Skandal pemalsuan gelar sarjana yang mendera CEO Yahoo Scott Thompson
berdampak sangat fatal. Yakni hingga melengserkan Thompson dari kursi
CEO raksasa internet itu.
Yahoo sendiri telah mengonfirmasikan kabar ini dengan menyebut bahwa 'Thompson telah meninggalkan perusahaan'.
Siapa yang mengira karir eksekutif tersebut cuma seumur jagung. Padahal sebelumnya, ia digadang-gadang mampu membangkitkan bisnis Yahoo pasca kepemimpinan Carol Bartz, CEO Yahoo terdahulu yang dipecat via sambungan telepon.
Seperti diketahui, Thompson awalnya mengklaim memiliki gelar sarjana akuntansi dan ilmu komputer dari Stonehill College. Namun menurut Dan Loeb -- pendiri Third Point sekaligus salah satu investor Yahoo -- Thompson sejatinya hanya memegang gelar sarjana akuntansi, dan itulah kenyataannya.
Tentu saja kejadian ini membuat banyak investor kecewa. Thompson pun sejatinya telah menyatakan permohonan maaf dan menyatakan penyesalan mendalam.
"Seperti yang sudah saya katakan Jumat silam, Dewan Direksi tengah meninjau masalah ini dan saya bersedia melakukan apa saja yang mereka butuhkan. Selain itu, saya ingin mengatakan penyesalan mengingat masalah ini mempengaruhi perusahaan dan Anda semua".
"Kita semua telah bekerja sangat keras memajukan perusahaan, dan masalah ini tentunya akan berdampak sebaliknya. Untuk itu, saya bertanggung jawab sepenuhnya, dan saya memohon maaf kepada Anda sekalian," demikian isi email yang dikirim Thompson.
Namun penyesalan itu tampaknya sia-sia. Kini seperti dilansir CNN Money, Senin (14/5/2012), Ross Levinsohn yang merupakan mantan Executive Vice President Yahoo regional Amerika telah ditunjuk sebagai interim CEO.
Yahoo sendiri telah mengonfirmasikan kabar ini dengan menyebut bahwa 'Thompson telah meninggalkan perusahaan'.
Siapa yang mengira karir eksekutif tersebut cuma seumur jagung. Padahal sebelumnya, ia digadang-gadang mampu membangkitkan bisnis Yahoo pasca kepemimpinan Carol Bartz, CEO Yahoo terdahulu yang dipecat via sambungan telepon.
Seperti diketahui, Thompson awalnya mengklaim memiliki gelar sarjana akuntansi dan ilmu komputer dari Stonehill College. Namun menurut Dan Loeb -- pendiri Third Point sekaligus salah satu investor Yahoo -- Thompson sejatinya hanya memegang gelar sarjana akuntansi, dan itulah kenyataannya.
Tentu saja kejadian ini membuat banyak investor kecewa. Thompson pun sejatinya telah menyatakan permohonan maaf dan menyatakan penyesalan mendalam.
"Seperti yang sudah saya katakan Jumat silam, Dewan Direksi tengah meninjau masalah ini dan saya bersedia melakukan apa saja yang mereka butuhkan. Selain itu, saya ingin mengatakan penyesalan mengingat masalah ini mempengaruhi perusahaan dan Anda semua".
"Kita semua telah bekerja sangat keras memajukan perusahaan, dan masalah ini tentunya akan berdampak sebaliknya. Untuk itu, saya bertanggung jawab sepenuhnya, dan saya memohon maaf kepada Anda sekalian," demikian isi email yang dikirim Thompson.
Namun penyesalan itu tampaknya sia-sia. Kini seperti dilansir CNN Money, Senin (14/5/2012), Ross Levinsohn yang merupakan mantan Executive Vice President Yahoo regional Amerika telah ditunjuk sebagai interim CEO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar