Minggu, 13 Mei 2012

Kerusuhan sektarian di Lebanon telan korban

 
Seorang tentara dan seorang warga sipil tewas di kota Tripoli, Lebanon dalam bentrokan sektarian antara kelompok Sunni dan minoritas Alawi.

Bentrokan dimulai Sabtu (12/05) malam saat kelompok bersenjata dari daerah kantung Alawi bentrok dengan pejuang Sunni.

Ketegangan di kota pelabuhan itu meningkat sejak pemberontakan di Suriah yang dimulai Maret tahun lalu.

Bentrokan serupa menunjukkan bagaimana ketegangan menyebar dari Suriah ke Lebanon. Presiden Suriah berasal dari kelompok Alawi.
Bulan Februari lalu, paling tidak dua orang tewas di Tripoli dalam bentrokan antara para pendukung dan penentang Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Namun kelompok minoritas Alawi beberapa kali bentrok sejak perang saudara Lebanon dari 1975-1990.

Dalam insiden terakhir, dua roket berpeluncur granat jatuh di kawasan Bab Tabbaneh, Tripoli. Sejumlah laporan menyebutkan ledakan terdengar di seluruh penjuru kota.

Perpecahan sektarian tinggi

Walaupun tentara Lebanon dikerahkan di kawasan dua kelompok itu, bentrokan senjata terus berlanjut sampai Minggu (13/05) pagi.

Tripoli didominasi oleh kelompok Sunni yang mendukung pemberontakan anti Presiden Assad di Suriah.

Kelompok mayoritas Sunni Suriah berada di garis depan dalam pemberontakan menentang Assad.
Wartawan BBC Jonathad Head yang berada di Istanbul mengatakan para pemimpin komunitas di Lebanon berulangkali memperingatkan kemungkinan kekerasan di Suriah dapat menyebar ke perbatasan.

Lebanon saat ini menampung ribuan pengungsi dari Suriah.

Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran perang saudara menyebabkan berbagai kelompok di Lebanon berupaya mengesampingkan perbedaan mereka.

Namun kekerasan di Suriah ini merupakan ujian yang sangat sulit bagi Lebanon karena begitu rentannya perpecahan sektarian di negara itu, kata Jonathan Head.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar