Rabu, 07 Maret 2012

Sudahkah Kalian Memenangkan Hati Aremania ?


3584 penonton kala pertandingan Arema melawan PSAP yang menjadi rekor terendah suporter di Kanjuruhan ternyata sanggup dipecahkan oleh rekannya di liga lain yaitu Arema IPL vs Ayeyawady. Di laga Asia tersebut hanya disaksikan oleh 700an penonton. Bahkan jika ditengok di tribun utama, orang awam pasti mengira ada liga Tentara mengingat penontonnya adalah tentara semua di tribun itu.

Siapa sangka, jumlah dibawah seribu ini adalah pertama kali dalam sejarah Gajayana berdiri. Laga awal Arema di periode 1986 saja menurut perkiraan disaksikan oleh 5000 suporter. Bahkan ketika itu kondisi Gajayana masih berupa gundukan tanah.

Dari manajemen sendiri pun tidak ada yang bersedia dikomentari perihal sepinya Gajayana ini. Namun yang jelas sosok Arema Indonesia IPL sudah kehilangan dukungan dari sebagaian besar Aremania di Malang Raya.

Analisis asumsi berdasarkan fakta dilapangan mengindikasikan bahwa Aremania sudah bosan dengan konflik yang terjadi di dalam tubuh Arema IPL. Konflik yang dimulai dari pemecatan sepihak Milomir Seslija dengan alasan Milo tidak punya komitmen.

Padahal selama di latih Milo, progres Arema sangat bagus. "Kau jangan melihat tim ini sekarang, sebab saya baru memegangnya 23 hari. Tapi lihat tim ini 5 bulan ke depan. Karena tim ini akan berjalan semakin baik dimulai dari pertandingan pertama kompetisi hingga pertandingan terakhir" kata Milo pada bulan November lalu ketika Arema kalah melawan Persema 2-0 dalam ujicoba.

Dan benar saja, Milo nampaknya sudah mempersiapkan tim ini agar semakin kuat, terutama 5 bulan ke depan, karena 5 bulan di depan ada bulan Maret, yaitu Arema sedang mengalami jadwal padat di liga dan di AFC Cup.

Akibat terjadi friksi dengan manajemen. Prestasi Milo yang sudah membawa Arema menang selama 2 kali tidak berarti apa-apa, karena manajemen tiba-tibanya menggantinya dengan sosok Abdurrahman Gurning. Uniknya, surat pemecatan itu sendiri tidak ada, dan tiba-tiba sosok Milo dipinggirkan begitu saja. Sebuah tindakan yang memantik pemain-pemain yang selama ini dilatih Milo langsung melakukan pemberontakan.

Manajemen pun terlihat tidak punya kiat untuk mengatasi semua permasalahan ini, bahkan Aremania yang memberikan usul agar penyelesaian masalah dilakukan dengan damai dan mediasi dari kedua tim dengan memecat pelatih Gurning tidak dihiraukan. "Aremania sebaiknya diam saja, berdoa supaya tim ini kondusif, serahkan kepada kami, karena kami sebagai manajemen berusaha memulihkan kondisi tim" kata Winarso.

Tentu saja intrik-intrik itu tetap berkelanjutan, hingga akhirnya 7 pemain plus 3 mengundurkan diri dari tim Arema. "Saya hanya ingin bermain di tim yang nyaman mas, di tim yang suasananya kekeluargaan dan penuh semangat" kata salah satu dari 7 pemain itu.

Konflik ini sudah pasti dimenangkan oleh Ancora sebagai pengelola Arema IPL. Namun Ancora tidak berhasil memenangkan hati Aremania yang sekarang banyak yang berpaling ke tim Arema di Indonesian Super Liga. Sebagai contoh, laga melawan Persijap juga sepi penonton meskipun digratiskan.
"Saya tidak tahu kemana Aremania, karena sebagai Aremania mereka seharusnya mendukung Arema, padahal tiket sudah digratiskan" kata Fanda Soesilo usai Arema IPL melawan Persijap.

Kehilangan Momentum

Nampaknya Arema IPL sudah kehilangan momentum untuk menggaet penonton. Aremania sudah banyak pindah kepada tim yang dijujugi oleh para pemain yang dibuang. Tim itu tentu saja Arema ISL.

"Kami tidak ingin terseret ke pusaran konflik mereka (Arema IPL), ketika ada pemain datang kami terima dengan tangan terbuka, sebab kami memang membutuhkan pemain-pemain itu untuk mendongkrak permainan Arema di putaran kedua," Kata Sudarmaji media officer Arema.

Momentum IPL untuk memenangkan simpati juga sudah hilang ketika mereka tidak bisa bermain di kandang Persema dalam derby d'ngalam. Momentum Arema IPL juga hilang ketika membiarkan fantastic four (Along, Este, Ridhuan dan Roman) untuk hengkang dan menyisakan Roman, dan momentum Arema IPL hilang ketika pelatih Milomir Seslija digantung statusnya.

Jangan heran jika penonton di laga-laga Arema IPL mendatang bakal sepi karena mereka sudah kehilangan momentum untuk memenangkan hati Aremania.

Seorang kawan yang aktif di Kaskus pernah bilang, "Sepakbola adalah bisnis hiburan dan artis. Pemain adalah artisnya, jangan harap anda bisa memenangkan hati konsumen jika artismu tidak bagus. Suporter 'asli' tidak lebih dari 30%. Dan angka itulah yang datang memenuhi stadionmu jika kamu tidak punya artis bahkan bisa kurang. Kecuali jika anda tidak punya artis tapi tetap menangan"
Karena itu, sudahkah kalian memenangkan hati mereka sebagai pendukung?

Penulis Adalah Wartawan Wearemania.net

Indonesia ke Final Piala Sultan Hassanal Bolkiah

Timnas Indonesia U-21 berhasil menjejakkan kaki di babak final Piala Sultan Hassanal Bolkiah. Di semifinal, Andik Vermansyah dkk. mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0.

Gol dibuat oleh Miko Ardiyanto pada menit ke-38, gol ke 2 di ciptakan oleh Andik Vermansyah tepatnya menit ke-70.

 Di final, Jumat (9/3/2012) mendatang, Indonesia akan bertemu Brunei Darussalam. setelah Brunei mengalahkan Myanmar 3-2 di laga semifinal.

Film Hari Ini Pasti Menang, Indonesia Lolos Piala Dunia 2014


Timnas Indonesia berhasil lolos melaju ke perempat final Piala Dunia 2014? Sesuatu kabar yang sangat diinginkan seluruh rakyat Indonesia. Sayangnya itu hanya cerita yang ada di film berjudul "Hari Ini Pasti Menang".

Memang tak ada yang mustahil di dunia ini, semoga saja film ini bisa membakar semangat dan optimisme seluruh insan sepak bola Indonesia.

Film baru garapan Andibachtiar Yusuf atau yang biasa dikenal dengan nama Ucup ini menceritakan tentang berhasilnya Indonesia menembus Piala Dunia 2014 Brasil sekaligus mencatatkan seorang pemain timnas Indonesia bernama Gabriel Omar Baskoro yang menjadi top skor di ajang perhelatan akbar sepak bola dunia tersebut.

Tak diragukan lagi sineas Indonesia satu ini dalam menggarap film layar lebar yang bertemakan olah raga khususnya sepak bola.

The Jak, The Conductor, dan Romeo Juliet (Romjul) merupakan karya sebelumnya dari sutradara muda, Andibachtiar Yusuf.

"Hari Ini Pasti Menang" tak hanya bertujuan yang bersifat komersil, diharapkan film ini bisa memberikan pesan moral kemajuan sepak bola Indonesia yang saat ini kondisinya sedangkan mengalami masa 'kritis' karena carut marut akibat perselisihan egoisme pribadi atau kelompok dari elit persepakbolaan Indonesia.

Nama-nama seperti Ray Sahetapy, Tika Putri, Desta, Ibnu Jamil dan Mathias MuchusZendhy Zain.


Saksikan trailernya di video berikut ini:
 

Cooper Hefner, Penerus Dinasti Playboy

Pernah bertanya-tanya seperti apa wajah Hugh Hefner saat masih muda? Tak perlu membayangkan lagi, cukup lihat saja wajah anak bungsunya Cooper Hefner. Pria kelahiran 4 September 1991 ini adalah anak keempat Hugh dari istri keduanya Kimberly Conrad. Cooper kini sering menggantikan ayahnya untuk tugas-tugas mewakili Playboy di berbagai acara.












 

Taylor Kitsch Sebut Petugas Indonesia Korup!

Aktor Hollywood Taylor Kitsch menyatakan bahwa dia sempat mendapat perlakuan kasar dari petugas imigran saat berada di bandara. Ujung-ujungnya, Taylor Kitsch pun menyimpulkan bahwa petugas Indonesia memang korup! Ada apa?

Dilansir dari laman Inquirer, saat itu Taylor sedang berada di Indonesia untuk keperluan syuting film SAVAGES. Namun karena halaman buku paspornya penuh, petugas tidak bersedia memberikan ijin masuk untuk Taylor. Tak ayal, Taylor pun kelabakan dibuatnya.

Taylor pun berusaha menjelaskan bahwa dirinya adalah aktor Hollywood yang sedang dalam tugas syuting di Indonesia. Taylor tak kehabisan akal dan menunjukkan trailer filmnya, JOHN CARTER, yang saat itu terekam di iPhone miliknya.

"Bisa kasih iPhone itu padaku?" demikian ungkap Taylor yang menirukan ucapan si petugas.

Setelah menyerahkan iPhone miliknya, petugas pun membiarkan Taylor lewat. Keseluruhan cerita itu diungkapkan Taylor saat menjalani sesi wawancara untuk CBS.com. 

Saat memaparkan cerita itu, Taylor sendiri sebenarnya salah menyebut Indonesia dengan sebutan Filipina. Tak ayal, Filipina pun langsung geger karena merasa nama baiknya tercoreng oleh pernyataan Taylor.

Foto Taylor Kitsch @ theentertainmentlifestyle.com

Karenanya, pihak Filipina langsung memberikan konfirmasi bahwa aktor tersebut telah salah menyebut negara. Selain menunjukkan bahwa Taylor tidak masuk dalam daftar turis yang masuk negara tersebut, beberapa foto Taylor bersama John Travolta dan Uma Thurman yang diambil di Indonesia juga membuktikan bahwa yang dimaksud Taylor Kitsch bukanlah Filipina. 
 
sumber: yahoo.com