Titel juara Liga Primer Inggris akhirnya berhasil direngkuh Manchester
City. Didapat dengan cara yang dramatis, hasil itu pun disebut sebagai
penutup yang amat sempurna.
City memulai laga penutupnya di Liga
Primer sebagai pemuncak klasemen, meski hanya unggul selisih gol saja
dari juara bertahan Manchester United. Dengan skenario itu, drama
menegangkan pun lantas tersaji di stadion Etihad.
Dengan MU bermain di waktu bersamaan, dan sudah unggul atas Sunderland
lewat Wayne Rooney di menit ke-19, City pun berada di bawah tekanan
untuk menjebol gawang QPR.
Baru di menit ke-38 City memberikan
jawaban lewat gol Pablo Zabaleta. Namun, jantung fans City niscaya
berdegup kencang ketika QPR membalas lewat Djibril Cisse dua menit
memasuki paruh kedua laga.
City mendapat angin ketika Joey Barton
dikartu merah pada menit 54, membuat QPR mesti bermain dengan 10
pemain. Sial untuk City, keunggulan pemain gagal dimanfaatkan dan gawang
Joe Hart justru kembali jebol, kali ini lewat Jamie Mackie pada menit
66.
Dalam keadaan City tertinggal 1-2, pertandingan memasuki
waktu injuty time sebanyak lima menit. Di periode inilah kemudian The
Citizens memastikan gelar juara lewat gol Edin Dzeko dan Sergio Aguero.
Akhir Penantian 44 Tahun City
Sudah sedemikian panjang penantian Manchester City guna kembali
menjuarai liga teratas di Inggris. Butuh lebih dari empat dekade untuk
gelar jawara Inggris kembali disandang City.
City tampil sebagai
kampiun Liga Primer Inggris dalam salah satu hari terakhir paling
dramatis di kompetisi tersebut. Di menit injury time, dua gol dilesakkan
City untuk menjuarai liga setelah 44 tahun berlalu.
Sampai
dengan menit injury time, City yang tertinggal 1-2 dari QPR tampak harus
bersiap kehilangan gelar juara dari Manchester United, rival sekota
yang juga tim tersukses di era Liga Primer.
Akan tetapi, gol dari
Edin Dzeko dan Sergio Aguero di waktu tersisa membuat City menang 3-2
atas QPR dan finis di posisi teratas klasemen atas keunggulan selisih
gol dari MU.
Untuk City, itu menjadi gelar juara liga ketiga
dengan dua sebelumnya diraih pada 193637 dan 196768. Ini juga menjadi
gelar juara pertama City sejak era Liga Primer.
Kemenangan di kandang atas QPR itu sekaligus mengukuhkan predikat City sebagai "jago kandang" musim ini.
Dengan
55 poin di kandang, hasil dari 18 kemenangan dan satu hasil imbang
tanpa pernah kalah, City bukan saja memiliki rekor kandang terbaik musim
ini. Infostradalive juga menyebut bahwa hasil itu menyamai
rekor Liga Primer dalam hal jumlah poin kandang terbanyak dalam semusim,
yang sebelumnya dipegang oleh Chelsea musim 2005/06 dan MU musim lalu.
Dengan
membuat 93 gol dan kemasukan 29 gol saja, City juga menjadi tim
terproduktif sekaligus paling sedikit kebobolan musim ini. Sebelum ini
kali terakhir sebuah tim memenangi Liga Primer dengan catatan tersebut
adalah MU pada musim 2007/08.
The Citizens Kini Ingin Taklukkan Eropa
Trofi Premier League yang didapat pada musim ini sangat berarti bagi
Manchester City. Namun, mereka tak mau lekas puas dengan capaian
tersebut. Target selanjutnya adalah kompetisi antarklub Eropa.
Setelah
melewati musim yang panjang, melelahkan, sekaligus mendebarkan, City
akhirnya tampil sebagai kampiun Premier League musim ini. The Citizens mengalahkan rival sekotanya, Manchester United, lewat keunggulan selisih gol.
City
harus benar-benar berjuang hingga menit-menit akhir untuk bisa
berpesta. Mereka butuh gol Kun Aguero di masa injury time untuk
mengalahkan Queens Park Rangers 3-2
Sepanjang
sejarah City, ini adalah titel liga ketiga mereka dan yang pertama
sejak tahun 1968. Titel liga musim ini juga jadi yang pertama di era
Premier League.
Dengan kesuksesan musim ini, investasi
besar-besaran yang dilakukan oleh pemilik City, Sheikh Mansour, pun
mulai membuahkan hasil. Setidaknya, dalam dua musim terakhir, klub
miliknya sudah bisa memenangi dua gelar paling top di daratan Inggris.
Kalau musim ini City berjaya di Premier League, di musim sebelumnya
mereka merajai Piala FA.
Setelah merebut gelar, tantangan
selanjutnya untuk tim besutan Roberto ini adalah mempertahankannya pada
musim depan. Bisakah mereka melakukannya? sekaligus membuat 'Setan Merah' yang sempat sumringah gigit jari.
Selain di level domestik, musim depan City juga akan berlaga di Liga
Champions. Mereka bertekad untuk sukses di ajang tersebut setelah di
edisi musim ini tersingkir di babak grup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar