Selasa, 15 Juni 2010

Vuvuzela bisa mengakibatkan tuli


Vuvuzela dibanggakan publik Afrika Selatan sebagai pemain ke-12 dari tim nasionalnya. Padahal hasil penelitian menyebut kalau suara yang dihasilkan vuvuzela bisa menyebabkan tuli.

Vuvuzela sejak awal, bahkan sebelum Piala Dunia 2010 dimulai, telah memicu kontroversi. Alat tiup sejenis terompet yang punya suara besar itu dianggap bisa mengganggu konsentrasi pemain dan komunikasi pelatih dengan skuadnya di lapangan.

Toh fans Afsel malah menganggap alat tersebut sebagai senjata untuk membantu Steven Pienaar dkk meraih hasil maksimal di Piala Dunia ini.

Laga pembuka Piala Dunia 2010 antara Afsel kontra Meksiko menjadi semacam ajang unjuk gigi Vuvuzela. Di dalam Stadion Soccer City, tiupan Vuvuzela tak berhenti sejak awal hingga akhir laga.

Ternyata terompet berbahan plastik tersebut bisa memicu bahaya. Efeknya akan sangat merugikan karena bisa menyebabkan ketulian. Demikian hasil penelitian yang dimuat di harian terbesar di Afsel, Sunday Times.

Disebutkan kalau suara yang dihasilkan vuvuzela bisa mencapai 127 desibel. Lebih tinggi dibanding gergaji mesin yang 'cuma' 100 desibel atau mesin pemotong rumput (90 desibel). Sedangkan terompet yang menggunakan tabung gas juga hanya berkekuatan 123,6 desibel.

Suara vuvuzela memang cuma berbeda tipis dengan peluit wasit (121,8 desibel) atau drum (122 desibel). Namun karena vuvuzela bertiup hampir sepanjang pertandingan, potensi merusak tersebut kemudia muncul.

Soalnya suara dengan tingkat di atas 100 desibel akan berpotensi merusak saat dibunyikan secara terus menerus selama 15 menit. Disarankan fans untuk meninggalkan stadion mencari lingkungan yang tak terlalu bising.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar