Minggu, 13 Mei 2012

Manchester City juara liga Inggris

Titel juara Liga Primer Inggris akhirnya berhasil direngkuh Manchester City. Didapat dengan cara yang dramatis, hasil itu pun disebut sebagai penutup yang amat sempurna.

City memulai laga penutupnya di Liga Primer sebagai pemuncak klasemen, meski hanya unggul selisih gol saja dari juara bertahan Manchester United. Dengan skenario itu, drama menegangkan pun lantas tersaji di stadion Etihad.

Dengan MU bermain di waktu bersamaan, dan sudah unggul atas Sunderland lewat Wayne Rooney di menit ke-19, City pun berada di bawah tekanan untuk menjebol gawang QPR.

Baru di menit ke-38 City memberikan jawaban lewat gol Pablo Zabaleta. Namun, jantung fans City niscaya berdegup kencang ketika QPR membalas lewat Djibril Cisse dua menit memasuki paruh kedua laga.

City mendapat angin ketika Joey Barton dikartu merah pada menit 54, membuat QPR mesti bermain dengan 10 pemain. Sial untuk City, keunggulan pemain gagal dimanfaatkan dan gawang Joe Hart justru kembali jebol, kali ini lewat Jamie Mackie pada menit 66.

Dalam keadaan City tertinggal 1-2, pertandingan memasuki waktu injuty time sebanyak lima menit. Di periode inilah kemudian The Citizens memastikan gelar juara lewat gol Edin Dzeko dan Sergio Aguero.

Akhir Penantian 44 Tahun City

Sudah sedemikian panjang penantian Manchester City guna kembali menjuarai liga teratas di Inggris. Butuh lebih dari empat dekade untuk gelar jawara Inggris kembali disandang City.

City tampil sebagai kampiun Liga Primer Inggris dalam salah satu hari terakhir paling dramatis di kompetisi tersebut. Di menit injury time, dua gol dilesakkan City untuk menjuarai liga setelah 44 tahun berlalu.

Sampai dengan menit injury time, City yang tertinggal 1-2 dari QPR tampak harus bersiap kehilangan gelar juara dari Manchester United, rival sekota yang juga tim tersukses di era Liga Primer.

Akan tetapi, gol dari Edin Dzeko dan Sergio Aguero di waktu tersisa membuat City menang 3-2 atas QPR dan finis di posisi teratas klasemen atas keunggulan selisih gol dari MU.

Untuk City, itu menjadi gelar juara liga ketiga dengan dua sebelumnya diraih pada 193637 dan 196768. Ini juga menjadi gelar juara pertama City sejak era Liga Primer.

Kemenangan di kandang atas QPR itu sekaligus mengukuhkan predikat City sebagai "jago kandang" musim ini.

Dengan 55 poin di kandang, hasil dari 18 kemenangan dan satu hasil imbang tanpa pernah kalah, City bukan saja memiliki rekor kandang terbaik musim ini. Infostradalive juga menyebut bahwa hasil itu menyamai rekor Liga Primer dalam hal jumlah poin kandang terbanyak dalam semusim, yang sebelumnya dipegang oleh Chelsea musim 2005/06 dan MU musim lalu.

Dengan membuat 93 gol dan kemasukan 29 gol saja, City juga menjadi tim terproduktif sekaligus paling sedikit kebobolan musim ini. Sebelum ini kali terakhir sebuah tim memenangi Liga Primer dengan catatan tersebut adalah MU pada musim 2007/08.

The Citizens Kini Ingin Taklukkan Eropa

 

Trofi Premier League yang didapat pada musim ini sangat berarti bagi Manchester City. Namun, mereka tak mau lekas puas dengan capaian tersebut. Target selanjutnya adalah kompetisi antarklub Eropa.

Setelah melewati musim yang panjang, melelahkan, sekaligus mendebarkan, City akhirnya tampil sebagai kampiun Premier League musim ini. The Citizens mengalahkan rival sekotanya, Manchester United, lewat keunggulan selisih gol.

City harus benar-benar berjuang hingga menit-menit akhir untuk bisa berpesta. Mereka butuh gol Kun Aguero di masa injury time untuk mengalahkan Queens Park Rangers 3-2

Sepanjang sejarah City, ini adalah titel liga ketiga mereka dan yang pertama sejak tahun 1968. Titel liga musim ini juga jadi yang pertama di era Premier League.

Dengan kesuksesan musim ini, investasi besar-besaran yang dilakukan oleh pemilik City, Sheikh Mansour, pun mulai membuahkan hasil. Setidaknya, dalam dua musim terakhir, klub miliknya sudah bisa memenangi dua gelar paling top di daratan Inggris. Kalau musim ini City berjaya di Premier League, di musim sebelumnya mereka merajai Piala FA.

Setelah merebut gelar, tantangan selanjutnya untuk tim besutan Roberto ini adalah mempertahankannya pada musim depan. Bisakah mereka melakukannya?
sekaligus membuat 'Setan Merah' yang sempat sumringah gigit jari.

Selain di level domestik, musim depan City juga akan berlaga di Liga Champions. Mereka bertekad untuk sukses di ajang tersebut setelah di edisi musim ini tersingkir di babak grup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar