Senin, 18 April 2011

Kolam Narkissos Bernama Facebook

Syahdan dalam mitologi Yunani hiduplah seorang pemburu tampan luar biasa bernama Narkissos. Ketampanan telah membuatnya menjadi seorang yang sombong. Dia sering menolak cinta banyak gadis karena merasa mereka tak sepadan dengan dirinya.

Di antara para gadis yang kesengsem pada Narkissos, tersebutlah seorang dewi bernama Ekho. Suatu hari secara diam-diam Ekho mengikuti Narkissos yang sedang berburu di dalam hutan. Di suatu tempat.



Narkissos mendengar langkah kaki Ekho dan berteriak, "Siapa itu?". Ekho menjawab dengan teriakan yang sama, "Siapa itu?". Begitu seterusnya sampai akhirnya Ekho menampakkan diri dan memeluk sang pujaan hatinya. Narkissos terkaget-kaget dan berusaha melepaskan diri. Dia lalu mengusir Ekho dan meninggalkannya sendirian.

Karena merasa patah hati, Ekho memohon bantuan pada Nemessis, sang dewi pembalas dendam. Nemessis mengabulkan doa Ekho dengan mengutuk Narkissos supaya jatuh cinta kepada dirinya sendiri. Saat Narkissos melihat bayangan dirinya di sebuah kolam, tak henti-hentinya dia mengagumi sosok yang dipantulkan oleh air. Terus menerus seperti itu hingga ajal menjemputnya. Usai kematiannya, Narkissos lalu menjelma menjadi setangkai bunga, Bunga Narsis.

Kisah Narkissos inilah yang melatarbelakangi penggunaan kata "narsisisme" dalam ilmu psikologi modern. Definisi bebas dan singkat dari narsisisme adalah rasa cinta berlebihan terhadap diri sendiri. Manusia yang mengalaminya disebut "narsisis", tapi orang Indonesia yang amat suka dengan singkatan biasa menyebutnya "narsis" saja. Dalam psikologi modern, mereka digolongkan sebagai pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD).

NPD bukanlah penyakit. Gangguan kejiwaan ini terbentuk dalam diri seseorang oleh lingkungan terdekatnya sejak masih kecil. Orangtua yang terlalu memanjakan anak-anaknya, perfeksionis dan memaksakan nilai-nilai tertentu pada mereka, ditengarai sebagai penyebabnya. Faktor lainnya adalah pelecehan emosional, pujian berlebihan ketika si anak berkelakuan baik dan memaki-maki saat si anak melakukan kesalahan sepele.

Menurut bapak psikologi modern Sigmund Freud, sebetulnya manusia dilahirkan tanpa rasa ego, apalagi narsis. Ego berkembang dalam masa kanak-kanak ketika orangtua atau keluarga terdekatnya mengajarkan nilai-nilai standar yang mereka anut. Mereka berharap anaknya memiliki ideal ego, sebuah citra pribadi yang sempurna.

Para narsis mudah dikenali dari perilakunya. Umumnya mereka bersifat ego-sentris, merasa dirinya paling hebat, paling tampan atau paling cantik. Mereka sering memonopoli pembicaraan, anti kritik dan meyakini bahwa orang lain iri dengan kehebatan mereka. Mereka tampil perfeksionis di muka umum demi mendapatkan pujian, tapi merasa diri tak berharga saat menyendiri. Itulah sebabnya kenapa mereka sangat menyukai keramaian, baik di ruang-ruang fisik maupun virtual seperti Internet.

Maraknya situs-situs jejaring sosial atau pertemanan di Internet seperti Facebook bagaikan menghidupkan kembali "gen-gen" narsisme dalam diri manusia. Hasil penelitian yang dirilis dalam jurnal "Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking" seperti dikutip The Daily Mail September lalu mengungkapkan bahwa menggunakan Facebook (FB) seperti memandang diri sendiri pada cermin. Mereka yang menghabiskan waktu memperbarui profilnya di Facebook kemungkinan besar adalah para narsis, kata para ilmuwan.

Menurut penelitian tersebut, Facebook menyediakan perangkat ideal bagi para narsis untuk memonitor penampilan mereka. Mereka suka menghitung berapa banyak "teman" yang mereka miliki meski hubungan pertemanan itu bersifat "dangkal".

Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian itu mewawancarai 100 mahasiswa yang terdiri dari 50 pria dan 50 wanita berusia 18-25 tahun tentang kebiasan "ngeFBe" mereka. Mereka diuji dengan serangkaian tes psikologi untuk mengetahui tingkat narsisme. Ternyata mereka yang lebih sering memeriksa laman Facebook-nya memiliki skor narsisme lebih tinggi ketimbang yang lain. Penelitian juga menemukan bahwa facebooker yang "kurang pede" ternyata lebih sering mengunjungi FB dibanding rekan-rekannya.

Ilmuwan Soraya Mehdizadeh mengatakan bahwa banyak orang mungkin tidak happy dengan temuan mereka. "Saya pikir orang akan bersifat defensif tentang hal ini, misalnya (dengan mengatakan)'Saya menggunakan Facebook bukan karena itu', sebab itulah label (narsisme) yang tak ingin ditempelkan pada Anda."

Memang sih, kenarsisan yang dibingkai pertemanan sering kita jumpai di FB. Ada facebooker yang di setiap kesempatan meng-update statusnya atau menggonta-ganti avatar (foto profil). Status yang ditulisnya seringkali adalah hal-hal sepele yang "nggak penting-penting banget" buat orang lain.

"Ritual" ini dilakukannya kapan dan dimana saja. Pokoknya, segala hal yang dia rasa perlu diberitakan, langsung ditumpahkan di status FB-nya. Entah karena nalurinya sebagai reporter atau hanya karena takut info yang didapatnya keduluan oleh yang lain. Cuma satu yang ada di pikirannya: statusnya harus "deadline every minute". Harapannya, halaman dindingnya akan ramai dikomentari oleh teman-temannya.

Tapi ssstt... tunggu dulu, ternyata ada "pesan peringatan" buat mereka yang doyan meng-update statusnya. Pesannya lumayan mengagetkan: seseorang yang sangat bergantung pada FB cenderung tidak mempunyai teman lagi di dunia maya. Koq bisa? Karena sobat-sobatnya mulai risih dan bosan dengan statusnya yang terus diupdate setiap waktu. Mereka cenderung tak lagi mempedulikan status si pecandu FB, bahkan akan segera menghapusnya dari daftar teman.

Sungguh, ini cerita bukan datang dari gosip infotainmen di layar kaca, tapi berasal dari Denver Business School, Universitas Colorado AS, yang juga melakukan penelitian terhadap para pengguna FB. Christopher Siboa, seorang peneliti dari universitas itu menganalisa sekitar 1.500 akun FB hanya untuk mencari tahu apa alasan utama orang tidak ingin berteman lagi dalam jejaring sosial itu.

Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian orang bosan berteman dalam FB dikarenakan sangat risih membaca status sepele yang ditulis seseorang di halaman profil-nya. Hal-hal remeh-temeh yang bikin jenuh itu misalnya soal "menu sarapan", "perjalanan ke kantor" atau soal gosip "selebritis favorit". Selain yang disebutkan tadi, terpampangnya status tentang politik atau agama, serta komentar-komentar yang bernada rasis dan kasar termasuk yang "bikin gerah" hubungan pertemanan.

Uniknya, lanjut Siboa, orang justru tidak merasa terganggu jika namanya dihapus sebagai sahabat dalam situs pertemanan sosial tersebut. Siboa juga mengatakan bahwa belakangan ini, perusahaan atau calon majikan yang akan mencari karyawan dapat mengetahui kepribadian mereka melalui status yang mereka buat di jejaring sosial tersebut. Komentar-komentar yang "nyeleneh" dapat dipandang sebagai hal yang negatif oleh calon atasan.

Facebook memang selaksa semburan "bisa ular beludak". Betapa tidak? Racunnya sanggup menghipnotis otak para penggunanya untuk bergeming di depan layar monitor. Mau bukti? Sekarang ada 500 juta pengakses jaringan ini di seluruh dunia.

Menurut data yang dirilis CheckFacebook, per 12 Oktober 2010, pengguna Facebook di Indonesia sudah mencapai 27.953.340. Dan situs pengamat internet Alexa menempatkan Facebook di posisi pertama peringkat situs yang paling sering diakses dari Indonesia, melampaui peringkat Google dan Yahoo!.

Efeknya tak hanya dirasakan orang-orang kantoran berparfum wangi semata, anak sekolah berseragam pun "terpasung" dengan jaringan pertemanan yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg itu. Bahkan konon para pekerja seksualpun sekarang bisa "memantau" pelanggan hanya dengan satu sentuhan jari lentik di ponsel mereka.

Ah, semoga jutaan orang yang masih asyik menikmati keajaiban "Si Buku Tampang" itu bukanlah Narkissos yang dikutuk oleh Nemessis sebagai pencinta bayangannya sendiri...

KARAPAN "PENDERITAAN" SAPI


Tradisi karapan sapi Madura yang awalnya hanya dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk kegembiraan usai panen, saat ini telah menjadi ajang eksploitasi dan penyiksaan terhadap binatang pemakan rumput ini demi kesenangan dan kebanggaan pemilik dan "pebotoh" pemasang taruhan.


Jika awalnya kerapan hanya menggunakan cambuk agar sapi-sapi itu mau berlari kencang, saat ini peralatan itu mulai ditinggalkan dan diganti tongkat penuh paku. Bahkan sebelum dipacu, sekujur badan dan mata sapi tersebut diolesi balsam, dikucuri spirtus dan cuka untuk menimbulkan sakit dan kemarahan sapi hingga dia berlari bagai mengamuk.



Dengus nafas sapi dan darah segar yang mengucur dari luka bekas cakaran tongkat berpaku sang joki silih berganti, kibasan ekor yang bergerak ke kiri dan kanan serta airmatanya yang mengalir, menggambarkan betapa binatang itu menahan sakit, perih dan panas yang amat sangat. Kesemuanya terbalut dengan teriakan pemilik, pebotoh, dan penonton yang kegirangan menyaksikan laju binatang yang sudah dipasangkan dengan "keleles" itu.



Bunyi tabuhan dan Sronen saling bersahutan mengiringi pasangan sapi juara yang diarak mengelilingi Stadion Soenarto Hadiwidjojo tempat pelaksanaan kerapan. Ribuan penonton, bersuka cita, menari mengikuti irama tabuhan dan sronen. Suasana itu sangat kontras dengan apa yang dialami sapi-sapi tersebut.



"Kegembiraan di atas kepedihan" mungkin merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi yang terjadi dalam setiap ajang karapan sapi yang sering di gelar di pulau garam tersebut.



Namun begitu, penderitaan selalu ada akhirnya. Penderitaan sang jawara segera berakhir ditangan sang jagal, ketika predikat pecundang telah disandangnya.

Dengus nafas sapi dan darah segar yang mengucur dari luka bekas cakaran tongkat berpaku sang joki silih berganti, kibasan ekor yang bergerak ke kiri dan kanan serta airmatanya yang mengalir, menggambarkan betapa binatang itu menahan sakit, perih dan panas yang amat sangat. Kesemuanya terbalut dengan teriakan pemilik, pebotoh, dan penonton yang kegirangan menyaksikan laju binatang yang sudah dipasangkan dengan "keleles" itu.

Bunyi tabuhan dan Sronen saling bersahutan mengiringi pasangan sapi juara yang diarak mengelilingi Stadion Soenarto Hadiwidjojo tempat pelaksanaan kerapan. Ribuan penonton, bersuka cita, menari mengikuti irama tabuhan dan sronen. Suasana itu sangat kontras dengan apa yang dialami sapi-sapi tersebut.


"Kegembiraan di atas kepedihan" mungkin merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi yang terjadi dalam setiap ajang karapan sapi yang sering di gelar di pulau garam tersebut.

Namun begitu, penderitaan selalu ada akhirnya. Penderitaan sang jawara segera berakhir ditangan sang jagal, ketika predikat pecundang telah disandangnya.

HANCURNYA PERADABAN BRANTAS


Air adalah kehidupan. Sungai adalah peradaban. Jika pada peradaban Mesir kuno ada Sungai Nil, maka Sejarah sungai Brantas adalah sejarah peradaban Jawa Timur, kerajaan-kerajaan besar Seperti Kadiri, Singosari dan Majapahit juga dibangun di sepanjang daerah aliran sungai Brantas.

Hingga kini, keberadaan Sungai Brantas, sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Jawa Timur, 60 persen penduduk Jatim tinggal di DAS Brantas. Memiliki panjang 320 km dan daerah aliran sungai (DAS) seluas 12.000 km2, Sungai Brantas mencakup lebih kurang 25 persen luas provinsi Jawa Timur. Pemerintah menetapkan sebagai sungai strategis karena besarnya kontribusi daerah aliran sungai (DAS) Brantas pada stok pangan nasional.

Namun sayang kebijakan itu tidak diikuti dengan kebijakan pengelolaan dan kewenangan pengawasan. Akibatnya, Sungai Brantas saat ini menghadapi masalah kerusakan DAS yang serius. Sidikitnya terdapat 550 titik penyedotan pasir menggunakan mesin mekanik ditemukan disepanjang Tulungagung, Blitar, Kediri, Jombang hingga Mojokerto, yang setiap harinya menyedot pasir hampir 3 juta m3 pasir dari dasar sungai.

Penyedotan pasir besar-besaran ini menyebabkan berubahnya profil sungai, Pada daerah tertentu alur sungai yang semula sempit dan dangkal berubah menjadi lebar dan dalam, Pada daerah yang lain sebaliknya. Pengambilan pasir ini juga mengakibatkan ambruknya tebing-tebing sungai seperti yang banyak terlihat di daerah Papar, Kediri.

Menurut hasil riset Ecoton (Lembaga Pengkajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah) pada awal 2010, jika sebelumnya terdapat 56 jenis ikan air tawar yang hidup di Sungai Brantas, kini tinggal separuhnya, Padahal selain memberikan kehidupan bagi nelayan, ikan juga berfungsi sebagai dekomposer yang mengurai zat-zat kimia sehingga kandungan air tetap bersih dan aman dikonsumsi.

Akhirnya, sejauh manakah kita akan membiarkan upaya-upaya pengerusakan terus terjadi? Sejauh manakah kita mampu menanggung bencana akibat kerusakan itu yang sebenarnya telah tampak di depan mata?

Suara nurani rakyat untuk wakil rakyat yang terhormat


Para wakil rakyat mengeluh. Ruangan seluas 32 meter persegi yang ditempati saat ini terlalu sempit. Tak mampu menampung jumlah staf dan berbagai dokumen yang mendukung kerjanya sebagai wakil rakyat di Gedung DPR, Jakarta. Gedung Nusantara I, tempat mereka berkantor saat ini, dinilai sudah melebihi kapasitas sehingga diperlukan gedung yang baru. Gedung dengan anggaran Rp 1,138 triliun itu rencananya akan mulai dibangun pada 22 Juni 2011.

Suara penolakan mulai dikumandangkan. Tidak hanya dari para aktivis, tetapi juga masyarakat. Belakangan, sejumlah fraksi juga mulai menarik dukungan. Suara-suara rakyat, kelompok yang mereka wakili berikut ini, patut didengarkan, jika memang mereka benar, merasa mewakili.

Seorang penjual lontong sayur, yang hampir setiap hari menuju Kompleks Parlemen Senayan yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto itu untuk mencari nafkah. Ia datang tidak dengan mobil mentereng, laiknya para wakilnya. Hanya dengan berjalan kaki, ia dorong gerobak tuanya yang bertuliskan “Lontong Sayur” dari kediamannya di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Pria yang sudah menjalani profesi sebagai penjual lontong sayur sejak 2002 silam ini adalah salah satu dari beberapa pedagang yang sering menjajakan dagangan di depan Kompleks DPR. Ia juga berkomentar tentang ramainya pemberitaan tentang pembangunan gedung baru DPR. Tak setuju, itu yang diungkapkan Basri.

sebagai wakil rakyat yang baik, seharusnya anggota DPR memerhatikan kesejahteraan rakyat terlebih dahulu. Pembangunan gedung baru dengan anggaran besar tak layak di saat rakyat masih tercekik dengan kondisi ekonomi yang karut-marut.


Belajar Atasi Fakir Miskin, DPR Kunjungi China dan Australia


Anggota Komisi VIII DPR mencari cara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Berbekal draf RUU Fakir Miskin yang masih setengah jadi, rombongan komisi VIII DPR bertolak ke Australia dan China.

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Gondo Radityo Gambiro bertolak ke Australia dan China pada hari Minggu (17/4/2011). Rombongan akan melakukan tour ke dua negara tersebut hingga 24 April 2011.

Kunjungan Komisi VIII DPR ini mungkin bertujuan mulia. Namun rombongan Komisi VIII tak sempat berpamitan kepada rakyat Indonesia melalui media.

Dalam kunjungan tersebut rombongan Komisi VIII DPR akan menggelar pertemuan dengan parlemen China dan Australia. Membahas utamanya terkait regulasi dan jaminan bagi fakir miskin di China dan Australia.

Sepulang dari China dan Australia, DPR akan menyelesaikan RUU Fakir Miskin. Diharapkan UU ini mampu mendorong pemerintah memperhatikan nasib fakir miskin.

FITRA merilis data, kunjungan Komisi VIII DPR ke China 17-24 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 668.730.500. Sementara kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia menghabiskan anggaran Rp 811.800.250.

Daftar kunjungan kerja empat alat kelengkapan DPR selama masa reses DPR 8 April hingga 8 Mei 2011 yang diolah oleh Seknas FITRA dari RK dan Dipa DPR tahun 2011 yang mengikuti standar Kemenkeu no. 100/PMK.02/2011 adalah sebagai berikut:

1. Kunjungan Komisi I DPR ke Amerika Serikat 1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.405.548.500
2. Kunjungan Komisi I DPR ke Turki 16 –22 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 879.908.000
3. Kunjungan Komisi I DPR ke Rusia menghabiskan anggaran Rp 1.286.713.750
4. Kunjungan Komisi I DPR ke Prancis menghabiskan anggaran Rp 944.593.250
5. Kunjungan Komisi I DPR ke Spanyol menghabiskan anggaran Rp 1.201.826.500
6. Kunjungan Komisi X DPR ke Spanyol 24 – 30 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.320.374.500
7. Kunjungan Komisi X DPR ke China menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
8. Kunjungan Komisi VIII DPR ke China 17-24 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
9. Kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia menghabiskan aggaran Rp 811.800.250
10. Kunjungan BURT DPR ke Inggris 1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.574.638.500
11. Kunjungan BURT DPR ke Amerika Serikat menghabiskan aggaran Rp 1.966.986.500

Total anggaran yang digunakan kunjungan kerja DPR selama masa reses (8 April-8 Mei 2011) adalah Rp 12.730.087.250.

Sekoteng makanan khas Jawa Tengah

Ini nih, salah satu minuman asli indonesia...
yang juga jadi salah satu dari kekayaan bangsa kita...

SEKOTENG

minuman asli Jawa Tengah Sekoteng ini minuman yang terbuat dari Jahe, dan didalamnya terdapat campuran kacang hijau, kacang tanah, pacar cina dan potongan roti...
Dihidangkan Panas dan enaknya siy malem2......



Sekoteng biasanya dijual keliling dengan menggunakan gerobak pikul atau gerobak dorong. Satu sisi untuk panci air jahe beserta kompornya sedangkan sisi lain adalah tempat bahan campuran dan tempat mempersiapkan sekoteng itu sendiri.

Bale Pemain Terbaik versi PFA


Gareth Bale terpilih sebagai Pemain Terbaik versi Professional Footballers Association (PFA). Sementara penghargaan Pemain Muda Terbaik jatuh ke tangan gelandang Arsenal Jack Wilshere.

Bale mengalahkan Samir Nasri dan Carlos Tevez yang masing-masing harus puas di posisi kedua dan ketiga. Pemain lain yang masuk nominasi Pemain Terbaik adalah Charlie Adam, Scott Parker, Rafael van der Vaart, dan Nemanja Vidic.

Bale menjadi pemain Wales keempat yang meraih penghargaan bergengsi ini. Sebelumnya, Ian Rush, Mark Hughes, dan Ryan Giggs juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Ini adalah penghargaan besar dan ini kehormatan besar untuk diterima, terutama dari para pemain profesional lain, Tak terlalu banyak orang Wales yang memenangkannya .

Bale juga dinominasikan untuk penghargaan Pemain Muda Terbaik. Namun, penghargaan tersebut akhirnya jatuh ke Wilshere. Ini adalah musim penuh pertama bale dan ini penghargaan besar.

Dalam kesempatan ini juga ditetapkan para pemain yang masuk Premier League Team of the Year, yakni:

Edwin Van der Sar (Manchester United), Bacary Sagna (Arsenal), Ashley Cole (Chelsea), Nemanja Vidic (Manchester United), Vincent Kompany (Manchester City), Nani (Manchester United), Samir Nasri (Arsenal), Jack Wilshere (Arsenal), Gareth Bale (Tottenham Hotspur), Carlos Tevez (Manchester City), Dimitar Berbatov (Manshester United).

sumber : skysport.com

Video Iklan LPI [ Tarkam ]

Saat menonton TV di salah satu stasiun televisi nasional, ada suatu iklan baru dan ternyata iklan tersebut dari LPI ( Liga Primer Indonesia ) kompetisi yang ilegal di Indonesia. Liga Primer Indonesia yang memiliki semboyan “Change The Game” ini membuat sensasi dengan membuat sebuah iklan yang bertajuk sebuah pertandingan yang berada di desa, atau orang menyebutnya sebagai Liga Tarkam. Dalam iklan tersebut terdapat pemain-pemain di LPI seperti, Andik Firmansyah, Kurniawan DJ, Irfan Bachdim serta pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso (hanya itu orang yang saya tahu,hehehe:D)



Apakah iklan itu pertanda jika kompetisi LPI merupakan Liga Tarkam di Indonesia?

Barcelona FC siap ke Indonesia


Barcelona FC siap menjajaki berbagai kerjasama di bidang sepakbola dengan Indonesia, termasuk melakukan pertandingan persahabatan dengan timnas Garuda dan membuka sekolah sepakbola di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden klub Barcelona FC Sandro Rosell dalam pertemuannya dengan Dubes RI Adiyatwidi Adiwoso di Camp Nou, Barcelona, demikian KBRI Madrid melalui siaran pers yang diterima detikcom hari ini, Sabtu (16/4/2011).

Selain pertandingan persahabatan dan pembukaan sekolah sepakbola, dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis (14/4/2011), juga dijajaki pelaksanaan training of trainers bagi para pelatih sepakbola Indonesia.

Diharapkan dari kerjasama ini akan tercetak para pemain muda sepakbola Indonesia yang berkualitas untuk dapat membawa nama Indonesia di kancah persepakbolaan internasional.

Pertemuan Sandro Rosell dan Dubes Adiyatwidi Adiwoso dilangsungkan dalam upaya KBRI Madrid untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan Spanyol, di mana sepakbola dipandang sebagai salah satu media paling tepat, mengingat kecintaan masyarakat dua negara tersebut pada sepakbola.

Dubes dalam pertemuan tersebut juga menyebutkan bahwa dengan begitu banyak penggemar klub Barcelona di Indonesia, kedatangan tim Barcelona FC untuk melakukan pertandingan persahabatan akan sangat dinantikan oleh para suporter setia klub nomor satu Spanyol ini.

KBRI Madrid berkomitmen dalam mendorong kerjasama olahraga Indonesia dengan Spanyol, khususnya untuk saat ini dalam cabang sepakbola.

Hal ini terbukti dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, di antaranya dengan pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan baru-baru ini antara Duta Besar dengan klub ternama Spanyol lainnya, Real Madrid.

Jika kerjasama ini dapat segera terwujud maka tidak lama lagi publik Indonesia akan dapat menikmati pertandingan-pertandingan cantik berkelas dunia melalui permainan yang disuguhkan oleh para pemain Spanyol dalam kunjungannya ke Indonesia. Ojala, Semoga!

" Dara " [ Lirik lagu Aril ]


Dan jangan kau bersedih
Ku tau kau lelah
Tepiskan keruh dunia
Biarkan mereka..biarkan mereka

Tenangkan hati disana
Tertidur kau lelap
Mimpi yang menenangkan
Biarkan semua..biarkan semua

Kurangi beban itu
Tetap lihat ke depan
Tak terasingkan dunia
Dua jiwa perih

Masih ada disana tempat kita berdua
Dan hati yang menyatu
Tempat kita berdua

Kurangi beban itu
Tetap lihat ke depan
Tak terasingkan dunia
Dua jiwa perih
Masih ada di sana untuk kita berdua