Sabtu, 11 Februari 2012

Bung Karno, Marilyn Monroe, Imelda Marcos, dan The Beatles

Pernah mendengar kisah Bung Karno yang belum banyak diketahui orang? Atau, hubungannya dengan Marilyn Monroe, Imelda Marcos, dan The Beatles?



Saya menemukan artikel menarik yang jujur saya sendiri baru mengetahuinya saat ini. Berikut saya petikan kisah lengkapnya oleh Walentina Waluyant , seorang WNI yang tinggal di Belanda. Dia menulisnya di blog komunitas citizen jurnalism milik kolomkita.detik.com. Berikut saya bagikan tanpa perubahan. Silahkan dinikmati.

***
Kejadian “benci segi tiga” itu terjadi di era 1960-an. Ketika Bung Karno mengunjungi Filipina tahun 1964, suami Imelda,Ferdinand Marcos belum menjadi presiden. Ketika setahun sesudahnya, tahun 1965 suami Imelda diangkat menjadi presiden, Bung Karno memasuki ambang keruntuhannya.

Sukarno memang belum pernah bertatap muka dengan Imelda Marcos, mantan ibu negara Filipina. Walau kedua tokoh flamboyan tadi, Sukarno dan Imelda tak pernah bertemu, tapi keduanya mempunyai obyek yang sama untuk dimusuhi. Siapa musuh bersama mereka berdua? Siapa lagi kalau bukan The Beatles


Grup band asal Liverpool itu memang pernah bikin Bung Karno “alergi” dan bikin murka Ibu Negara Filipina, Imelda Marcos. Keduanya memang dikenal anti The Beatles, walau dengan alasan berbeda. Yang menarik, walau alasan anti The Beatles itu didasari latar belakang berbeda, tapi kisah tercecer di balik itu sama konyolnya. Inilah kisahnya!

Sudah banyak kita dengar kisah bagaimana Bung Karno melarang musik barat. Saya tidak ingin bercerita tentang Koes Plus yang dicekal karena musiknya yang “ke-beatles-beatles-an”. Itu sudah banyak kita dengar.

Dan bagaimana kisah perseteruan Imelda dengan The Beatles? Kenapa sampai John Lennon kapok dibuatnya? Kata John Lennon, “Saya tidak akan pernah mau lagi terbang ke Filipina. Bahkan cuma terbang lewat di atasnya juga ogah ah”, katanya.

Gara-garanya pengalaman pahit The Beatles ketika harus hengkang secara tidak menyenangkan dari Manila tahun 1966. Bagaimana kisahnya hingga Imelda yang tadinya kesengsem pada The Beatles, tiba-tiba jadi sangat murka pada anak-anak band itu?

***

Sebelum menengok insiden Imelda dengan The Beatles, sejenak kita tengok dulu situasi di tanah air tahun 1960-an. Anda tahu kan, bagaimana Sukarno memberantas musik ngak ngik ngok, termasuk musik Beatles dan Beatlemania di Indonesia.

Bukan cuma musiknya, tapi gaya rambutnya pun dilarang. Tukang cukur dilarang melayani pelanggan yang ingin memotong rambut ala The Beatles.

Razia rambut gondrong dilakukan di mana-mana. Bung Karno menyinggung dalam pidatonya tahun 1964, dia memerintahkan polisi untuk membawa anak-anak muda berambut model Beatles ke tukang cukur. Itu pidato resmi. Tapi di luar pidato, Bung Karno dengan tegas memerintahkan agar yang berambut gondrong dibikin plontos.

Kenyataannya, polisi memang tidak perlu membawa ”pasukan gondrong” ke tukang cukur. Karena polisinya sendirilah yang jadi tukang cukurnya. Inilah mungkin razia paling konyol dalam sejarah Indonesia. Karena orang yang kena razia, terpaksa manut saja model kepalanya dibikin kayak kelapa….langsung di tengah jalan! Jadi tontonan orang-orang.

Lha, polisi kok disuruh jadi hair-stylist dadakan. Hasilnya, tentu saja kepala anak-anak muda itu jadi pitak tidak karuan. Dan orang yang menonton tertawa-tawa. Apes anak-anak muda itu. Kètèrlaluan bah! Musiknya tak boleh, rambutnya haram……dan itu pun masih belum cukup!

Ternyata razia musik, razia rambut masih pula diikuti razia lain. Yaitu razia celana jengki, celana bray-cut, celana ketat ala The Beatles. Dilarang pakai celana ketat! Untuk menentukan seberapa ketatnya celana, polisi tidak perlu pusing-pusing. Cukup pakai botol bir. Jika di ujung celana di pergelangan kaki itu botol bir tidak bisa lagi dimasukkan, ini artinya celana itu terlalu ketat. Sebagai hukuman, celana itu harus digunting sampai paha. Gampang kan?

Senjata polisi cukup botol bir dan gunting. Jadi si korban razia tadi, sudah kepala pitak, celananya dibikin model kolor pula! Walaaah…..mau ikut mode, malah jadi salah model. Tidak heran penonton di jalanan jadi terpingkal-pingkal bersorak-sorai melihat dagelan gratisan itu.

***

Sebetulnya yang jadi soal bukan ngak ngik ngok-nya. Bukan soal gondrong dan celana jengki.Bukan soal “Amerika kita setrika, Inggris kita linggis” (jargon Bung Karno). Juga bukan soal dikipasi kelompok kiri. Sukarno bukan type plintat-plintut yang mudah dikipasi.

Masalahnya budaya ngak ngik ngok dan gaya anak-anak band itu, di mata Bung Karno, disuntikkan oleh imperialisme kapitalis. Buat Bung Karno, para imperialis itu hanya ingin merangsek Indonesia dengan segala cara. Termasuk melalui budaya. Itu yang jadi kutil dan bikin alergi Sukarno. Kebetulan saja yang terdengar dilarang adalah Beatles. Karena waktu itu band ini sedang digandrungi. Tapi sebetulnya yang juga ikut dilarang adalah musik barat produk kapitalisme lainnya, plus dansa-dansinya, termasuk musik Elvis Presley. Untung saja model jambul Elvis tidak ikut-ikutan dilarang.

Larangan musik tadi ikut bikin putra Bung Karno, Guntur Sukarnoputra yang waktu itu masih remaja jadi mangkel juga. Padahal Guntur itu hobinya musik. Sejak kelas 5 SD sudah main gitar dan punya kelompok band. Ketika SMP Guntur membentuk band Ria Remaja. Sebagai anak muda Guntur juga ingin mencoba memainkan musik yang sedang trend. Termasuk musik The Beatles yang dikatakan bapaknya ngak ngik ngok.


Guntur bercerita dalam wawancaranya, “Kalau ketahuan oleh Bung Karno saya ikut main musik, ya dipelototin atau ditegur. Hey, kamu main ngak ngik ngok, ya? Awas, jangan main lagi!”. Lalu dilanjutkannya, “Tapi kalau nggak ketahuan ya saya main lagi….ha…ha…ha…”

Di luar larangan musik barat, Bung Karno kadang “kena sentil” juga oleh joke orang-orang terdekatnya. “Kalau cewek western pasti Bung ndak bisa nolak kan?”. Menolak Marylin Monroe? Mana tahan. Rasanya tak akan ada yang percaya Bung Karno bisa bilang “NO” buat cewek, tidak perduli dia dari barat, utara maupun selatan. Memang susah cari presiden tanpa cela. Seperti kata Sukarno, “manusia mana yang tidak punya kekurangan?”.


Bung Karno sejak semula menolak The Beatles karena alasan ideologi. Lain dengan Imelda. Tadinya ibu negara ini memang sengaja mengundang The Beatles ke istana Malacanang karena memang demen plus demam The Beatles. Maklum, The Beatles lagi jaya-jayanya. Jadi idola di seantero dunia.


Ketika itu The Beatles diundang oleh penyelenggara showbiz untuk konser di Manila. Lalu berangkatlah mereka ke Manila. Saat mereka sedang beristirahat di hotel, tiba-tiba ada permintaan mendadak dari ibu negara, agar mereka segera datang ke istana. Rupanya Imelda ingin pertunjukan khusus untuknya di istana. Undangan Imelda ini tak terduga, dan itu di luar jadwal show. Karena itu dengan enteng The Beatles menolak undangan itu.Akibat penolakan tadi, Imelda Marcos sang ibu negara menjadi menjadi sangat murka! Ini penghinaan terhadap ibu negara! Pasangan suami istri Marcos yang bertangan besi itu ditakuti di seluruh Filipina. Lha anak-anak gondrong slebor dari Inggris itu kok berani-beraninya bilang “NO” pada istri diktator. Kira-kira yang ada di pikiran Imelda, “buseeet….mereka belum kenal siapa saya!!!”.


Tapi sebetulnya penolakan The Beatles itu juga karena sejak pertama kali tiba di bandara, perasaan mereka sudah tidak nyaman. Ringo Starr bilang, di setiap sudut terlihat orang-orang bawa senjata. Selain itu, menurut George begitu tiba mereka tidak menerima respek yang pantas. Petugas membentak-bentak memberi instruksi. Padahal mereka sudah keliling dunia, dan di mana-mana mereka selalu dihormati. Jadi memang sejak awal kesan tentang Filipina sudah begitu menakutkan.

Kesan menakutkan itu semakin bertambah, ketika baru saja beristirahat di hotel. Sambil berbaring setelah perjalanan melelahkan, mereka sangat kaget ketika pintu kamar terdengar digedor keras sekali. Terdengar keributan di luar pintu. Begitu pintu dibuka, sejumlah petugas bersenjata membentak, “Cepat! Kalian harus segera ke istana sekarang juga! Kalian sudah ditunggu ibu negara!”. Padahal sebelumnya tidak ada perjanjian tentang itu. Permintaan mendadak yang memaksa-maksa dan dirasa tidak sopan itu, membuat mereka tak berpikir panjang, dan berkata “No, no, no!!!”.

Sesudah penolakan itu, The Beatles merasakan sangat jelas ada skenario yang diatur untuk mengintimidasi kehadiran mereka di Filipina.

Segalanya pun menjadi mimpi buruk. Setiap menit yang mereka lalui di Manila rasanya seperti seabad. Konser mereka dihadiri penonton yang jumlahnya seperti jumlah penonton festival nyanyi tingkat kecamatan. Padahal rencananya itu adalah pertunjukan akbar dengan massa bejibun.

Pelayanan di hotel tiba-tba menjadi sangat tidak ramah. Makanan dari hotel kelihatan sangat buruk sehingga mereka jadi tak berselera menyantapnya.

Perlakuan lebih buruk lagi mereka terima ketika tiba saatnya meninggalkan Filipina. Untuk mencapai bandara, terpaksa mereka harus menumpang motor orang yang kebetulan lewat. Soalnya tidak seorang pun mau memberi mereka tumpangan mobil. Belum lagi caci maki yang mereka terima di sepanjang jalan. Orang-orang tak segan-segan meludah kasar di depan mereka. Bahkan mereka harus membawa segala peralatan sendirian karena tak seorang pun kuli pengangkut yang bersedia membantu.

Eskalator di bandara tiba-tiba berhenti pas ketika mereka hendak menapak kaki ke tangga berjalan itu. Padahal mereka membawa kopor dan peralatan berat. Terpaksa dengan ngos-ngosan mereka harus melalui tangga biasa. Beberapa orang kelihatan seperti ingin memukul dan menyerang mereka sambil memaki kasar, “Keparat! Kalian minggat sana sekarang juga!!!”.

Paul McCartney bilang, di ruang tunggu bandara mereka memilih duduk di belakang serombongan biarawati yang kebetulan ada di sana. Perhitungannya, orang-orang di negara Katolik tidak akan berani menyerang orang yang berada di dekat biarawati. Paul menggambarkan, mungkin itu jadi pemandangan unik jika ada yang memotret adegan tadi. Maksudnya kombinasi kontras antara “the bad boys” dan biarawati yang alim santun

Setelah bersusah payah, akhirnya mereka berhasil tiba di pesawat. Kontan mereka mencium kursi pesawat, karena kelegaan yang luar biasa. Rasanya seperti baru lolos dari maut.


Paul menuduh Marcos dan Imelda telah dengan sengaja menggunakan kediktatorannya mengatur orang-orangnya untuk meneror mereka selama di Manila. Saking geramnya, Paul berkata, “Seandainya saya punya bom, saya sudah menjatuhkan bom di sana!”. Sejak itu mereka bersumpah tidak akan pernah mau lagi menginjakkan kaki di Filipina.

Belakangan, Imelda Marcos memberi komentar dalam wawancaranya ketika ditanya apa pendapatnya tentang musik The Beatles. “The Beatles? Saya tidak pernah suka musik mereka. Musik mereka mengerikan!”, kata Imelda.

***
Siapa sangka seorang ibu negara terhormat, anggun dan cantik jelita bisa mengeluarkan pernyataan konyol semacam itu, hanya karena ngambek gara-gara maunya ditolak?

Ukuran suka atau tidak sukanya Imelda memang “suka-suka”. Sentral Imelda adalah “AKU”. Begitu “AKU”-nya tidak dituruti, maka Beatles yang tadinya dinantinya di istana dengan suka cita, kini dibencinya dengan suka-suka. Kalau maunya dituruti bilang “nice”, kalau tidak dituruti bilang “ horrible”. Wah, rupanya orang terhormat bisa juga bereaksi kekanak-kanakan kalau maunya ditolak.Dan bagaimana ukuran suka atau tidak suka dari Bung Karno? Buat Bung Karno, urusan suka atau tidak suka itu urusan nomor dua. Ini bukan soal “AKU”. Nomor satu itu ideologi. Yang penting jangan coba ganggu gugat ideologi anti imperialisme. Sentral Bung Karno adalah “ISME”. Begitu isme-nya dan isme Beatles tidak se-harmoni, maka gunting dan botol bir yang bicara. Jangan membandingkan Bung Karno dan Imelda dong! Jauh amat! Begitu kata anda.

Membandingkan Imelda Marcos dan Bung Karno? Yang satu penghamba imperialisme kapitalis kalau perlu mengorbankan karakter bangsa. Dan yang satu arsitek karakter bangsa, karena itu menolak menghamba pada imperialisme kapitalis. Jelas beda jauh kan?

Danau Merah Sumatra Selatan

Danau Merah Di Sumatra Selatan – Danau seluas enam hektar yang berwarna aneh yaitu seperti darah ditemukan oleh warga kota Pagaralam, Sumatra Selatan sehingga dikenal dengan Danau Merah Di Sumatra Selatan. 

Danau itu terletak di perbatasan Provinsi bengkulu atau lebih tepatnya terdapat di sekitar bukit Raje Mandare. Danau ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki selama dua hari melintasi kawasan hutan serta bukit Rimbacandi di kdaerah Kelurahan Candi Jaya, Dempo Selatan.


Asmidi warga setempat di Pagaralam menuturkan “kami bersama rombongan sebanyak 21 orang termasuk dua parataknormal melakukan ekspedisi di kawasan Rimbacandi dengan menelusuri tebing, hutan dan perbukitan selama dua hari baru sampai di lokasi danau merah tersebut.”. 
 
Lokasi Danau Merah Di Sumatra Selatan tersebut terkenal dengan banyak tersimpan berbagai peninggalan bersejarah termasuk candi. “Namun anehnya meskipun dilihat dari permukaan berwarna merah, tapi ketika air diambil menggunakan tangan diangkat ke permukaan justru warnanya seperti biasa bening dan jernih”. Lanjutnya.
 
Ia mengatakan, kemudian di daerah bukit Raje Mandare itu kondisi hutanya juga ada keanehan, untuk membedakan apakah daerah tersebut masih tanah Besemah atau bukan bisa dilihat dari pohon kayu. “Jadi kalau pohon kayu miring ke arah Pagaralam artinya masih masuk wilayah tanah Besemah, sedangkan kalau masuk daerah Bengkulu ia akan berlawanan arah miringnya,” ungkap dia. Itulah keanehan lain dari Danau Merah Di Sumatra Selatan tersebut.

Hewan dan binatang di Danau Merah Di Sumatra Selatan itu terbilang cukup jinak namun Asmidi menuturkan agar kita tidak berbicara atau berisik agar hewan-hewan tersebut tidak lari. Pihak pemerintah setempat untuk melakukan penelitian di daerah itu, terkendala masalah keterbatasan dana serta diperlukan tenaga ahli di bidangnya. Daerah tersebut merupakan aset wisata alam yang langka. Keanehan lainnya ialah ditemukannya kelabang raksasa ukuran lebar 30 centimeter dengan panjang 50 cm, burung raksasa dan kerbau yang telinganya ada sarang lebah atau tawon, namun demikian kami tidak tahu apa saja yang tersimpan di daerah bukit Raje Mandare itu.

Aksi Akrobatik Polantas Subang

Belum lama ini muncul video anggota Polantas Polres Subang Jawa Barat, Bripka Karno Suroyo (55), berakrobat ria mengendarai sepeda motor patrolinya di tengah jalan ramai.

Video akrobat Bripka Karno mengendarai motor selama belasan kilometer di ruas Jl Raya Ciater sampai Jl Raya Cijambe ini, diunggah seorang warga ke Youtube pada 4 Oktober 2011, dengan judul 'Aksi Akrobatik Polantas Subang'.



Dalam video berdurasi 5 menit 29 detik itu, Karno memamerkan keahlian mengatur lalulintas di atas motor patrolinya. Dengan mengerakkan kedua tangannya mengatur lalu lintas, kedua kakinya masih bertumpu di atas pijakan motor yang melaju.

Dengan motor yang berjalan kencang, Karno mampu lepas tangan di tas motor kendati jakan menikung dan menanjak, mampu merebahkan badannya di atas jok dengan beberapa gaya kaki yang ditunjukkannya. Bahkan, ia mampu menyalip mobil dengan lepas tangan dari stir kemudi.

Kepada sejumlah media yang telah mewancarainya, Karno yang akrab dipanggil Uwak itu mengatakan aksi menantang maut ini bukan kali pertama dilakukan dan bukan untuk mencari sensasi. Sebab, aksi ini telah dilakoninya sejak lima tahun terakhir. Menurutnya, tujuannya semata-mata untuk menghibur.

Bahkan, atraksi akrobat mengendarai motor patrolinya itu bisa dilakukan dengan kecepatan sekitar 80 km/jam dengan trek lintasna jalan lurus seperti jalur pantura dan jalan kecil dan berkelok seperti selatan Subang yang ramai lalu lalang kendaraan.

7 Keajaiban Dunia Yang Mungkin Belum Kita Ketahui

 
1.Banaue Rice Terraces di Filipina
Dari gambar ini kelihatan luar biasa, ya, sawah irigasi kuno yang berumur 2000 tahun. Terletak di gunung Ifugao Filipina, terkenal dengan sebutan Banaue Rice Terraces. Tidak muluk-muluk, tapi Filipina merasa cukup puas seandainya Banaue Rice Terraces ditempatkan sebagai “Keajaiban Dunia ke Delapan”.
Diperkirakan, sawah yang ‘diukir’ di gunung Ifugo ini, dibuat dengan peralatan yang sangat tradisional oleh nenek moyang bangsa Filipin. Sawah petak ini berada di 1.500 meter di atas permukaan laut dan mengelilingi lereng gunung sejauh 10.360 kilometer persegi.
Yang luar biasa, nenek moyang sudah mengatur sedemikian rupa pengairan sawah yang berasal dari hutan yang berada atas persawahan itu. Penduduk setempat sampai hari ini masih menanam pati juga sayuran di sawah itu.
Erosi, merupakan salah satu ancaman bagi keberadaan sawah kuno ini. Karenanya, pemerintah juga warga sekitar sangat peduli hal ini, perawatan serta rekonstruksi dilakukan terus menerus, untuk menjaga kelestariannya.
 
2.Sigiriya di Sri Langka

Ini adalah sisa-sisa peninggalan istana kuno yang terletak di atas bukit batu. Sigiriya atau Batu Singa, begitu sebutannya. Terletak di Matale District, Sri Lanka, dikelilingi hutan, waduk, juga kebun. Letaknya yang unik, ditambah dengan pemandangan menakjubkan, membuat Sigiriya banyak dikunjungi wisatawan. Melihat dari udara, Sigiriya seperti lukisan kuno yang mengingatkan orang pada Ajanta Caves di India.
Sigiriya dibangun pada masas pemerintahan Raja Kassapa I yang memerintah dari 477-495 AD. Tempat ini adalah satu dari tujuh peninggalan kuno yang dimiliki Sri Langka. Diduga, Sirigiya didiami sejak masa pra-sejarah. Lalu, pada abad ke-5 BC, tempat ini dipakai sebagai biara.
3. Tower of Hercules di Spanyol
Menara Hercules adalah mercu suar kuno peninggalan Romawi yang terletak di semenanjung, sekitar 2,4 kilometer (1,5 mil) dari pusat Corunna, Galicia, barat laut Spanyol. Nama Corunna berasal dari kolom kuno. 
Tinggi tower ini 55 meter menghadap pantai Atlantik Utara, Spanyol. Mercusuar Hercules berusia 1900 tahun, peninggalan Romawi yang masih beroperasi hingga kini Konon, usia tower ini sudah mencapai 1900 tahun, direhabilitasi tahun 1791. 
Ini adalah mercu suar peninggalan Romawi yang hingga kini masih difungsikan.
4. Toru, Kota Kuno di Polandia Utara yang Masih Eksis
Toru adalah kota di Polandia utara, persisnya di Vistula River. Ini adalah kota kuno yang telah ada sejak 1100 BC yang sampai sekarang masih eksis. Kota ini adalah kota kelahiran Nicolaus Copernicus (Seorang astronom, matematikawan, dan ekonom. 
Teorinya yang terkenal adalah matahari sebagai pusat Tata Surya, menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional —yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta— dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern. 
Teori ini menimbulkan revolusi ilmiah) Torun kota kuno di Polandia masih eksis hingga kini. Diduga kota ini sudah ada tahun 1100 BC Toru menjadi cikal bakal pemukiman pertama di daerah itu, diperkirakan telah ada sejak 1100 BC. Kota itu berkembang pada abad pertengahan, yakni abad ke 7 hingga ke 13. Kemudian Kesatria Teutonic membangun benteng di sekitar pemukiman, antara tahun 1230-31. Pada 1263, biarawan Franciscan menetap di daerah itu mengikuti Dominika pada 1239.
Kota ini semakin berkembang dengan dibangunnya kota baru di dekat Toru. Kedua kota ini berkembang menjadi pusat perdagangan penting pada abad pertengahan.
Kalau anda melihat potret ini, sungguh menarik. Tempat ini sejak dulu hingga sekarang banyak dikunjungi. Kalau dulu karena menjadi kota dagang, sedang sekarang menjadi kota wisata yang sarat dengan sejarah masa lalu.
5.Ajanta Caves di India
Goa Ajanta di Maharashtra, salah satu dari banyak peninggalan kuno yang ada di India. Yang menakjubkan di goa ini banyak terdapat lukisan juga patung-patung Buddha bernilai seni tinggi. Diperkirakan, monumen-monumen yang ada dalam goa ini mulai digarap pada abad ke 2 BC.
Tapi goa di Ajanta ini kemudian ditinggalkan. Selama 1300 tahun goa ini terbengkalai, di bagian luar, belukar tumbuh tinggi, akhirnya menjadi hutan yang otomatis menyembunyikan keberadaan goa ini. Tidak ada yang pernah tahu bahwa di sana tersimpan ‘warisan dunia’ yang luar biasa. Sampai akhirnya pada musim semi tahun 1819 seorang perwira Inggris, tanpa sengaja memasuki ngarai yang curam.
Semakin dalam dia masuk ke sana, dan dia luar biasa kaget karena ia menemukan sebuah pintu tersembunyi di salah satu gua. Inilah kunjungan pertama manusia setelah ribuan tahun. Ketika ditemukan goa itu hanyalah ‘rumah’ burung dan kalelawar serta binatang lainnya. Kapten Smith kemudian melakukan eksplorasi pertama untuk mengetahui ‘isi’ dari goa misterius itu. Nama Kapten Smith ini diketahui, karena yang bersangkutan menuliskan namanya pada dinding goa dan tahun kedatangannya. Ia menulis, “Kapten Smith, April 1819”.
6. Lembah Bunga di Himalaya
Lembah Bunga adalah lembah yang berada di ketinggian Himalaya. Para pendaki juga ahli botani menggambarkan lembah itu luar biasa indah, sudah ada sejak lebih dari seabad lebih, bahkan dalam mitologi Hindu, penggambaran keberadaan lembah ini sudah ada sejak jaman dahulu kala.
Hamparan yang lembut, padang rumput di selingi bunga-bungaan warna warni, sangat indah dan nyaris menyesakkan nafas memandangnya. Lembah bunga yang indah semakin lengkap dengan adanya background gunung dan hutan. 
Lembah bunga ini dinyatakan taman nasional (Nanda Devi National Park) pada 1982. Masyarakat setempat mengetahui keberadaan lembah bunga ini, mereka meyakini bahwa tempat itu dihuni oleh kawanan peri.

7. Metéora, Bangunan di Puncak Gun
ung Batu Athos, Yunani
Lihat gambar-gambar ini, pasti anda takjub. Bagaimana bisa sebuah castile bisa berdiri di puncak gunung batu. Terbayangkan betapa sulitnya pembangunan castle ini, padahal usianya sudah ratusan tahun. 
Ini adalah kompleks biara-biara ortodoks Timur paling besar dan paling penting di Yunani. Persisnya, biara-biara ini dibangun di puncak gunung batu Athos.
Ada enam biara di kompleks ini. Persisnya berada di kawasan Thessaly, dekat sunagi Pineios, pinggir baratlaut Yunani Tengah.Yang cuku menarik adalah akses menuju biara yang sangat sulit. 
Konon, dulunya untuk mencapai biara digunakan tanggap panjang atau semacam jala yang dipakai untuk menaikkan dan menurunkan barang, termasuk manusia. Dibutuhkan kekuatan iman untuk bisa mencapai biara ini.

Mereka yang Pernah Menghiasi Majalah Playboy

Majalah Playboy memang sudah tidak terbit di Indonesia. Di negara asalnya, majalah khusus pria dewasa ini sering melambungkan nama para wanita yang pernah berpose di dalamnya. Beberapa diantara mereka merupakan artis Hollywood. 











 

Skandal suap di sepak bola malaysia

Asosiasi Sepakbola Malaysia atau FAM menjatuhkan sanksi bagi 18 pemain muda dan dua pelatih karena terlibat skandal pengaturan skor.
 
Ke-18 pemain dari tiga klub dijatuhi hukuman sanksi larangan bermain sepakbola dalam semua tingkatan resmi selama dua tahun sampai lima tahun.

Dua pelatih yang terlibat dalam kasus itu dijatuhi sanksi larangan terlibat dalam dunia sepak bola seumur hidup. Keduanya juga harus menghadapi pengadilan atas kecurangan dalam kejuaraan nasional Piala Presiden U-20, tahun lalu.

Salah satu pelatih yang berasal dari negara bagian Negeri Sembilan sudah dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan sejak tahun lalu.

selain kedua pelatih itu, seorang pengaturskor dari Singapura diadili di pengadilan untuk kasus tersebut. Si pengatur skor dituduh memberikan suap 7.000 ringgit atau sekitar Rp 20,65 juta juta kepada pemain untuk mengatur hasil pertandingan dalam turnamen piala presiden 2010.

Polwan Lepas Seragam Demi Kontes Kecantikan

Polwan berwajah cantik dan bertubuh seksi bernama Alice Nicholas rela melepas seragamnya dan menggantinya dengan pakaian menawan saat akan mengikuti kontes ratu sejagad Miss Cornwall, Inggris. 

Perempuan berambut brunette berusia 22 tahun ini ikut kontes kecantikan karena atas saran sang teman dan sangat terkejut ketika menerima surat pemberitahuan jika ia masuk nominasi dan akan diaudisi.

Alice, yang tinggal di St Blazey, Cornwall, mengatakan pekerjaannya sebagai polisi di kapolsek Devon and Cornwall hampir sama dengan kontes kecantikan.

"Saat di lokasi kerja, saya harus mengikat rambut, sedikit make up, dan mengenakan celana panjang aneh sementara di kontes Miss Cornwall adalah tentang menjadi cantik dan glamour," jelasnya.

"Namun kedua pekerjaan ini sama-sama berbasis komunitas. Bagian terpenting dari Miss Cornwall adalah lembaga pendanaan. Saya rasa bisa menjadi contoh yang baik bagi remaja dan kalangan muda," ujarnya.

"Saya tidak spesial dan hanya gadis biasa. Di sekolah, saya tak pernah menjadi anak yang paling keren karena saya tak minum dan juga tidak merokok," kata Alice, sembari menambahkan sangat sulit menerima tekanan dari lingkungan sekitar agar menjadi populer.