perkeretaapian Indonesia boleh berbangga atas produknya selama ini.
Pasalnya, produksi dalam negeri mampu menembus pasar internasional yang
ditandai dengan ekspor ke luar negeri.
Seperti yang terlihat di Terminal Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berjajar 8 kereta yang siap diekspor ke Malaysia. Negeri Jiran ini memesan sebanyak 16 kereta api ke PT INKA Madiun dan pemesanan ini merupakan kali kedua sebelumnya sudah pernah dilakukan ekspor kereta buatan PT INKA tahun 2002.
"Tahun ini kita mendapat pesanan sebanyak 16 kereta yang kita kirim secara dua tahap masing-masing 8 kereta tiap tahap. Dan ini merupakan tahap pertama," kata Humas PT INKA, Fathur Rasyid kepada wartawan, Kamis (12/7/2012).
Kedelapan kereta tahap pertama yang akan segera dikirim terdiri dari dari enam unit Air Conditioner Second Class (ACSC). Sementara satu unit jenis Power Generating Car (PGC), dan satu unit lainnya adalah jenis kereta Air Conditioned Buffet Car (ABC).
"Untuk nilai kontrak kerja penjualan 16 kereta yang akan kita ekspor dengan Malaysia senilai US$ 4,7 juta," imbuhnya.
Untuk kualitas kereta yang di ekspor, kata Rosyid, sama persis dengan kondisi kereta yang beroperasi di Indonesia. Namun pihaknya bisa memproduksi dan menjual sesuai spesifikasi pemesanan.
Selain Malaysia, Rasyid juga mengaku pihaknya sudah menjual 20 jenis kereta barang ke Malaysia. "Saat ini kita juga sedang proses pembuatan 108 kereta penumpang pesanan dari Iran. Bangladesh juga berencana memesan 70 lokomotif," ujarnya.
Sementara Asisten Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasi Pelabuhan Tanjung Perak surabaya, Joko Priyono mengungkapkan jika kedelapan kereta pesanan Malaysia tersebut akan diangkut kapal MV Haugaard Scan.
"Untuk keberangkatannya kapan kita belum tahu. Karena proses muat kereta ke kapal cukup lama. Yang pasti kapal tersebut akan bertolak ke Malaysia melalui Batam dan lanjut ke Singapura," ujar Joko.
Seperti yang terlihat di Terminal Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berjajar 8 kereta yang siap diekspor ke Malaysia. Negeri Jiran ini memesan sebanyak 16 kereta api ke PT INKA Madiun dan pemesanan ini merupakan kali kedua sebelumnya sudah pernah dilakukan ekspor kereta buatan PT INKA tahun 2002.
"Tahun ini kita mendapat pesanan sebanyak 16 kereta yang kita kirim secara dua tahap masing-masing 8 kereta tiap tahap. Dan ini merupakan tahap pertama," kata Humas PT INKA, Fathur Rasyid kepada wartawan, Kamis (12/7/2012).
Kedelapan kereta tahap pertama yang akan segera dikirim terdiri dari dari enam unit Air Conditioner Second Class (ACSC). Sementara satu unit jenis Power Generating Car (PGC), dan satu unit lainnya adalah jenis kereta Air Conditioned Buffet Car (ABC).
"Untuk nilai kontrak kerja penjualan 16 kereta yang akan kita ekspor dengan Malaysia senilai US$ 4,7 juta," imbuhnya.
Untuk kualitas kereta yang di ekspor, kata Rosyid, sama persis dengan kondisi kereta yang beroperasi di Indonesia. Namun pihaknya bisa memproduksi dan menjual sesuai spesifikasi pemesanan.
Selain Malaysia, Rasyid juga mengaku pihaknya sudah menjual 20 jenis kereta barang ke Malaysia. "Saat ini kita juga sedang proses pembuatan 108 kereta penumpang pesanan dari Iran. Bangladesh juga berencana memesan 70 lokomotif," ujarnya.
Sementara Asisten Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasi Pelabuhan Tanjung Perak surabaya, Joko Priyono mengungkapkan jika kedelapan kereta pesanan Malaysia tersebut akan diangkut kapal MV Haugaard Scan.
"Untuk keberangkatannya kapan kita belum tahu. Karena proses muat kereta ke kapal cukup lama. Yang pasti kapal tersebut akan bertolak ke Malaysia melalui Batam dan lanjut ke Singapura," ujar Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar