Minggu, 05 Februari 2012

Gunung Semeru, Puncak Abadi Para Dewa

Gunung Semeru adalah salah satu gunung yang diagungkan di Pulau Jawa. Selain itu, gunung ini memiliki jalur pendakian yang sangat menantang dan banyak mitos-mitos di dalamnya. Siapkan diri Anda untuk menuju ke Puncak Abadi Para Dewa.

Gunung Semeru

Gunung Semeru dikenal dengan sebutan tanah tertinggi di Pulau Jawa. Gunung ini memiliki ketinggian 3676 mdpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Salah satu keunikan Gunung Semeru adalah selalu mengeluarkan letupan-letupan asap. Gunung Semeru juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Soe Hok Gie. Seorang aktivis dan mahasiswa yang terkenal di masanya. Soe Hok Gie menghirup gas beracun yang di keluarkan oleh kawah Gunung Semeru.

Namun, wafatnya Soe Hok Gie tidak membuat nyali para pendaki gunung ciut. Hampir tiap tahun, jika tidak dalam kondisi siaga, Gunung Semeru selalu dikunjungi oleh para pendaki. Jalur-jalur pendakian yang dilewati juga menarik dan punya mitos tersendiri. Tempat pertama untuk memulai pendakian sekaligus desa terakhir adalah Ranu Pane. Desa yang sejuk dan dingin. Dari Ranu Pane, perjalanan dilanjutkan ke Ranu Kumbolo.

Ranu Kumbolo, danau di atas gunung

Selama perjalanan menuju Ranu Kumbolo, Anda akan melihat pemandangan pohon-pohon pinus dan hutan cemara. Setibanya di Ranu Kumbolo, Anda akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa, yaitu danau di atas gunung. Danau ini merupakan salah satu danau tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 2469 mdpl. Kedinginan airnya akan membuat diri Anda beku. Biasanya, para pendaki bermalam di Ranu Kumbolo.

Ranu Kumbolo mempunyai kejutan lain untuk Anda. Saat pagi hari, Anda akan disambut dengan sunrise yang indah dan mempesona. Seolah sunrise berada tepat di depan Anda. Pemandangan yang jarang Anda temukan. Setelah dari ranu Kumbolo, perjalanan dilanjutkan menuju tanjakan cinta. Mitosnya, jika melewati tanjakan ini sambil memikirkan calon pasangan dan tidak melihat kebelakang, maka dijamin Anda akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Setelah dari tanjakan cinta, perjalanan dilanjutkan menuju ke Oro-oro Ombo. Oro-oro Ombo adalah padang ilalang yang luas. Tempat yang bagus untuk berburu foto. Setelah Oro-oro Ombo, perjalanan dilanjutkan ke Kalimati. Kalimati merupakan padang pasir yang tandus seperti menyerupai lapangan yang luas. Konon, Kalimati adalah hasil bentukan dari bekas larva panas.

Kalimati adalah pos perijinan terakhir. Jika Gunung Semeru dalam status siaga, maka pendakian hanya dibolehkan sampai Kalimati saja tidak sampai ke puncak. Begitu melewati Kalimati, Anda menuju ke Arcopdo. Tempat yang dipenuhi oleh mitos. Arcopodo memiliki arti arca yang kembar, arca tersebut diperkirakan peninggalan dari prajurit Kerajaan Majapahit. Konon, hanya orang-orang 'terpilih' yang bisa melihat arca ini.


 Dari Arcopodo, perjalanan dilanjutkan menuju ke Puncak Mahameru, sebutan dari puncaknya Gunung Semeru. Perjalanan ke puncak harus melewati tanjakan bebatuan dan pasir. Dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk melewati tanjakan ini, karena jika Anda naik 3 langkah maka Anda akan turun satu langkah akibat pijakannya yang terbuat dari pasir dan bebatuan.


Puncak Mahameru

Perjalanan berat dari awal hingga akhir akan terbayar setibanya di Puncak Mahameru. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan Anda setibanya di puncak ini. Puncak yang menjadi tempat persemayaman para Dewa. Setibanya di puncak, Anda akan disuguhkan pemandangan awan-awan dari dekat. Tempat yang begitu indah dan luar biasa. Selamat mendaki Gunung Semeru, dan selamat berkunjung ke Puncak Abadi para Dewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar