Industri pornografi identik dengan kenikmatan pembuatan maupun
menontonnya. Tapi di balik gemerlap dan 'panasnya' pembuatan video
porno, ada derita seks dan kesehatan yang dialami pemainnya.
"Miris kita melihat bagaimana sang bintang baik pria maupun wanita harus melakukan adegan seksual yang dipaksa. Pria harus dipaksa alat kelaminnya berdiri dengan cara disuntik dan wanita harus mengulang adegan penetrasi dan oral sex dengan menahan sakit," kata Psikolog Seksual Zoya Amirin yang pernah melihat proses pembuatan video porno di Los Angeles.
Berikut dampak kesehatan yang bisa dialami oleh pemain film porno, seperti dikutip dari thefrisky, Kamis (12/7/2012) yaitu:
1. Melakukan seks secara maraton
Para pemain baik laki-laki maupun perempuan terutama dengan anggaran yang besar kadang diharuskan melakukan hubungan seks selama 2 jam pada suatu waktu, kondisi ini membuatnya harus melakukan hubungan seks secara maraton.
Kondisi ini tentu saja membutuhkan energi yang tidak sedikit, jika tidak diimbangi dengan asupan energi yang cukup dan kondisi fisik yang bagus maka bisa memicu kelelahan dan berdampak buruk bagi kesehatannya.
2. Sebagian besar tidak menggunakan kondom
Sebagian besar perusahaan produksi video seks tidak menganggap kondom sebagai alat penting karena secara teori mereka bisa membunuh fantasi seks, sehingga kondom sangat jarang digunakan dan hanya pada adegan seks tertentu saja.
Hal ini tentu bisa meningkatkan risiko penularan penyakit infeksi kelamin antar pemain seperti sifilis, gonorrhea atau HIV, terlebih jika sering bergonta ganti pasangan.
3. Menggunakan viagra agar ereksi bertahan lama
Beberapa orang mungkin secara alami memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal mempertahankan ereksinya dalam jangka waktu lama di depan umum. Sementara yang lainnya membutuhkan viagra atau suntikan caverject untuk meningkatkan kinerja penis agar bisa ereksi lama.
Penggunaan viagra seharusnya berdasarkan resep dokter, karena jika dikonsumsi secara sembarangan tanpa dosis yang tepat atau pemeriksaan sebelumnya bisa menimbulkan risiko seperti penyakit jantung hingga koma.
4. Bukanlah pekerjaan yang mudah
Berkarir di industri pornografi dianggap menyenangkan dan mudah, padahal ini adalah kondisi yang tidak baik dan sangat keras. Seseorang diharapkan memiliki bentuk tubuh yang sempurna serta harus melakukan hubungan seks dalam jangka waktu panjang tanpa punya perasaan.
Tak jarang beberapa pemain kadang terjebak pada pola diet yang salah sehingga memicunya mengalami gangguan makan yang dapat berdampak pada terganggunya proses metabolisme.
5. Dituntut harus dapat mencapai orgasme
Orgasme sering dikatakan sebagai puncak kenikmatan dari hubungan seksual, tapi tak setiap hubungan seks bisa mencapai orgasme. Bagi beberapa perempuan mungkin bisa mencapai orgasme secara teratur di depan kamera, tapi sangat mungkin bagi yang lainnya untuk berpura-pura mencapai orgasme.
Agar dapat mencapai orgasme, maka pikiran harus berkonsentrasi penuh dan semua gangguan dari luar harus dihilangkan. Namun hal ini mungkin sulit dicapai jika bekerja di industri pornografi.
"Miris kita melihat bagaimana sang bintang baik pria maupun wanita harus melakukan adegan seksual yang dipaksa. Pria harus dipaksa alat kelaminnya berdiri dengan cara disuntik dan wanita harus mengulang adegan penetrasi dan oral sex dengan menahan sakit," kata Psikolog Seksual Zoya Amirin yang pernah melihat proses pembuatan video porno di Los Angeles.
Berikut dampak kesehatan yang bisa dialami oleh pemain film porno, seperti dikutip dari thefrisky, Kamis (12/7/2012) yaitu:
1. Melakukan seks secara maraton
Para pemain baik laki-laki maupun perempuan terutama dengan anggaran yang besar kadang diharuskan melakukan hubungan seks selama 2 jam pada suatu waktu, kondisi ini membuatnya harus melakukan hubungan seks secara maraton.
Kondisi ini tentu saja membutuhkan energi yang tidak sedikit, jika tidak diimbangi dengan asupan energi yang cukup dan kondisi fisik yang bagus maka bisa memicu kelelahan dan berdampak buruk bagi kesehatannya.
2. Sebagian besar tidak menggunakan kondom
Sebagian besar perusahaan produksi video seks tidak menganggap kondom sebagai alat penting karena secara teori mereka bisa membunuh fantasi seks, sehingga kondom sangat jarang digunakan dan hanya pada adegan seks tertentu saja.
Hal ini tentu bisa meningkatkan risiko penularan penyakit infeksi kelamin antar pemain seperti sifilis, gonorrhea atau HIV, terlebih jika sering bergonta ganti pasangan.
3. Menggunakan viagra agar ereksi bertahan lama
Beberapa orang mungkin secara alami memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal mempertahankan ereksinya dalam jangka waktu lama di depan umum. Sementara yang lainnya membutuhkan viagra atau suntikan caverject untuk meningkatkan kinerja penis agar bisa ereksi lama.
Penggunaan viagra seharusnya berdasarkan resep dokter, karena jika dikonsumsi secara sembarangan tanpa dosis yang tepat atau pemeriksaan sebelumnya bisa menimbulkan risiko seperti penyakit jantung hingga koma.
4. Bukanlah pekerjaan yang mudah
Berkarir di industri pornografi dianggap menyenangkan dan mudah, padahal ini adalah kondisi yang tidak baik dan sangat keras. Seseorang diharapkan memiliki bentuk tubuh yang sempurna serta harus melakukan hubungan seks dalam jangka waktu panjang tanpa punya perasaan.
Tak jarang beberapa pemain kadang terjebak pada pola diet yang salah sehingga memicunya mengalami gangguan makan yang dapat berdampak pada terganggunya proses metabolisme.
5. Dituntut harus dapat mencapai orgasme
Orgasme sering dikatakan sebagai puncak kenikmatan dari hubungan seksual, tapi tak setiap hubungan seks bisa mencapai orgasme. Bagi beberapa perempuan mungkin bisa mencapai orgasme secara teratur di depan kamera, tapi sangat mungkin bagi yang lainnya untuk berpura-pura mencapai orgasme.
Agar dapat mencapai orgasme, maka pikiran harus berkonsentrasi penuh dan semua gangguan dari luar harus dihilangkan. Namun hal ini mungkin sulit dicapai jika bekerja di industri pornografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar