Rabu, 23 Mei 2012

Waspadai Ramalan Ke-7 Joyoboyo

Boleh percaya, boleh juga tidak. Semua tergantung dari cara pemikiran anda. Tulisan ini cukup menarik untuk dibaca. Disadur dari Kolom Opini Kompas hari Jum’at (24/04/2009) yang merupakan opini dari seorang dalang yang bernama Sujiwo Tejo, yang berjudul “WASPADAI RAMALAN KE-7 JOYOBOYO”.

Sebanyak enam ramalan Joyoboyo telah terjadi, adakah ramalan ketujuh bakal muncul ?
Keenam ramalan Joyoboyo yang sudah terjadi adalah :
  1. Murcane Sabdo Palon Noyo Genggong (runtuhnya Majapahit)
  2. Semut Ireng Anak-anak Sapi (Masuknya Belanda)
  3. Kebo Nyabrang Kali (Belanda Kenyang Dan Hengkang)
  4. Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang (Jepang Masuk 3,5 Tahun)
  5. Pitik Tarung Sang Kandang (Perang Saudara Zaman Bung Karno)
  6. Kodok Ijo Ongkang-Ongkang (Tentara Berkuasa Era Suharto)
Sedangkan ramalan ketujuh adalah Tikus Pithi Anoto Baris, yang tafsirnya adalah Barisan Pemberontakan Rakyat Nusantara Dari Berbagai Penjuru. Geger Tahun 1998 yang melengserkan Presiden Soeharto sebetulnya belum merata. Bisa dikatakan ini cuma pecah dibeberapa kampus, DPR/MPR, Glodok dan beberapa tempat di Jakarta. Situasi akan jauh berbeda dibandingkan berkobarnya api tikus pithi anoto baris yang sekamnya kini mulai rantak membara diseluruh Nusantara karena cekcok pemilu legislatif.

Namun tikus pithi anoto baris sebenarnya dapat dihindari. Nujum memang membuat kita pasrah menyongsong kehadirannyayang laksana nasib. Tetapi, bukankah nubuat juga bertugas membuat kita ancang-ancang , waspada, dan melakukan berbagai nazar agar kehadirannya batal ?

Yang paling mungkin menghindari tikus pithi anoto baris adalah titah kepemimpinan nasional agar semua pihak gotong royong membantu cacah ulang peserta pemilu presiden mendatang. Ini karena perasaan saja bahwa ada atau tidak ada rekayasa politik , daftar pemilih tetap (DPT) akan kacau jika data mentah yang mendasarinyapun sudah kacau.
Titah dan ketegasan sikap kepemimpinan nasional inilah yang akan membuat cacah ulang data dasar tak bakal mustahil dilakukan dalam waktu singkat. Apalagi dengan bantuan teknologi informasi.

Misalnya, mengaktifkan lagi petugas BKKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) yang tersebar sampai pelosok. Kita ingat, bahkan sampai tingkat desa, para petugas itu tidak hanya mencatat petugas KB. Dalam wilayah tugasnya dan dalam perkembangan berikutnya, mereka tahu siapa yang Lampid (Lahir, Mati, Pindah, Datang). Kabarnya mereka masih punya data hingga tahun 2005. Sistem pendataannya masih ada. Begitu tombol diaktifkan…jalan!

Selain mencacah ulang data mendasari penyusunan DPT untuk pemilu presiden, mungkin masih ada ada langkah-langkah lain penghindaran tikus pithi anoto baris, segenap upaya penghindaran harus dituntaskan.

Ini penting mengingat enam ramalan Joyoboyo sudah terjadi. Hitung-hitung sambil menjajal diri, siapakah yang lebih sakti, kita semua dari millenium ini atau “cuma” seorang diri Joyoboyo dari abad ke-11 silam ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar