Jumat, 15 April 2011

Peringkat FIFA, Indonesia Turun ke-130

FIFA mengeluarkan peringkat terbaru posisi sepak bola dunia. Dari 202 negara yang terdaftar dalam FIFA, Indonesia menempati posisi ke-130 atau turun satu peringkat dari posisi sebelumnya.


Indonesia mengemas 201 poin. Lalu negara mana yang ada diposisi puncak? Juara dunia Spanyol dan runner up Belanda berada diposisi puncak dengan nilai masing-masing 1857 poin dan 1702 poin. Brasil mampu memperbaiki posisinya keperingkat 3 dengan menggeser Jerman dan Argentina. Selanjutnya berturut-turut disusul Inggris diposisi 6, Uruguay, Portugal, Italia dan Kroasia.

Adapun Jepang tercatat di urutan ke-13 sebagai tim terbaik di Asia.Di Asia Tenggara, posisi Thailand tak terkalahkan dengan poin 236. Thailan ada di peringkat ke-120. Meski dikalahkan Thailand, posisi Indonesia ada di atas Vietnam, Malaysia dan Singapura. Malaysia yang menjuarai piala AFF ada diperingkat 144.

Daftar peringkat terbaru FIFA cek di mari gan ... :

http://www.fifa.com/worldfootball/ranking/lastranking/gender=m/fullranking.html#confederation=0&rank=203

Foto Seksi Ashley Michelle Tisdale, Model Allure Amerika Serikat

Nama : Ashley Michelle Tisdale
Lahir: Monmouth County, New Jersey, Amerika Serikat, 2 Juli 1985
Karir: Aktris, Model dan Penyanyi.











Gedung RRI Surabaya, Saksi Pertempuran Polisi Istimewa

Kita yang biasa jalan jalan di kota Surabaya tentu sering sekali melewati Gedung RRI, ini tak lain karena lokasi dari bangunan ini yang memang berada di tengah kota dan berhadapan dengan Surabaya Delta Plaza.

Gedung yang beralamatkan di Jl Pemuda 82-90 Surabaya ini pada masa Pertempuran Surabaya pada tahun 1945 ternyata memiliki kisah pertempuran yang luar biasa.


Untuk menggambarkan bagaimana situasi di tempat ini saat pertempuran berlangsung, mari kita baca penggalan memoar dari Alm. Ruslan Abdul Ghani:

"........28 oktober jam 14.15 sepasukan tentara Gurkha sebanyak kira-kira 35 orang dibawah pimpinan seorang mayor bangsa Inggris dengan tidak terduga-duga sama sekali menduduki studio RRI di Simpang. Yang selama ini memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya pada pembukaan dan penutupan siaran. Oleh kepala pasukan yang menduduki RRI, kepala dinas Sutoyo ditanyai alamat pimpinan umum. Sutoyo menelepon Sulaiman dan melaporkan keadaan studio. Pada waktu itu instruksi Sulaiman (pemimpin umum) hanyalah supaya semua pegawai bersikap tenang saja dan mempersilahkan opsir Iggris itu datang ke rumah Sukirman yang letaknya di samping belakang gedung studio.

Mendapat jawaban itu dengan segera rumah Sukirman dikepung oleh tentara Gurkha sambil mengadakan stelling siap tempur. Sukirman diajak ke studio dan semua pegawai yang sedang dinas disuruh pulang, sedang Sukirman diwajibkan tinggal. Semua kunci studio dipegang oleh opsir tersebut. Meskipun studio Simpang telah diduduki siaran RRI tiada terhenti. Pendudukan gedung RRI ini segera tercium oleh pemuda pejuang yang berada di sekitarnya. Pendudukan gedung RRI Simpang ini sungguh mengundang permusuhan. Tetapi mungkin karena sikap kekurangajaran pasukan Inggris selama ini, mereka tidak merasa bahwa menduduki gedung itu memancing bentrokan senjata dengan para pejuang Indonesia. Pasukan Gurkha yang berada di gedung RRI melakukan penembakan terhadap orang-orang yang lalu lintas di depan gedung. Perbuatan ini lebih mengundang bentrokan. karena rakyat yang mengepung gedung ini tidak memiliki senjata api yang ampuh, maka mereka segera menghubungi markas PRI, Markas Polisi Istimewa dan lain-lain. Rakyat minta bantuan pasukan bersenjata.

Pengepungan Gedung radio Surabaya di Simpang meletus jadi bentrokan bersenjata. Sayang, rakyat menyerang hanya mengandalkan semangat dan keberanian saja. sehingga banyak jatuh korban dipihak rakyat Surabaya. Seorang Opsir yang merasa ketika tembak menembak (jam 18.00 Minggu, 28 Oktober 1945) pihaknya akan menang. Opsir Inggris itu keluar dari gedung mengendarai jip akan kembali ke markasnya. Ia memang berhasil meloloskan diri dari kepungan rakyat yang tidak lengkap persenjataannya, tetapi sampai Markas Pemuda Republik Indonesia di Simpang Club, ( kini Balai Pemuda) dicegat oleh para pemuda yang bersiap-siap disitu. Jipnya di rampas dan opsir itu tewas terbunuh.

Pertempuran berlanjut sampai jauh malam, serta sampai satu hari berikutnyaSenin pagi 29 Oktober 1945, tembak menembak di gedung Radio Surabaya mulai ramai lagi. Polisi Istimewa mengirimkan sebuah kendaraan panser dari markasnya di Coen Boulevard, lengkap dengan senjata dan tiga orang penumpangnya,yaitu Luwito, Wagimin, dan Sutrisno. Melihat banyaknya korban yang bergelimpangan dan tak ada yang berani menolong atau memindahkan ke pinggir jalan, panser datang dari arah barat dengan hati-hati. Panser Polisi Istimewa itu melewati gedung tadi sambil melihat keadaan dan tidak luput dari brondongan tembakan dari atas. Panser berputar ke sebelah kiri dan dari depan gedung, dan laras senapan mesin watermantel 7,7 diarahkan ke jendela tempat orang-orang Gurkha mengintai dan menembak.

Rentetan tembakan dilepaskan ke jendela beberapa kali, ternyata mereka tetap mengadakan pembalasan. Rupanya mereka dapat menghindari tembakan dari panser, Luwito turun dari panser, minta kepada para pemuda yang stelling di muka gedung menyingkir ke samping gedung. Dinding kaca dimuka ruang tamu dihancurkan dengan tembakan senapan mesin. Panser yang dikemudikan Wagimin merapat dibawah gedung untuk menghindari lemparan granat musuh. Sutrisno mengawasi gedung sambil melindungi teman-temannya. Mereka berkumpul ke tempat semula, lalu kembali mendekati gedung dengan dua jerigen bensin cadangan yang tersedia didalam panser. Jerigen dibuka tutupnya dan dilemparkan ke lantai, sehinggga lantai gedung basah oleh bensin. Wagiman menjalankan pansernya seperti tadi, tapi agak cepat. Pada kesempatan itu sebuah granat yang telah dicabut pennya dilemparkan ke lantai yang basah oleh bensin. Granat meledak, dan api pun menyala, gedung terbakar hebat.

Setelah terjadi kebakaran beberapa saat, maka keluarlah tentara Gurkha kira-kira 10 orang dari kepulan asap. Dalam keadaan muka setengah hangus menyandang senjatanya sambil angkat kedua tangannya ke atas tanda mereka menyerah. Mereka langsung disambut oleh pasukan rakyat dimuka gedung dengan amukan tanpa belas kasih. Di bantai dengan senjata seadanya hingga tewas semuanya. Rupanya rakyat melakukan balas dendam karena kawan-kawan seperjuangannya banyak yang gugur akibat tembakan pasukan Gurkha dari atas gedung itu. Semua pasukan Gurkha yang menduduki Gedung Radio Surabaya tewas terbakar atau diamuk oleh rakyat. Hanya dengan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa, Sukirman yang bertahan digedung itu dapat meloloskan diri dan selamat....."

Semoga dengan tulisan ini kawan-kawan bila berjalan pelan melewati gedung ini, karena memang biasanya sedikit macet di depan Delta Plaza =)

maka tengoklah, dan ceritakanlah kepada saudara atau kawan disamping anda, secuil kisah bangunan ini agar tak hilang kenangan sejarah pertempuan di gedung ini dari ingatan generasi muda Surabaya.

Bantulah tugu bisu ini untuk menyebarkan tentang kisahnya....

Tulisan dalam dinding tugu :

KARENA FUNGSINYA YANG PENTING MAKA GEDUNG RADIO SURABAYA INI DIDUDUKI OLEH PASUKAN JEDERAL MALLABY. PADA PERTEMPURAN 28-30 OKTOBER 1945 BANYAK KORBAN RAKYAT JATUH. TANGGAL 29 OKTOBER 1945 GEDUNG INI DIBAKAR HABIS DAN TIDAK SEORANGPUN PASUKAN INGGRIS DISINI LOLOS DARI KEMARAHAN RAKYAT

Gas Lumpur Lapindo Bunuh Seorang Balita

Bayi perempuan bernama Aulia Nadira Putri (3,5 bln) meninggal dunia karena sesak napas yang terdiagnosa menghirup gas metan semburan lumpur Lapindo.


Ia adalah putri Khoirul Adib suami Rida warga RT 10 RW 2 Gempolsari Tanggulangin. Rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari semburan lumpur itu masuk RS Siti Hajar sejak Selasa 11 April 2011.

Samari paman korban mengaku, kalau hujan, bau gas metan selalu terhirup menyengat. Mulanya korban mengalami sakit batuk, setelah dibawah ke bidan, korban dinyatakan tidak apa.

Sehari kemudian, korban mengalami sakit lagi dan dibawah ke RSUD Sidoarjo. Sehari kemudian korban pulang karena orang tuanya tidak punya biaya.


"Setelah sakit lagi, akhirnya korban dibawah ke RS Siti Hajar Sidoarjo. Warga setempat (Gempolsari red,) akhirnya sepakat urunan untuk membantu biaya pengobatan korban," tuturnya Kamis 14 April2011.

Dalam perawatan di RS Siti Hajar, dokter menyatakan korban terdiagnosa gas metan yang mengakibatkan sesak nafas. ''Tubuh korban yang masih bayi, tak kuat menerima bau gas yang selalui menghantui warga Gempolsari,'' tandasnya menirukan pernyataan dokter.


Sementara itu, setiba dirumah, Adib ayah korban terlihat histeris dan jatuh pingsan begitu melihat anak keduanya itu keluar dari mobil ambulan.

Adib selama ini memang tidak diberitahu keluarga kalau anaknya sakit parah. Keluarganya khawatir Adib yang sakit-sakitan itu, bertambah parah sakitanya. ''Kakak ipar saya itu memang selama ini dikabari kalau korban baik-baik saja. Begitu melihat anaknya meninggal lansung tak sadarkan diri hingga sempat lupa ingatan,'' terang Samari.


Arema Indonesia bantai PSPS

Striker Arema Indonesia Noh Alam Shah mencatatkan diri sebagai pahlawan kemenangan tim Singo Edan setelah mengandaskan tamunya dengan skor telak 4-2. Pemain asal Singapura itu, memborong keempat gol ke gawang tamunya PSPS Pekanbaru dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang, Jumat (15/04) sore ini.

Atas kemenangaan ini, Arema Indonesia menipiskan jarak dengan pimpinan klasemen sementara Indonesian Super League (ISL), Persipura Jayapura. Singo Edan tinggal beda 7 pin dari tim asal Papua dan 1 poin dari penghuni runner-up Semen Padang.

Along sapakan Noh Alam Shah kali memaksa kiper Dede Sulaiman memungut bola dari dalam gawangnya sebanyak empat kali masing - masing pada menit ke (15,24, 51 dan 70). Sementara gol tuan rumah yang lahir pada pertandingan kali ini tercipta dari kaki M. Isnaini dan gol bunuh diri Leonard Tupamahu.


Mengawali babak kedua dengan keunggulan 2-1, pasukan Miroslav janu tersebut tetap menerapkan permainan ofensif. Baru menginjak menit ke 52 Along sudah berhasil membuat hatrick berkat golnya, hasil dari umpan akrobatik M. Ridhuan. Arema unggul 3-1.

PSPS yang seolah tidak ingin menjadi bulan-bulanan tuan rumah mencoba bangkit dengan melakukan serangan balik cepat, Agus Chima mendapatkan peluang untuk mencetak gol, namun tendangannya masih melenceng dari gawang Kurnia Meiga Kiper Arema. Pasca kebobolan tiga gol, kiper PSPS Dede Sulaiman di gantikan oleh Face Haryanto pada menit ke 55.

PSPS makin memantabkan serangannya denga terus menekan pertahanan SIngo Edan yang di galang, Purwaka yudi dkk. Kesempatan emas sempat di miliki Bonaken dan Zhumafo, untungnya, tendangan dua pemain asal Kamerun ini belum menemui sasaran.

Keasytikan menyerang, di manfaatkan dengan manis oleh pemain Arema, Along kembali menjadi aktor teciptanya gol keemat SIngo Edan. Pada menit ke 70, ia melengkapai gol Arema setelah menerima umpan silang Roman Chamelo. Arema unggul 4-0.

Meski tidak mungki mengejar ketertinggalan, PSPS terus berupaya menciptakan peluang, petaka bagi Arema terjadi pada menit ke 84. Gol bunuh diri pemain pengganti Leonard Tupamahu, menjadikan kedudukan akhir menjadi 4-2 bagi kedua tim.