Sabtu, 09 April 2011


Berbagai sikap dan tingkah polah anggota dewan akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Mulai dari penyetujuan gedung mewah DPR hingga kelakukan Arifinto yang sedang nonton video porno saat sidang. Kemanakah rakyat harus mengadu?

Ini memang problem moralitas di DPR, Bahkan krisis moralitas. Tak ada lagi tauladan, tak ada lagi politik dengan integritas bekerja dengan etika. Ini semua sangat memprihatinkan, DPR terus menampilkan prestasi buram setiap tahunnya. Wajah politikus senayan makin buruk di mata masyarakat. Tidak partai umum, partai kader juga mempunyai masalah moral yang luar biasa. Kalau semua partai sekarang bicara citra yang baik, semua telah menyalahi etika sosial. Apa yang terjadi saat ini di DPR dengan menyetujui gedung mewah, anggota nonton video porno, semua akumulasi dari krisis etika yang terjadi.

Terkait aksi Arifinto yang kepergok menonton video porno, hal itu bukan hal yang mengagetkan. Kenapa? Karena sebagian besar anggota dewan sudah tidak memiliki kualitas etis yang tinggi.

Ini menjadi tanggungjawab kita semua untuk terus kritik. Ini pelajaran politik yang harus diterima apakah 2014 kita akan mempunyai pandangan politik yang sama dengan pemilihan sebelumnya...???


6 Situs di Asia Pasifik Sebagai Warisan Dunia

Baru-baru ini UNESCO kembali merilis daftar Situs Warisan Dunia terbaru. Dari 15 situs yang baru dinobatkan sebagai warisan dunia tersebut, enam di antaranya berada di wilayah Asia Pasifik yang jaraknya tidak jauh dengan Indonesia.

Setiap tahun, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), mengumumkan berbagai tempat baru di dunia yang termasuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites). Program yang dimulai sejak 16 November 1972 itu bertujuan untuk mendata, menamakan, dan melestarikan tempat-tempat yang sangat penting agar dapat menjadi warisan dunia serta dapat dinikmati generasi yang akan datang.

Inilah keenam Situs Warisan Dunia di Asia Pasifik tersebut.

1. Penjara Koloni Inggris di Australia

Kerajaan Inggris membangun ribuan penjara di Australia sepanjang abad 18 dan 19. UNESCO menetapkan 11 di antaranya sebagai Situs Warisan Dunia yang lokasinya tersebar di Sydney, Tasmania, Norfolk Island, dan Fremantle. Penjara-penjara itu digunakan untuk menahan ribuan orang Eropa yang dijatuhi hukuman oleh pemerintah Inggris. UNESCO memilihnya sebagai salah satu Situs Warisan Dunia sebagai monumen pemindahan narapidana dalam jumlah besar yang sekaligus menandakan ekspansi kolonial Eropa.

2. Monumen Bersejarah Dengfeng di China




Terletak di kaki Gunung Songshang di Provinsi Henan, China, terdapat delapan gugusan bangunan dan situs kuno yang berada di area seluas 40 kilometer persegi. Dari 13 struktur bangunan dan situs tersebut, di antaranya adalah Kuil Shaolin, tempat lahirnya Buddhisme Zen dan kungfu; Akademi Songyang, salah satu pusat pembelajaran tertua di China; dan kuil Songyue, tempat berdirnya pagoda bata tertua di China. Seluruh bangunan dan situs yang ada di wilayah itu merefleksikan beragam cara dalam mempersepsikan pusat langit dan Bumi serta kekuatan gunung sebagai pusat kebaktian agama.

3. Observatorium Kuno di India



Jantar Mantar di Jaipur, India merupakan observatorium terbesar dan tertua yang dibangun pada awal abad ke-18. Seluruh bangunan terbuat dari batu lokal dan marmer yang masih terjaga dengan baik hingga saat ini. Bangunan ini dirancang dengan menerapkan inovasi arsitektural dan instrumental agar dapat digunakan untuk mengamati posisi astronomis benda-benda langit dengan mata telanjang. Hal yang menarik adalah Samrat Yantra, jam matahari setinggi 27 meter masih memiliki tingkat akurasi hingga dua detik.

4. Desa Hahoe dan Yangdong di Korea Selatan



Dibangun pada abad 14-15, Desa Hahoe dan Yangdong yang berada di Provinsi Gyeongsang Utara, dinobatkan sebagai wakil utama budaya klan bersejarah di Korea. Di kedua desa tersebut, rumah-rumah kaum aristokrat yang tertata dengan baik masih terjaga kondisinya hingga saat ini. Selain itu, terdapat pula akademi-akademi yang mencerminkan budaya Konfusius dari Dinasti Joseon. Lokasinya yang dikelilingi gunung-gunung, padang rumput dan sungai, telah menginspirasi banyak penyair dari abad ke-17 dan 18.

5. Dataran Tinggi di Sri Lanka



Kawasan ini dipilih UNESCO karena nilai ekologisnya. Hutan di pegunungan ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang beberapa di antaranya terancam punah seperti langur (monyet kecil) berwajah ungu, leopard Sri Lanka, dan loris Daratan Horton. Daerah pegunungan yang meliputi tiga kawasan yang dilindungi tersebut juga memiliki ekosistem yang unik. Pohon-pohonnya yang melingkar dan "cebol" berbeda dari ketinggian pepohonan di hutan dataran rendah di daerah sekitarnya.

6. Benteng Kerajaan Thang Long di Vietnam



Benteng ini dibangun pada abad 11 oleh dinasti Ly Viet di atas reruntuhan benteng China yang dibangun pada abad ke-7 di atas daratan yang dikeringkan dari delta Sungai Merah di Hanoi, Vietnam. Benteng ini menjadi pusat kekuasaan politik di wilayah tersebut selama 13 abad. Bangunan tersebut merefleksikan budaya Asia Tenggara yang unik dan spesifik di daerah lembah Sungai Merah dengan pengaruh persilangan budaya yang kuat dari China di utara dan Kerjaan Kuno Champa di selatan.

Film " ? "

Film terbaru Hanung Bramantyo : menggambarkan perbedaan-perbedaan yang mengarah pada tujuan yang sama.

Dengan pertanyaan akhirnya : MASIH PENTINGKAH KITA BERBEDA?



Sebuah visualisasi yang menarik untuk mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang kuat akan keragamannya. Untuk itu kita perlu kembali memaknai arti sebuah kata "TOLERANSI" agar dapat hidup berdampingan secara damai dan penuh kasih.