya akan diperebutkan antara Palestina melawan Tunisia, Kamis (24/5).
Permainan anak asuh Nil Maizar sebetulnya cukup ekspresif. Betapa tidak. Meski lawan yang dihadapi memiliki postur yang lebih besar, Samsul Arif dan kawan-kawan bermain dengan tenang bahkan mampu membuat pertahanan lawan harus bekerja keras.
Sadar diri dengan kondisi postur tubuh yang berbeda dengan lawan, Timnas Merah Putih bermain dengan taktis dan beberapa kali melakukan ciri khasnya yaitu mengandalkan serangan balik yang cepat dan hasilnya Irfan Bachdim pada menit 12 mampu menjebol gawang Palestina.
Tertinggal 0-1 Palestina berusaha meningkatkan tempo permainan. Terbukti beberapa kali barisan pertahanan Indonesia yang dimotori oleh Wahyu Wijiasnanto dibuat kerepotan untuk menahan gempuran lawan.
Gempuran demi gempuran yang dilakukan oleh Palestina terus tertahan. Hanya saja petaka bagi timnas terjadi pada menit ke-38 setelah pemain belakang melanggar pemain Palestina di kotak pinalti.
Abu Habib yang ditunjuk menjadi algojo sukses menjalankan tugasnya sehingga kedudukan menjadi 1-1. Kondisi bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua timnas langsung mendapatkan tekanan. Kondisi ini membuat Taufik melakukan pelanggaran sedikit di luar kota pinalti. Kondisi ini nyaris mengancam gawang Endra Prasetya, namun tendangan lawan masih tinggi di atas mistar gawang.
Terus mendapatkan tekanan, anak asuh Nil Maizar berusaha memberikan perlawanan. Bola dari kaki ke kaki berusaha diperagakan dengan harapan bisa menjebol pertahanan ketat Pelastina. Hanya saja upayanya terus tertahan dibarisan pertahanan lawan.
Palestina yang tidak ingin malu di kandang dengan segala upaya mengurung Timnas Garuda. Upaya yang dilakukan tuan rumah akhirnya berhasil setelah sang kapten tim Roberto Kettlun pada menit ke-66 mampu menjebol gawang Endra Prasetya sehingga membuat Palestina unggul menjadi 2-1.
Dalam kondisi tertinggal, Timnas Garuda tetap bermain agresif. Masuknya Nur Iskandar untuk menggantikan Rahmad membuat pola serangan lebih tajam. Beberapa peluang tercipta namun belum bisa merubah kedudukan karena tendangan yang dilakukan kurang akurat.
Menjelang akhir pertandingan Indonesia tetap berusaha menekan lawan. Salah satunya dilakukan sang kapten Samsul Arif. Hanya saja tendangan kerasnya mampu ditangkap oleh penjaga gawang Palestina dan tidak bisa mengubah kedudukan hingga pertandingan berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar