Minggu, 29 Mei 2011

Indonesia Aman dari Sanksi FIFA


Setelah FIFA memastikan tidak mengagendakan pembahasan khusus tentang Indonesia, Presiden AFC Mohammed bin Hammam pun malah "dicekal". Kekhawatiran indonesia diskorsing sejauh ini (syukurlah) tak terbukti. Kenapa?

Sejak kegagalan menggelar kongres pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 20 Mei lalu, Indonesia kerap diisukan akan terkena sanksi.

Ini sehubungan dengan surat FIFA perihal penugasan Komite Normalisasi (KN) yang menginginkan adanya kepengurusan baru sebelum 21 Mei. Ketua KN Agum Gumelar bahkan sudah pesimistis jika Indonesia akan lolos dari sanksi.

Dalam pertemuannya dengan Thierry Regenass dan Frank Hattum sebagai perwakilan FIFA, sehari setelah kongres itu, Agum melihat gelagat tak baik dari keduanya. Adanya perlakuan tak baik dari peserta kongres kepada Regenass dan Hattum disinyalir sebagai salah satu penyebabnya.

Hari demi hari berlalu, pemberitaan soal Indonesia terancam sanksi pun kian kencang berhembus di media-media lokal sampai pada Jumat,(27/5) kemarin, FIFA melansir dalam situs resminya agenda Kongres FIFA yang akan dihelat 31 Mei hingga 1 Juli.

Di agenda tersebut, pembahasan mengenai sanksi dan skorsing hanyalah yang menyangkut Brunei Darusallam dan Bosnia Herzegovina.

Lalu FIFA sendiri sebenarnya tidak ada alasan untuk menjatuhkan sanksi dari FIFA karena tak ada pelanggaran statuta atau intervensi pemerintah.

Sabtu (28/5) sore WIB, Agum mengadakan jumpa pers dengan awak media yang salah satu isinya adalah mengungkapkan jika rekomendasi Indonesia untuk dikenai sanksi muncul dari perwakilan AFC yang hadir pada kongres itu. Dalam hal ini Alex Sosay lah orangnya.

Pernyataan Agum setelah malah langsung dibantah oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke. Dari informasi yang dihimpun detiksport, Valcke sudah sudah menegaskan jika Indonesia sudah aman dari sanksi. Dan pada sidang Komite Eksekutif FIFA 30 Juni ini, tak ada pembahasan soal itu.

"Confirm (dipastikan) tidak ada sanksi buat Indonesia dan tidak ada di agenda kongre. Saya baru bertemu Jerome Valcke. Sidang Exco FIFA akan membahas laporan (Thierry) Regenass dan Frank van Hattum yang hadir dalam kongres PSSI,” ujar Farid Rahman yang adalah anggota delegasi khusus Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia (GRSNI).

Satu lagi yang memperkuat fakta jika Indonesia akan lolos adalah dicekalnya Bin Hammam oleh Komite Etik FIFA terkait dugaan kasus suap dalam pemilihan presiden baru FIFA.

Hammam dikenal dekat dengan kepengurusan PSSI sebelumnya, di mana dulu ia termasuk salah satu pihak yang melanggengkan Nurdin Halid memimpin PSSI dari balik jeruji besi.

Kini setelah beberapa fakta itu dibeberkan, masih adakah ketakutan Indonesia akan terkena sanksi?

sumber : detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar