Selasa, 19 Juni 2012

Keith Martin garap lagu berbahasa Indonesia


Keith Martin garap lagu berbahasa Indonesia
Keith Martin (c)KapanLagi.com®


Gebrakan baru dilakukan oleh penyanyi asal Amerika Serikat, Keith Martin. Meski tak lancar berbahasa Indonesia, namun dirinya percaya diri ketika harus menyanyikan sebuah lagu dalam bahasa Indonesia berjudul Sakit Hati.

Dalam lagu ini suara Keith terdengar sangat lembut, seperti tipikal suara mantan vokalis Kerispatih, Sammy Simorangkir. Keith pun hanya tersenyum ketika suaranya disamakan dengan Sammy, karena ternyata dirinya telah mengenalnya.

"Sammy adalah sahabat saya. Lagu ini menceritakan mengenai bagaimana aku merasakan sakit hati. Kenapa nyanyi bahasa Indonesia, karena saya tak ingin membuang kesempatan ini, mungkin saya akan menyanyikan 2 lagu (berbahasa Indonesia) nanti di album, ini mengenai bagaimana saya bekerja keras," ucap Keith Martin saat melakukan sesi foto di studio Dea, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/06).

Sambutan hangat fans saat dirinya berada di sini juga menjadi faktor Keith berani membawakan lagu berbahasa Indonesia. Di samping karena keinginannya untuk selalu berinovasi dalam karya-karyanya.

"Di album baru ini akan banyak hal baru tentangku, di sini aku membawakan lagu berbahasa Indonesia, di sini aku coba membawakan sesuatu yang berbeda. Aku berharap dapat menyentuh para pendengar di Indonesia dan dapat menginspirasi musisi lain," lanjutnya.

Agnes Monica VS Sherina, mana yang lebih hebat?


Agnes Monica VS Sherina, mana yang lebih hebat?
Agnes Monica VS Sherina Munaf (a)Foto: KapanLagi.com(dan)reg;

Sama-sama berawal dari kiprahnya sebagai penyanyi cilik era 1990an, dua gadis ini kini tumbuh menjadi seorang entertainer hebat papan atas. Multi talenta! Itulah dua kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Agnes Monica dan Sherina Munaf.

Berita yang naik ke media tentang mereka selalu membuat orang takjub. Bagaimana tidak, jika yang diberitakan lebih sering menceritakan tentang prestasi-prestasi yang didapat selama kurun waktu kurang lebih satu dekade ini.

Agnes dan Sherina memang sama-sama menarik untuk dijadikan idola, namun bukan berarti tak ada yang lebih menonjol satu sama lain. Dari tabel di bawah ini, mari kita lihat perbandingannya!

Agnes Monica Sherina Munaf Nama lengkap Agnes Monica Muljoto Sinna Sherina Munaf Lahir Jakarta, 1 Juli 1986 Bandung, 11 Juni 1990 Pendidikan Universitas Pelita Harapan (UPH), jurusan Hukum. British International School Awal karir musik Memulai kariernya di industri hiburan pada usia 6 tahun (1992) sebagai seorang penyanyi cilik, dengan album pertamanya SI MEONG. Muncul pertama kali pada usia 9 tahun (1999) dengan album ANDAI AKU BESAR NANTI. 

Awal karir film mulai terjun ke dunia seni peran lewat sinetron LUPUS MILLENIA dan MR. HOLOGRAM pada tahun 1999. Dan kemudian membintangi 17 judul sinetron lain, hingga tahun 2012. Membintangi film layar lebar untuk yang pertama kalinya lewat judul PETUALANGAN SHERINA pada tahun 2000. Dan kemudian tidak pernah lagi bermain film. 

Album dewasa Pada tanggal 8 Oktober 2003, di usia 17 tahun, dirilislah album dewasa pertamanya yang bertajuk AND THE STORY GOES. Awal tahun 2007, di usia 16 tahun, ia merilis album dewasanya yang bertajuk PRIMADONA. 

Jumlah album 8 album terhitung sejak tahun 1992 sampai 2011, antara lain: Si Meong (1992), Yess! (1995), Bala-Bala (1996), And the Story Goes (2003), Whaddup A'..?! (2005), Nez (2008), Sacredly Agnezious (2009), Agnes Is My Name (2011). 5 album terhitung sejak tahun 1999 sampai 2009, antara lain: Andai Aku Besar Nanti (1999), Petualangan Sherina (2000), My Life (2002), Primadona (2007), Gemini (2009). Followers twitter Akun twitter @agnezmo mendapat 3,411,353 Followers terhitung pada tanggal 30 Maret 2012 pukul 15.40. Akun twitter @sherinamunaf mendapat 3,403,875 Followers terhitung pada tanggal 30 Maret 2012 pukul 15.40.

Brand Ambassador Produk Shampoo Clear

Masing-masing tentu saja memiliki kelebihan yang tidak dimiliki satu sama lain. Susah memang menjawab pertanyaan 'siapa yang lebih hebat?' dari dua gadis cantik ini. Hebat itu relatif, jadi silahkan nilai sendiri ya... ;)

Garuda yang kalahkan MAS dan BatanTek yang meng-Asia


Garuda yang kalahkan MAS dan BatanTek yang meng-Asia
Menteri BUMN Dahlan Iskan. merdeka.com/imam buhori


Dua lagi perusahaan BUMN yang tahun ini melejit melampaui batas negara: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Batan Teknologi (Persero).

Garuda, secara mengejutkan, saat ini sudah lebih besar dari Malaysia Airlines (MAS) dan Thai Airways, Thailand. Bahkan sudah lebih besar dari Air France! Value Garuda kini sudah mencapai Rp 18 triliun. Sudah sekitar Rp 1 triliun lebih besar dari MAS dan Thai. Dengan demikian untuk Asia Tenggara kini Garuda tinggal kalah dari Singapore Airlines.

Memang tidak ada alasan bagi Indonesia untuk serba kalah dari sesama negara ASEAN. Di antara 10 negara Asia Tenggara kekuatan ekonomi Indonesia sudah mencapai 51% sendiri. Baru yang 49% dibagi 9  negara lainnya.

Di bawah direksi Garuda yang sekarang dengan Dirut Emirsyah Satar, prestasi itu akan terus bisa dipacu. Inilah direksi yang dari segi umur relatif masih  muda-muda. Inilah direksi yang berada di puncak antusias dan gairahnya. Iklim seperti itu secara otomatis akan menjalar dan mewabah ke jajaran di bawah dan di bawahnya lagi.

Ekonomi Indonesia yang terus membaik memang bisa menjadi ladang yang subur bagi Garuda. Penambahan pesawat yang terus dilakukan, termasuk yang kelas 100 tempat duduk, akan membuat Garuda terbang kian tinggi.

Langkah terbarunya untuk bisa dipercaya Kanada sebagai pusat perawatan pesawat Bombardier se Asia Pasifik, memberikan hope yang lebih besar lagi. Dengan demikian GMF AeroAsia, salah satu anak perusahaan Garuda, akan menjadi perusahaan kelas dunia juga. Ini karena pembuat mesin pesawat terkemuka di dunia lainnya, GE dari USA juga sudah mempercayakan perawatan mesin GE ke GMF AeroAsia.

Seperti tidak kalah dengan prestasi Garuda dan enam BUMN kelas dunia lainnya (BRI, Bank Mandiri, Telkom, BNI, PGN, dan Semen Gresik) kini muncul  si cabe rawit: PT Batan Teknologi.

Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa bangkit dari kuburnya bahkan begitu bangkit langsung bisa berlari dengan kencangnya. Larinya pun ke mana-mana termasuk ke puluhan negara Asia.

Padahal tahun 2010 lalu BatanTek sudah dicabut nyawanya. Ini gara-gara ada larangan internasional untuk melakukan pengayaan uranium tingkat tinggi. Ini dikhawatirkan bisa disalahgunakan menjadi senjata nuklir.

Sejak itu PT BatanTek berhenti memproduksi radioisotop. Tim BatanTek sudah berusaha mengubah proses pengayaan uranium menjadi tingkat rendah, tapi tidak mampu. Bahkan BatanTek sudah mendatangkan ahli dari USA untuk menularkan pengetahuan proses uranium tingkat rendah. Tapi juga gagal.

Akibatnya rumah-rumah sakit yang selama ini menggunakan radioisotop dari BatanTek memilih membeli dari sumber lain. Semua pelanggan marah dan memutuskan hubungan. BatanTek praktis mati.

Untunglah Dr Yudiutomo datang dan menjadi dirut baru. Anak Maospati, Magetan, lulusan Fakultas Teknik Nuklir UGM ini memang bukan sembarang orang. Dia meraih gelar doktor di bidang nuklir di Iowa State University USA.

Dr Yudiutomo mengajak ahli nuklir sealmamater di UGM, Dr.Ing Kusnanto untuk menjadi direktur produksi. Dr Kusnanto meraih gelar doktor nuklir dari Aachen, Jerman.

Karena PT BatanTek masih dalam keadaan sulit, sejak awal  dua ahli nuklir ini memilih menghemat: menyewa satu rumah untuk dihuni berdua. Keluarga ditinggal di Yogya.

Dua orang inilah yang tidak henti-hentinya berpikir bagaimana agar BatanTek bisa melakukan pengayaan uranium tingkat rendah. Siang malam dua ahli ini terus berdiskusi. Keputusan untuk tinggal satu rumah membuat diskusi mereka berlanjut setelah jam kantor sekalipun. Di rumah kontrakan itulah mereka bisa berdiskusi sampai jam 2 dini hari.

Hasilnya luar biasa: mereka menemukan cara baru mengayakan uranium tingkat rendah. Bukan cara yang sudah dikenal di dunia sekarang ini, tapi cara baru yang untuk mudahnya saya beri saja nama "Formula YK" (Yudiutomo Kusnanto).

Formula YK ini menggunakan prinsip electro plating. Menggantikan cara lama sistem foil target. Prinsipnya, sebelum dimasukkan reaktor nuklir uranium itu di-plating dengan rumus tertentu. Cara ini meski kelak diketahui oleh ahli lain pun akan sulit ditiru. Rumus angka-angkanya tidak akan diungkap.

Masalahnya: dari mana perusahaan dapat tambahan modal? Reaktor nuklirnya sih bisa tetap menggunakan reaktor milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang di Serpong itu, tapi banyak peralatan PT BatanTek yang harus diperbaharui atau diperbaiki.

"Perlu berapa?" tanya saya saat rapat dengan dua ahli nuklir itu di Serpong.

"Cukup besar pak, Rp 85 miliar," jawab Dr Yudiutomo.

"Saya carikan!"

Saya pun menghubungi Bank Rakyat Indonesia. Saya memang sangat kagum dan terharu melihat kejeniusan dua ahli ini. Saya bisa merasakan getaran semangatnya yang meluap. Dan saya juga melihat kilatan matanya yang menyiratkan keinginan untuk maju. Inilah ilmuwan yang memiliki kemampuan manajerial yang handal. Intelektual sekaligus entrepreneur!

Dengan penemuan baru Formula YK ini Indonesia berhasil menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Kini seluruh negara Asia datang ke BatanTek untuk membeli radioisotop!

Radioisotop adalah bahan yang sangat penting untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Radioisotop adalah bahan yang tidak bisa dipisahkan dengan kedokteran nuklir. Dengan radioisotop organ-organ di dalam badan bisa dilihat secara berwarna dan tiga dimensi.

Ini sudah beda dengan radiologi yang hanya bisa hitam putih dan dua dimensi.

Maka pemeriksaan melaui MRI, CT, gamma camera, serta operasi yang menggunakan pisau gamma mutlak memerlukan radioisotop. Jepang pun tidak memproduksinya sehingga pasar radioisotop kita amat besar. Apalagi Tiongkok.

Waktu saya mendampingi Presiden SBY makan siang dengan Presiden Hu Jintao di Beijing yang lalu, saya pun promosi radioisotopnya BatanTek. Kebetulan saya berada di sebelah menteri perdagangan Tiongkok. Selama makan siang itu saya terus minta agar Tiongkok membeli radioisotop kita.

Dengan kemampuan Dr Yudiutomo dan timnya menembus pasar Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan negara-negara Asia lainnya, maka masa depan PT Batan Teknologi amat cerah. Tahun ini omsetnya langsung bisa mencapai Rp 200 miliar. Tidak mustahil bakal bisa mencapai Rp 1 triliun dan kemudian Rp 3 triliun di kemudian hari.

Amerika dan Australia, meski mampu membuat radioisotop, mereka bukan pesaing kita. Umur radioisotop ini hanya 60 jam. Setelah itu daya radiasinya habis. Untuk kebutuhan Tiongkok 10 curie, misalnya, Tiongkok harus membeli 60 curie. Yang 50 curie hilang di jalan. Karena itu pengirimannya harus dengan pesawat. Harus dihitung waktu pengirimannya sejak dari Serpong ke bandara dan seterusnya.

Saya tentu ingin dua ahli kita ini tidak berhenti di radioisotop. Keduanya juga optimis pengetahuannya akan sangat berguna untuk pertanian dan pengeboran minyak.

Tapi biarlah BatanTek maju dulu. Jadi raja Asia dulu. Dua tahun lagi kita bicara nuklir untuk mengamankan pangan kita.


*Oleh Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN

Tebet dan gusuran Senayan


Tebet dan gusuran Senayan
Tiket Asian Games IV. (tua-tradisionil.blogspot.com)


Munculnya Tebet sebagai permukiman padat tidak bisa lepas dari keputusan pemerintah membangun kawasan Senayan sebagai pusat kegiatan olahraga pada 1959. Kompleks ini dibangun lantaran Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games keempat pada 1962, setelah empat tahun sebelumnya digelar di Tokyo, Jepang.

“Ada beberapa desa dipindahkan saat itu, termasuk kampung Senayan dan Kebon Baru. Itu adalah penggusuran pertama terhadap rakyat setelah merdeka,” ujar kata peneliti sejarah Jakarta, J.J. Rizal, kepada merdeka.com, kemarin siang.

Perhelatan akbar itu pun berlangsung, diikuti sekitar 2.700 atlet dari 51 negara. Sejumlah negara disponsori India memboikot pesta olahraga itu lantaran Indonesia tidak mengundang Taiwan dan Israel. Alhasil, nama kejuaraan itu diganti Pesta Olahraga Negara-negara berkembang (Ganefo).

Pemerintah tidak mengundang Taiwan karena saat itu Presiden Soekarno beralinasi dengan kubu komunis. Sedangkan alasan tidak mengajak Israel lantaran negara Zionis itu masih menjajah bangsa Palestina.

Awalnya, panitia memilih Sunter sebagai lokasi pembangunan kompleks olahraga buat pelaksanaan Ganefo lantaran kawasan itu belum banyak penghuni. Soekanro menolak gagasan itu sebab jalan ke arah sana belum memadai.

Setelah mempelajari sejumlah tempat, akhirnya Soekarno dan panitia sepakat menunjuk Senayan. Selain bakal dibangun kompleks olahraga, daerah ini juga bakal menjadi taman kota.

Tentu saja perlu areal sangat luas buat mendirikan pusat kegiatan olahraga. Karena itu, Presiden Soekarno memerintahkan pembebasan lahan seluas 360 hektare. 
 
Kawasan Senayan yang rimbun dan ditempati suku Betawi akhirnya dipindah ke tempat yang disediakan pemerintah, yakni Tebet. “Banyak tidak tahu bedol desa itu juga dengan intimidasi tidak sepenuhnya kerelaan penduduk saat itu,” ujar pendiri penerbit Komunitas Bambu itu.

Kisah gerbang Batavia yang karam 331 tahun di samudera


 Kisah gerbang Batavia yang karam 331 tahun di samudera
Gerbang Batavia. merdeka.com/aussieclogs.com.au


Awal Jakarta tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Kastil Batavia yang dibangun Perserikatan Perusahaan Hindia Timur (VOC). Dari kastil yang sudah tak berbekas itu, ada cerita tentang gerbang utaranya yang pernah terendam di dasar samudera.

Setelah Jayakarta dikuasai VOC dan kemudian berganti nama menjadi Batavia, mulailah VOC mendirikan pemukiman baru di atas reruntuhan kota yang ditinggalkan penghuninya. Selain itu, VOC di bawah JP Coen juga membangun benteng baru yang diberi nama Kastil Batavia.

Tujuan pembangunan Kastil Batavia untuk menggantikan benteng lama (Fort Jacatra), yang tidak mampu lagi menampung semua aktivitas dan kegiatan dagang VOC.

Seperti dilansir dari Ensiklopedi Jakarta, karangan Yayasan untuk Indonesia, luas Kastil Batavia 9 kali lebih besar dari benteng lama. Bangunan kastil dikelilingi dinding bata yang tebal, pada empat sudutnya dibangun bastion atau kubu pertahanan yang dilengkapi dengan meriam. Keempat bastion tersebut diberi nama seperti nama-nama batu mulia. Seperti bastion diamant (intan), bastion robijn (batu delima), bastion de parel (mutiara), dan bastion safier (batu nilam).

Realisasinya pembangunan kastil dipercepat setelah Sultan Agung dari Mataram (1613-1645) menyerang pertahanan Belanda dua kali, pada tahun 1627 dan 1628. Namun kedua serangan itu gagal. Untuk menghindari kejadian serupa, VOC akhirnya membangun parit mengitari Kastil Batavia.

Kastil Batavia memiliki dua gerbang, yaitu gerbang selatan dan gerbang utara. Gerbang selatan dalam berbagai versi juga disebut Amsterdamsche poort (Gerbang Amsterdam), Pinangpoort (Gerbang Pinang) atau Kasteelpoort. Gerbang selatan merupakan pintu utama menuju Kota Batavia bagi penumpang kapal yang baru saja berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa.

Untuk posisi gerbang selatan saat ini berada di persimpangan Jalan Cengkeh (Prinsenstraat), Jalan Tongkol (Kasteelweg), dan Jalan Nelayan Timur (Amsterdamschegracht) berhadapan dengan balaikota (stadhuis, atau sekarang museum sejarah jakarta).

Seiring berjalannya waktu, kini gerbang selatan sudah lenyap ditelan zaman. Namun misteri yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, kemanakah wujud gerbang utara atau disebut juga Batavia Portico?

Awalnya, pembuatan gerbang selatan dan gerbang utara Kastil Batavia dilakukan di Belanda. Gerbang selatan selesai lebih dahulu dan langsung dikirim ke Batavia. Namun berbeda untuk gerbang utara, ketika 'Kapal Batavia' membawa gerbang seberat 32 ton itu, justru tersesat hingga akhirnya karam di Morning Reef Pulau Abrolhos, 60 km dari Geraldton, Australia pada 4 Juni 1629.

Diduga, karamnya Kapal Batavia yang menyebabkan puluhan awak kapal mati tenggelam, karena keteledoran dari Kepala Kelasi Jan Evertsz. Akhirnya ketika kembali ke Batavia, Evertsz ditangkap dan dieksekusi karena keteledorannya.

Selang 331 tahun kemudian, tepatnya tahun 1960, bangkai kapal Batavia berhasil diangkat. Dan ketika diangkat, gerbang utara Kastil Batavia tetap kokoh dalam balutan terumbu karang. Saat ini benteng utara berada di Museum Australia Barat di Geraldton.

Pada awal tahun 2000-an pemerintah DKI Jakarta sempat berencana memindahkan gerbang utara itu ke Jakarta. Namun hingga kini, kelanjutan dari rencana itu tidak diketahui. Gerbang itu pun masih berada di Australia.

Cerita runtuhnya hotel paling mewah se-Asia di Harmoni


Cerita runtuhnya hotel paling mewah se-Asia di Harmoni
hotel des indes. tropenmuseum


Tidak semua bangunan kuno di Jakarta bisa lestari hingga sekarang. Ada yang nasibnya tragis, runtuh tak kuat menahan arus zaman seperti Hotel des Indes. Hotel mewah itu pernah menjadi ikon Batavia tempo dulu.

Bahkan, di eranya, ketenaran Hotel des Indes dianggap melebihi hotel-hotel terkenal lainnya di Asia, termasuk Hotel Raffles yang dibangun oleh kolonial Inggris di Singapura. Menurut sejarawan JJ Rizal, kemegahannya sepuluh kali Hotel Raffles di Singapura. "Sayang jika bangunan Hotel des Indes sekarang sudah tidak ada," katanya kepada merdeka.com.

Hotel des Indes terletak di ujung selatan Molenvliet West, kini bernama Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat. Hotel ini dibangun masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1829. Saat itu, seorang warga negara Prancis, Antoine Surleon Chaulan membeli tanah tersebut dari pemerintah Belanda dalam kondisi sudah terbangun, yakni bangunan asrama pelajar putri Belanda.

Antoine kemudian membangun sebuah hotel di atas tanah itu. Hotel itu dinamakannya Hotel de Provence. Namun, pada lelang tahun 1845, Etienne Chaulan membeli hotel itu dari saudaranya dengan harga 25.000 gulden Belanda.

Di tangan Etienne, hotel ini mulai terkenal. Hotel ini pertama menjual berbagai jenis es krim gaya Eropa. Namun, hotel itu kembali berubah nama setelah dibeli oleh Cornelis Denning Hoff pada tahun 1851.

Cornelis menganti nama hotel menjadi Hotel Rotterdam. Cornelis tak lama memiliki memiliki hotel itu. Pada tahun 1852 dia menjual hotel itu kepada orang Swiss bernama Francois Auguste Emile Wijss. Atas usulan Douwes Dekker, Francois kemudian menganti nama hotel itu dengan nama Hotel des Indes pada 1 Mei 1856.

Pada tahun 1860, Hotel des Indes dijual Wijjs kepada orang Prancis bernama Louis George Cressonnier. Di masa kepemilikannya, Hotel des Indes gencar diiklankan. Alhasil, para wisatawan yang tiba di pelabuhan Batavia kala itu memilih Hotel des Indes sebagai tempat menginap.

"Hotel des Indes benar-benar nyaman. Setiap tamu disediakan ruang duduk dan kamar tidur yang menghadap ke beranda, di mana mereka bisa menikmati kopi di pagi hari dan teh di sore hari. Di tengah alun-alun ada beberapa kolam pemandian marmer yang selalu siap untuk digunakan. Sarapan disajikan secara prasmanan pada pukul sepuluh pagi, sementara makan malam dimulai pukul enam sore, semua kemewahan itu dapat dinikmati para tamu dengan harga yang pantas," demikian pengalaman ilmuwan Inggris, Alfred Russel Wallace, dalam buku 'The Malay Archipelago.'

Pihak keluarga Cresonnier kemudian menjual hotel itu kepada Theodoor Gallas, setelah sang pemilik meninggal dunia pada 1870. Namun, hotel itu kembali dijual pada 1886 kepada Yakub Lugt dengan harga 177.000 gulden Belanda.

Jacob Lugt kemudian memperluas hotel secara besar-besaran dengan cara membeli tanah di sekeliling hotel. Masalah keuangan membuat dia kemudian menjadikan hotel itu menjadi sebuah perseroan terbatas N.V. Hotel des Indes pada tahun 1897.

Hotel itu kemudian menjadi sangat terkenal dan sukses di Asia setelah dibeli Gantvoort pada 1903. Namun pada tahun 1942 Jepang merebut hotel itu. Saat itu salah seorang proklamator, Mohammad Hatta ditempatkan sementara di hotel itu oleh Jepang.

Setelah Jepang hengkang dari Indonesia, hotel itu kembali ke dunia bisnis pada Juni 1946. G.P.M. van Weel diangkat sebagai direktur, dengan penasehat co-direktur, A. dan FJ Zeilinga.

Hotel itu menjadi saksi sejarah perundingan Roem-Royen pada 7 Mei 1949 yang menghasilkan penyerahan kedaulatan Indonesia dari Belanda dan dilepaskannya Soekarno dan Mohammad Hatta.

Setelah Indonesia merdeka, hotel itu kemudian dianeksasi tanpa kompensasi pada tahun 1949. Hotel des Indes pun berubah nama menjadi Hotel Duta Indonesia. Namun, hotel itu terus mengalami penurunan pendapatan, terlebih pasca-tahun 1962.

Saat itu, Presiden Soekarno meresmikan berdirinya Hotel Indonesia yang menjadi saingan berat hotel tiga zaman itu. Hotel tua itu pun dihancurkan pada tahun 1971 untuk membuat jalan bagi pusat perbelanjaan Duta Merlin.

Meski telah tiada, nama Hotel des Indes tetap tercatat sebagai bagian sejarah Jakarta, bahkan Indonesia, yang tak akan hilang dihapus waktu.

Pria ini tolak operasi kemaluan raksasa miliknya


Pria ini tolak operasi kemaluan raksasa miliknya
Wesley Warren Jr. merdeka.com/Las Vegas Review Journal


Keadaan yang tidak biasa yang dialami oleh Wesley Warren Jr. tidak membuatnya lantas ingin mengubah hal itu. Meskipun membuatnya tampak aneh, namun Wesley menolak untuk mengoperasi kemaluan raksasa miliknya yang beratnya mencapai 50 kg!

Pria asal Las Vegas ini sebenarnya tidak kekurangan biaya untuk mengembalikan kemaluannya menjadi normal, sebab dana sebesar USD 1 juta sudah terkumpul berkat kampanye yang mendukungnya untuk segera melakukan operasi.

Lantas apa alasan sebenarnya pria berusia 47 tahun tersebut menolak untuk melakukan operasi?

"Aku akan memutuskan jika aku sudah siap," demikian katanya, yang dilaporkan harian setempat bahwa Wesley mungkin masih ingin menikmati kepopulerannya sebagai pria dengan kemaluan terbesar.

Seorang dokter dari University of California bernama Irvin merasa tersentuh dengan kisah Wesley, dan ia pun menawarkan layanan pengobatan untuk Wesley.

Dokter tersebut menjelaskan Wesley menderita scrotal lymphedema yang menyebabkan buah zakar miliknya membengkak karena cairan. Keadaan tersebut membuat Wesley agak susah untuk buang air kecil dan kehidupan seks normal pun menjadi mustahil.

Wesley menderita sejak tahun 2008 lalu ketika ia tidur dan buah zakar miliknya tidak sengaja tergencet.

"Rasanya saat itu semua tubuhku menjadi linu," cerita Wesley, seperti yang dikutip dari NY Daily News (20/06).

Alasan lain mengapa Wesley enggan melakukan operasi adalah karena ia takut akan meninggal di tengah-tengah proses operasi. Namun alasan tersebut dinilai tidak masuk akal, sebab dokter pasti sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Maskapai terbesar Malaysia bangkrut


Maskapai terbesar Malaysia bangkrut
Pramugari MAS. (azuanzahdi.com)


Maskapai terbesar di negeri jiran, Malaysian Airlines (MAS), bangkrut. Krisis keuangan serupa juga dialami pabrik otomotif Proton.

Kantor berita Malaysia Bernama melaporkan, Senin (18/6), informasi ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan Industri Malaysia Syed Hussein al-Habsyi. Khusus untuk kasus MAS, dia meminta direksi dan karyawan berdialog mencari jalan keluar terbaik mengatasi kebangkrutan. "Dialog terbuka antara karyawan dan manajemen harus segera dilakukan," ujar Syed Hussein.

Sumber Bernama, pengamat investasi di salah satu bank terbesar Malaysia, memberi bocoran kebangkrutan MAS dan Proton. Kedua perusahaan terkemuka itu sekarang mampu bertahan hanya karena sokongan subsidi pemerintah. "Tapi sulit melakukan swastanisasi dua perusahaan itu karena ada gengsi negara dan pelayanan publik dipertaruhkan saat ini," ujar sumber itu.

Akibat kebangkrutan, direksi MAS berupaya memindahkan kantor operasional mereka dari kompleks Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Kota Subang Jaya, Negara Bagian Selangor. Langkah ini ditentang serikat pekerja yang merasa perusahaan pelat merah ini bakal digadaikan kepada pihak asing.

Seandainya niatan direksi itu tidak ditentang, aset-aset di Subang akan disewakan ke pihak ketiga sehingga memberi tambahan biaya buat perusahaan ini.

MAS pernah hendak diakuisisi Air Asia, namun rencana itu batal karena tekanan publik, politikus, dan serikat pekerja. Sejak lima tahun terakhir, pendapatan maskapai ini terus turun. Kenaikan harga avtur dan persaingan dengan penerbangan murah membuat MAS mencatat kerugian 242 juta ringgit Maret lalu.

Nasib Proton sebelas dua belas, ketika dua tahun lalu pernah rugi hingga 61 juta ringgit. Kini pabrik mobil nasional didirikan pada 1983 ini telah diakuisisi oleh Badan Penyehatan khusus DRB Hicom Bhd.

Ibu tega gigit perut anak di Malaysia


Ibu tega gigit perut anak di Malaysia
Ilustrasi Ibu dan anak Malaysia. (www.dipity.com)


Kasus kekerasan dalam rumah tangga di Malaysia kembali terulang. Kakak beradik berusia tiga dan dua tahun disiksa ibunya dengan cara menggigit perut keduanya, seperti dilansir dari surat kabar Sinar Harian, Sabtu (26/5).

Ibu berusia 25 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu tinggal di daerah Langkap, Teluk Intan, Malaysia. Dia tidak hanya mengigit kedua perut anaknya, tetapi juga lengan mereka hingga luka. 

Buat menutupi luka pada bagian itu, sang ibu memakaikan anaknya kaos lengan panjang berkerah. Sang suami mulai curiga lantaran anaknya sering mengeluh kesakitan. Saat dilihat ternyata lengan mereka penuh luka.

Sontak sang suami langsung membawa kedua anak membawa kedua anaknya ke klinik terdekat. Usaha itu sempat dihalang-halangi sang istri. Setelah sampai, kedua anak itu langsung mendapat perawatan, sementara sang suami melapor ke polisi.

Wakil Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat Datuk Heng Seai Kai meminta agar kedua anak itu dipindahkan ke Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun guna mendapatkan perawatan yang lebih baik. Keduanya kini mengalami phobia dan mesti dirujuk ke bagian kejiwaan.

Seai Kai mengatakan dalam tujuh tahun terakhir, ada 1.624 kasus kekerasan dalam rumah tangga, khususnya penyiksaan kepada anak-anak. 357 kasus melibatkan ayah kandung, sementara 300 lainnya dilakukan ibu kandung. Sisanya, 167 kasus penyiksaan dilakukan ayah atau ibu tiri.

Ayah dan Ibu kedua anak itu kini telah ditahan di Kepolisian Daerah Hilir Perak, Malaysia. Kepala Polisi Goh Hok Liang mengatakan pihaknya kini masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan mendalami motif kejahatannya.

Museum Perang Dunia II Dibangun di Morotai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang merancang pembangunan Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora di Morotai, bekerja sama dengan Yayasan Mac Arthur yang bermarkas di Norfolk, Virginia, AS.
Menko Kesra, Agung Laksono, didampingi Gubernur Maluku Utara, Thaib Armaiyn berkunjung ke Mac Arthur Memorial dan Mac Arthur Museum di Norfolk, Virginia, Senin (18/6) guna membahas rencana kerja sama pembangunan museum tersebut, kata Konsul Jenderal RI di Houston, Texas, Al Busyra Basnur, dalam pernyataan persnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Konsul Jenderal Busyra Basnur mengatakan hal itu mengutip pernyataan Sekretaris Menko Kesra Indroyono Soesilo, yang pada Selasa (19/6) berkunjung ke Florida, Amerika Serikat setelah bertemu dengan Florida National Guard di St. Agustine dalam rangka Sail Morotai 2012 dan persiapan pembangunan Museum Morotai tersebut.
Jenderal Douglas Mac Arthur, sebagai Panglima Sekutu di Pasifik saat Perang Dunia II, dikenal dengan Strategi "Lompat Katak"-nya, dari pulau ke pulau dan menyerbu Pulau Morotai dari Biak, pada 15 Desember 1944 serta melumpuhkan kekuatan tentara pendudukan Jepang disana.
Di Morotai, Sekutu membangun tujuh landasan udara guna mendukung serbuan udara Sekutu ke Filipina sebagai sasaran berikutnya.
Saat Operasi Trikora Perebutan Irian Barat (1962), Morotai juga dipakai sebagai titik kumpul pesawat-pesawat Pembom Strategis TU-16 AURI dan pesawat tempur MIG-17 AURI dalam rangka persiapan penyerbuan Pulau Biak di Irian Barat.

Operasi Djajawidjaja batal, Belanda dan Indonesia sepakat melakukan gencatan senjata, dan Irian Barat kembali kepangkuan Ibu Pertiwi melalui diplomasi di PBB.
Guna mengenang Peristiwa Dunia itu, maka dalam rangka Sail Morotai 2012 segera berdiri Museum Morotai, disamping acara-acara kelautan lainnya, seperti: Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara, Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, Kapal Remaja Nusantara Bahari, Ekspedisi Kapal Riset Indonesia, Seminar dan Pameran.
Kegiatan Sail Morotai 2012, yang puncak acaranya berlangsung 15 September 2012 di Pulau Morotai, Maluku Utara, juga akan diisi berbagai kegiatan kelautan, mengenang sejarah Perang Dunia II serta mengusung pulau Morotai sebagai salah satu Koridor Ekonomi MP3EI serta gerbang pertumbuhan ekonomi Asia-Pasifik.

Acara Puncak Sail Morotai akan dihadiri sejumlah veteran PD II dan veteran Trikora, dan diramaikan dengan operasi penerjunan pasukan lintas udara di Morotai, Pelucuran Roket LAPAN, serta Parade Kapal-Kapal Perang Manca Negara, serta kapal-kapal layar peserta Sail Indonesia 2012.

Stadion Nasional Timor Leste

Stadion Nasional Timor Leste adalah sebuah stadion olahraga yang terletak di bagian utara Pulau Timor di kota Dili. Stadion ini direnovasi pada tahun 1980 dan berkapasitas 5.000 penonton.

Stadion ini merupakan markas utama bagi timnas Timor Leste.






Lokasi Dili Bendera Timor Leste
Direnovasi 1980
Diperbesar 2010
Pemilik FFTL
Permukaan Rumput
Kapasitas 5,000
Pemakai
Timor Leste

STADION TERBAIK DI ASEAN

This is a most popular, important and great football stadiums in many countries South East Asia (Asean) for football lovers and you all.


700th Anniversary Stadium, Chiang Mai
Thailand






Thunder Castle Stadium
Buriram,Thailand


80th Anniversary King Bhumibol Adulyadej Stadium, 
Nakhon Ratchasima Thailand


Bogyoke Aung San Stadium, Rangoon
Myanmar


Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur
Malaysia


Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta
Indonesia
Gelora Bung Tomo Stadium,
Surabaya,Indonesia


Gelora Sriwijaya Stadium, Palembang
Indonesia


Hang Jebat Stadium, Malacca
Malaysia
Jalak Harupat Stadium, Kab.Bandung
Indonesia


Joze Rizal Memorial Stadium, Manila
Philippines


Laos National Stadium, Viantine
Laos
My Dinh Stadium, Hanoi
Vietnam


National Olympic Stadium, Phnom Penh
Cambodia


National Stadium, Dili
Timor Leste

Riau National Stadium
Indonesia


National Stadium, Singapore
Singapore


National Stadium, Viantine
Laos
 Yamaha Stadium
Nothaburri,Thailand


Negeri Pulau Pinang Stadium, Penang
Malaysia


Palaran Stadium, Samarinda
Indonesia


Perjiwa Stadium, Tenggarong
Indonesia


Rajamangala Stadium, Bangkok
Thailand


San Chi Lang Stadium, Dà Nãng
Vietnam

Sarawak Stadium, Kuching
Malaysia

Shah Alam Stadium, Shah Alam
Malaysia


Sultan Hassanal Bolkiah Stadium, Bandar Seri Begawan
Brunei Darussalam


Suphachalasai Stadium, Bangkok
Thailand


Thống Nhất Stadium, Ho Chi Minh City
Vietnam


Thuwanna Youth Training Center Stadium, Rangoon
Myanmar
 Maguwoharjo International Stadium
Indonesia

Segiri Stadium
Indonesia

Darul Makmur Stadium
Malaysia

Tuanku Abdul Rahman Stadium
Malaysia

Perak Stadium
Malaysia

Mandala Stadium
Indonesia



Manahan Stadium
Indonesia

Kanjuruhan Stadium,Malang
Indonesia

Taman Prestasi Stadium,Bontang
Indonesia

Gajayana Stadium

Malang,Indonesia