Sabtu, 09 Juni 2012

Awas, Ada Zat Berbahaya di Seragam Tim Euro 2012

Salah satu bukti kecintaan suporter terhadap tim kesayangan mereka adalah seragam tim. Suporter pun tak segan-segan merogoh kocek demi mendapatkan seragam tim kesayangan mereka. Apalagi momen Euro 2012 tinggal beberapa hari lagi.

Namun, suporter sepertinya harus mengerem kebiasaan membeli seragam tim karena beberapa seragam tim kontestan Euro 2012 ternyata mengandung bahan kimia yang berbahaya.

BEUC, organisasi payung yang mewakili organisasi-organisasi pelindung konsumen di Uni Eropa menemukan bahan kimia berbahaya yang ditemukan pada seragam sembilan tim kontestan, Polandia, Spanyol, Jerman, Rusia, Ukraina, Italia, Perancis, Belanda, serta Portugal.

Pada seragam Spanyol, Jerman, Ukraina, Rusia, Perancis, dan Italia, BEUC menemukan kandungan timah yang tinggi. Bahkan, pada seragam Spanyol dan Adidas, BEUC menemukan kandungan timah yang melebihi batas yang yang diizinkan bagi produk anak-anak.

Sedangkan pada seragam Portugal dan Belanda, ditemukan adanya kandungan nikel. Senyawa kimia lainnya, nonylphenol, yang dilarang karena mengganggu lingkungan hidup, juga ditemukan pada seragam Spanyol dan Italia.

“Seragam Polandia seharusnya dilarang dijual di toko karena mengadung senyawa organotin (digunakan sebagai bahan dasar deodoran) dalam dosis lebih tinggi dari batas legal. Organotin dapat menjadi racun bagi sistem saraf,” ujar seorang perwakilan BEUC seperti dikutip oleh Daily Mail.

Berdasarkan temuan itu, BEUC mengecam produsen-produsen yang membuat seragam-seragam itu. Menurut Monique Goyen, Direktur Umum BEUC, konsumen sangat dirugikan oleh ulah produsen membuat seragam-seragam yang berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia.

“Penggemar sepak bola mengeluarkan uang hingga 90 Euro untuk seragam tim favorit mereka. Imbasnya eskpektasi mereka untuk memiliki produk berkualitas dan aman,” ujar Goyen seperti dikutip Daily Mail.

“Logam berat digunakan pada produk-produk massal. Ini jelas-jelas permainan kotor pabrik-pabrik menggunakan bahan-bahan berbahaya pada produk-produk mereka,” tambah Monique Goyen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar