Tren tak terkalahkan kembali diukir Arema ISL. Ini setelah mereka mampu mengalahkan Deltras Sidoarjo dengan skor 3-1.
Bermain di hadapan puluhan ribu Aremania pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Kanjuruhan selasa (12/06), kemenangan tentunya menjadi harga mati bagi skuad Arema ISL.
Sejak peluit wasit dibunyikan kedua tim mencoba untuk memperagakan
pola permainan menyerang. Namun rapatnya lini belakang membuat
penyerangan kedua tim belum mampu menghasilkan peluang yang berarti.
Kesempatan emas pertama Arema akhirnya tercipta di menit 10 lewat bola mati yang dieksekusi oleh M. Ridhuan. Namun sayang sundulan Seme Patrick yang menerima umpan tersebut masih melenceng. Tim tuan rumah kembali punya peluang di menit 16 melalui Dendi Santoso, tetapi sepakannya masih menyamping jauh di gawang Deltras yang dikawal oleh Wahyudi.
Di menit ke 19, wasit Hamsir harus mengeluarkan kartu kuning pertama untuk pemain Arema, Feri Aman Saragih
setelah melakukan pelanggaran keras pada Supandi. Selang satu menit,
giliran tim tamu yang punya peluang emas mencetak gol, namun masih
gagal.
Memasuki menit 23, skuad Singo Edan kembali memperoleh peluang emas
melalui M. Ridhuan, tetapi sepakan pemain asal Singapura itu masih
mengenai pemain belakang Deltras. Empat menit kemudian, Qiskil Gandrum
hampir menjebol gawang Arema, tetapi kesigapan kiper Achmad Kurniawan
masih mampu menyelamatkan gawang Singo Edan.
Di menit 28, Arema akhirnya berhasil memecah kebuntuan melalui Herman Dzumafo
yang memperoleh umpan cantik dari M. Ridhuan. Gol itu membuat skor
berubah menjadi 1-0. Setelah memberikan satu assist, kali ini M. Ridhuan
punya peluang menambah pundi gol untuk Singo Edan, tetapi bola masih
melenceng.
Di menit 37, peluang untuk Arema kembali tercipta, tetapi sayang tak
ada pemain yang menyambut umpan Dzumafo di depan gawang Deltras. Meski
tertekan, Deltras sempat memperoleh kesempatan lewat serangan balik.
Namun masih belum mampu mencuri gol, karena kesigapan Achmad Kurniawan
mengamankan si kulit bundar.
Peluang emas Deltras tercipta pada masa injury time babak pertama.
Sayang, tendangan bebas Purwaka masih melambung tipis di atas mistar
gawang AK. Hingga turun minum, skor sementara masih 1-0 untuk keunggulan
Arema.
Memasuki babak kedua terjadi pergantian pemain. Di kubu tim tamu
Deltras, pelatih Blitz Tarigan mengganti Indra Kahfi dengan Bahrudin.
Sementara di kubu Arema, Sunarto harus keluar digantikan oleh Dicky Firasat.
Ketika babak kedua baru berjalan dua menit, Deltras langsung punya
peluang mengejar ketertinggalan lewat Indra Setiawan, namun kiper Ahmad Kurniawan sigap menangkap bola.
Bermain di hadapan puluhan ribu Aremania memang membuat skuad Singo
Edan terus melancarkan serangan. Kali ini peluang menambah gol tercipta
lewat sundulan Dendy Santoso, namun masih melambung jauh di atas gawang
Deltras. Beberapa saat kemudian giliran M. Ridhuan, tetapi masih
melenceng.
Menit 56, Budi Sudarsono masuk menggantikan Indra
Setiawan. Alhasil, mantan pemain Timnas itu langsung membahayakan gawang
Arema lewat tendangan kerasnya. Tetapi kiper AK kembali menjadi
penyelamat gawang tim tuan rumah.
Dua menit kemudian, peluang emas untuk anak asuh Suharno kembali
tercipta lewat sundulan Herman Dzumafo, namun masih gagal. Pada menit
59, stadion Kanjuruhan kembali bergemuruh setelah M. Ridhuan mencetak
gol yang tercipta akibat kesalahan pemain belakang Deltras yang juga eks
pemain Arema, Waluyo. Arema unggul 2-0 atas Deltras.
Setelah unggul 2-0, pelatih Suharno mengganti Alain N’kong dengan
Arif Arianto. Memasuki menit 74, wasit Hamsir harus memberikan hadiah
tendangan penalti untuk Deltras, karena pelanggaran yang dilakukan oleh
kiper Ahmad Kurniawan pada Maulana. Tak terima, AK pun menyerang wasit
hingga memperoleh kartu kuning. Sementara wasit harus mengalami luka di
bagian hidung dan harus mendapat perawatan tim medis.
Di menit 79, pertandingan berlanjut. Budi Sudarsono yang bertindak
sebagai eksekutor penalti mampu melaksanakan tugasnya dengan baik,
sehingga mengubah skor menjadi 2-1.
Menjelang pertandingan berakhir, pencetak gol kedua Arema M. Ridhuan
ditarik keluar dan digantikan oleh Johan Ibo. Skuad Arema pun terus
melakukan penyerangan, namun finishing touch yang kurang bagus membuat
bebrapa peluang mencetak gol terbuang begitu saja.
Namun menjelang pertandingan berakhir, bek kanan Khusnul Yuli membuat
gawang Deltras yang dijaga Wahyudi kembali kebobolan melalui gol
indahnya dari luar kotak penalti. Gol itu Arema menutup pertandingan
tersebut dengan kemenangan 3-1.
Hasil ini juga semakin menjauhkan Arema ISL dari zona degradasi. Saat
ini Herman Dzumafo dkk berada di posisi 11 dengan mengumpulkan poin 34
dari 30 kali bertanding.
Kado Indah FAS
Kemenangan 3-1 Arema ISL atas Deltras Sidoarjo tampaknya tak hanya memuaskan Aremania. Namun juga menjadi kado indah bagi salah satu pemainnya.
Ya, pemain itu adalah Ferry Aman Saragih. Mantan pemain Deltras Sidoarjo ini merayakan ulang tahunnya yang ke 25 tepat 12 Juni 2012 atau saat Singo Edan harus menghadapi the Lobster.
Meski tak mampu mencetak gol di pertandingan tersebut, namun Ferry tetap mengaku senang dengan kemenangan yang diraih oleh Arema
atas mantan klubnya ini. “Ya tentu saja saya senang, yang penting Arema
menang. Ini jadi kado buat saya,” ungkapnya usai pertandingan (12/06).
Bahkan setelah pertandingan selesai, FAS mendapatkan kejutan dari
pemain-pemain lainnya. Ia langsung dihujani telur dan tepung oleh M
Ridhuan dkk. Sontak hal ini membuat FAS kaget dan hanya bisa terdiam
saat teman-temannya yang lain menghujani dengan tepung dan telur.
Namun Ferry tampaknya cukup senang dengan ulah teman-teman satu
timnya ini. “Ya kaget saja tadi, tapi gak apa-apa lah. Ini wujud
kepedulian teman-teman yang lain pada saya,” pungkasnya.
Ferry Aman Saragih sejak memakai kostum Arema ISL sudah mampu mencetak 3 gol dari 25 kali bertanding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar