Senin, 25 Juni 2012

Malaysia kecam protes di kedutaannya di Jakarta

Unjuk rasa menentang Tor Tor yang masuk dalam akta warisan budaya Malaysia.

Pemerintah Malaysia mengecam unjuk rasa oleh warga Indonesia yang diwarnai kekerasan di kedutaan besar Malaysia di Jakarta dan memanggil Duta Besar RI untuk menyampaikan protes keluhan tersebut.

Unjuk rasa itu berkaitan dengan keputusan Malaysia untuk mendaftarkan Tor Tor dan Gondang Sambilan -yang berasal dari suku Batak- dalam akta warisan budayanya.

Sejumlah warga Indonesia marah atas keputusan itu dan melakukan aksi unjuk rasa, antara lain sambil melemparkan telur ke dalam kompleks Kedutaan Besar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Sri Anifah Aman, menyesali aksi unjuk rasa yang mengadung kekerasan tersebut.

"Malaysia memandang dengan amat serius tindakan kekerasan atas tempat-tempat diplomatik Malaysia oleh sekelompok tertentu di Indonesia selama beberapa hari belakangan," tuturnya dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin, 25 Juni 2012.

Anifah Aman menambahkan bahwa pemerintah Indonesia -melalui Duta Besar RI di Kuala Lumpur- menyesalkan tindakan itu dan menjamin akan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya terulang kembali.

Merujuk komentar anggota DPR

Tindakan kekerasan yang dilakukan pengunjuk rasa di Jakarta, menurut Anifah Aman- selain mengancam pegawai kedutaan juga mengakibatkan kerusakan pada Wisma Malaysia.

Hari Jumat 22 Juni, sekitar 50 pengunjuk rasa melemparkan batu dan kayu ke Pusat Kebudayaan Malaysia dan menuduh Malaysia mencuri budaya dan musik Indonesia.

Seperti dilaporkan Kantor Berita Bernama, Menteri Luar Negeri Malaysia itu juga merujuk pada komentar seorang anggota DPR Indonesia di Metro TV pada tanggal 22 Juni yang dianggapnya provokatif.

"Adalah amat menjengkelkan sekali tindakan liar dan komentar-komentar provokatif tersebut dibuat berdasarkan tuduhan meleset dan ketidakfahaman tentang rancangan atau rencana untuk melestarikan dan memelihara budaya warisan masyarakat Mandailing dari Sumatera di Malaysia."

Ditegaskanya bahwa pencatatan kedua seni budaya asal Batak itu tidak bermaksud bahwa warisan budaya tersebut berasal dari Malaysia.

Sebelum insiden Tor Tor dan Gondang Sambilan ini, Malaysia juga pernah dituduh mengambil lagu rakyat berjudul Rasa Sayange asal Maluku dan menimbulkan ketegangan antar kedua bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar