Jumat, 14 September 2012

Foto - Foto hasil Jalan - Jalan ane ke Pantai Gerajakan Banyuwangi

















Gadis 12 Tahun Memiliki Wajah Seperti Orang Tua




Gadis ini bernama Otlanmetse Falaste, seorang gadis kulit hitam berusia 12 tahun. Gadis ini menderita penyakit langka yaitu penuaan sebelum waktunya atau dalam istilah medis di sebut sebagai sindrom Hutchinson-Gilford. Ontlametse terlihat tegar wlaupun dia tahu bahwa hidupnya tidak akan berlangsung lama sebagaimana manusia lainnya, bahkan dia pernah mengatakan " Aku menyebut diriku sebagai wanita pertama (dengan penyakit sindrom Hutchinson-Gilford), karena saya adalah anak kulit hitam pertama dengan penyakit ini, apakah anda tahu adak anak kulit hitam dengan penyakit ini selain saya?" Kata Gadis itu.



Ontlametse adalah satu-satunya gadis kulit hitam dengan diagnosis syndrom Hutchinson Gilford, penyakit langka dan fatal, mempercepat proses penuaan. Dalam sejarah umat manusia Seluruh hanya ada dua anak kulit hitam menderita penyakit ini dan teduanya meninggal dalam usia belia, satu dari Amerika Serikat dan satu dari Belanda.

Menurut para ahli, di dunia hanya ada 200-250 kasus penderita penyakit ini. Rata-rata penderita syndrome ini meninggal pada usia 8 sampai 21 tahun, biasaya komplikasi yang muncul dan menyebabkan kematian adalah penyakit hypertensi, stroke angina dan gagal jantung.





Tokoh-tokoh yang Mati Karena Racun

Racun sudah banyak digunakan sejak zaman dulu, baik untuk keperluan peperangan, menyingkirkan lawan bahkan untuk bunuh diri karena urusan cinta. Tokoh-tokoh dunia pun banyak yang meninggal karena keganasan racun. Berikut beberapa tokoh dunia yang meninggal karena racun:

1. Raja Jawa Amangkurat I
Sri Susuhunan Amangkurat Agung atau disingkat Amangkurat I adalah raja Kesultanan Mataram yang memerintah tahun 1646-1677. Ketika dilahirkan ia diberi nama Raden Mas Sayidin atau Jibus atau Rangkah, yang merupakan putra kesepuluh Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Amangkurat I banyak mengalami pemberontakan selama masa pemerintahannya. Ia juga berselisih dengan putra mahkotanya, yaitu Raden Mas Rahmat (Amangkurat II) yang menjadi Adipati Anom. Amangkurat I meninggal dalam perjalanan pada 13 Juli 1677. Menurut Babad Tanah Jawi, minumannya telah diracun oleh Mas Rahmat, putranya sendiri.


  
 
2. Adolf Hitler dan istrinya Eva Braun
Kematian pemimpin Nazi Adolf Hitler, masih menjadi misteri. Sang diktator Jerman ini diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Satu sumber menyebutkan ia tewas karena menembak diri sendiri setelah menelan kapsul sianida, sedangkan sumber lain menyebutkan hanya racun. Istrinya, Eva Braun juga dikabarkan bunuh diri dengan menenggak racun sianida.

Namun fakta itu mulai dipertanyakan. Program History Channel Documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak milik Hitler yang disimpan Rusia bukan miliknya. Itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.

  
 
3. Socrates
Filsuf Yunani Socrates meninggal pada usia 70 tahun. Ia dihukum dengan tuduhan 'menolak mengakui dewa yang diakui oleh negara' dan 'merusak generasi muda dengan menyebarkan ajaran baru'. Ia dihukum mati dan diperintahkan untuk meminum racun hemlock (Conium maculatum).

Muridnya, Plato, hadir pada saat kematiannya dan mengatakan bahwa dosis fatal hemlock telah membunuh gurunya. Socrates berjalan dengan tangan dan kaki yang berat, hingga akhirnya racun bekerja di seluruh tubuhnya, menyebabkan mati rasa dan menghentikan jantungnya.

  
 
4. Munir Said Thalib
Munir Said Thalib adalah aktivis HAM Indonesia yang banyak menyoroti kekerasan oleh aparat keamanan. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.

Saat menjabat di Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Munir meninggal di Jakarta ketika terbang ke Amsterdam, 7 September 2004. Autopsi menemukan jejak-jejak senyawa arsenik yang dimasukkan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang menginginkan kematiannya. Kasus ini sudah bergulir di pengadilan dan beberapa tersangka sudah divonis.


  
 
5. Yasser Arafat
Yasser Arafat, pemimpin PLO Palestina meninggal dunia pada 11 November 2004 setelah menjalani perawatan beberapa minggu di rumah sakit. Arafat menghembuskan napas terakhir di rumah sakit militer Percy di Paris pada usia 75 tahun. Saat itu dikabarkan bahwa Arafat meninggal akibat penyakit misterius.

Namun hasil penelitian terbaru menyebutkan bahwa mantan pemimpin Palestina itu tewas akibat diracun zat kimia jenis Polonium yang mengandung radioaktif. Hasil tersebut disampaikan oleh pakar radiofisika dari Univeritas Lausanne, Swiss, Francois Bachud. Bochud melakukan penelitian laboratorium di Swiss terhadap sampel biologis yang diambil dari benda-benda peninggalan mendiang Arafat.

Percakapan Nakal Selama Bercinta Itu Penting

 
 
Lebih pilih mana, bercinta saja tanpa bercengkrama dengan pasangan atau diselipi percakapan mengenai seks?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbicara mengenai seks selama bercinta justru bermanfaat.

Tak hanya meningkatkan kepuasan, percakapan nakal juga membuat komunikasi antar pasangan makin terjalin baik.

Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa rasa nyaman ketika bercengkrama mengenai seks berkaitan erat dengan kepuasan seksual.

Pasangan yang lebih nyaman berbicara tentang seks juga lebih mungkin melakukannya saat bercinta. Bahkan orang yang cerewet saat bercinta ternyata lebih puas dengan percintaannya.

"Jika memiliki sedikit kecemasan mengenai komunikasi dengan pasangan, baik yang mempengaruhi komunikasi sehari-hari ataupun bukan, hal itu juga secara langsung mempengaruhi kepuasan seksual," kata Elizabeth Babin, pakar komunikasi kesehatan di Cleveland State University Ohio seperti dilansir Livescience, Jumat (14/9/2012).

Membicarakan tentang seks merupakan topik penting bagi para praktisi kesehatan masyarakat. Orang yang merasa sungkan meminta pasangan memakai kondom lebih berisiko melakukan hubungan seks tanpa kondom dan terinfeksi penyakit menular seksual.

Dalam penelitian yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships, Babin merekrut 207 orang peserta. Sebanyak 88 orang di antaranya adalah mahasiswa dan 119 orang lain direkrut dari situs online.

Semua peserta diminta menyelesaikan survei mengenai ketakutan terhadap komunikasi seksual, kepuasan seksual dan jumlah komunikasi verbal maupun non-verbal yang dilakukan selama bercinta.

Misalnya, peserta ditanya apakah setuju dengan pernyataan seperti, 'Saya merasa gugup ketika memikirkan bagaimana berbicara dengan pasangan saya tentang aspek seksual dari hubungan kami' dan 'Saya merasa cemas ketika ingin memberitahu pasangan apa yang saya sukai saat berhubungan seks'.

Para peserta yang rata-rata berusia 29 tahun ini juga diminta menjawab pertanyaan tentang kepercayaan dirinya mengenai seks. Misalnya, seberapa besar kepercayaan dirinya terhadap kemampuan ranjangnya dan bagaimanakah keterampilan seksualnya.

Survei menemukan bahwa ketakutan untuk melakukan percakapan nakal ketika bercinta dapat merusak kepuasan. Ketakutan ini juga berhubungan dengan kurangnya komunikasi di tempat tidur. Hal ini tidak mengherankan sebab kepercayaan diri yang tinggi erat kaitannya dengan komunikasi yang intens saat berhubungan seks.

"Komunikasi verbal jauh lebih berpengaruh dibandingkan komunikasi non verbal saat berhubungan seks. Komunikasi seksual adalah keterampilan. Dan tidak semua orang terlatih dengan keterampilan itu," kata Babin.

Rangking FIFA Timnas Indonesia Terjun Bebas!

Uneg2 ini sebenernya sudah lama ingin gue lampiaskan, awalnya gue percaya Djohar Arifin dapat menjadikan timnas lebih baik dari yg sebelumnya.. Namun sangat disayangkan ternyata masih ada unsur politik di sepakbola kita padahal sepakbola jika digunakan secara baik dapat menyatukan bangsa Indonesia dan alat nomor 1 untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme.

Dapat diblihat di foto bawah ini rangking timnas kita berada posisi 168 yang sebelum Djohar Masuk ada di posisi 142..

timnas

Berikut gue tampilkan rekam jejak rangking timnas kita tercinta ini dari sebelum Djohar masuk sampai saat ini.

Tahun 1993-2012 = 106
1994 = 134
1995 = 130
1996 = 119
1997 = 91
1998 = 87
1999 = 90
2000 = 97
2001 = 87
2002 = 110
2003 = 91
2004 = 91
2005 = 109
2006 = 153
2007 = 133
2008 = 139
2009 = 120
2010 = 127
2011 = 142
Januari 2012 = 143
Februari 2012 = 146
Maret 2012 = 147
April 2012 = 151
Mei 2012 = 151
Juni 2012 = 151
Juli 2012 = 153
Agustus 2012 = 159
September 2012 = 168

Lihatlah berarti timnas kita telah kehilangan 26 poin (168 - 142)!! Entah apa yang dipikirkan oleh Djohar, akhir2 ini memang sering mendatangkan klub/timnas asing untuk uji coba dan mengikuti berbagai macam kompetisi namun hasilnya? NOL besar.

Untuk mengecek rangkin FIFA, kamu bisa kunjungi webnya di: http://www.fifa.com/worldranking/rankingtable/index.html

Menurut saya perbaiki dulu konflik di timnas kita antara ISL dan IPL dan pemerintah bikin RUU tidak boleh ada campur tangan politik di olahraga! setelah itu perbanyak uji coba untuk perbaiki rangking.

Salam sepakbola Indonesia!